Kami telah berusaha mengelilingi sekitaran pantai yang juga dibantu oleh para petugas, namun hasilnya nihil. Mama masih belum ditemukan. “Mas, gimana ini, Mas?” tanyaku. “Nay. Mama bawa handphone nggak? Kita coba hubungin nomornya, siapa tahu kita dapat titik terang.”“Oh iya, Mas. Aku lupa kalau mama bawa handphone. Tunggu, aku coba hubungin. Semoga aja diangkat.” “Iya, Nay.” Dengan tangan yang gemetar aku mengeluarkan ponselku dari dalam tas kecilku. Mungkin ini adalah harapan terakhir bagiku. “Ma, angkat telpon Naya Ma. Ma, Naya khawatir,” ucapku serta menelpon mama berulang kali yang tidak ada kudapati jawaban. (Hallo) (Ma, Mama di mana? Mama jangan takut) (Takut kenapa, Nay? Mama nggak kenapa-napa. Ini Mama di rumah) (Apa? Di rumah?) Aku nggak habis pikir dengan jawaban mama yang teramat santai itu. Seperti tidak ada dosa dari tutur katanya, sedangkan kami di sini mati-matian nyariin dia. (Kok bisa, Ma. Mama pulang pakai apa? Kok nggak bilang sama kita?)
Terakhir Diperbarui : 2023-05-25 Baca selengkapnya