Home / Pernikahan / Skandal Sang Sopir / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Skandal Sang Sopir: Chapter 61 - Chapter 70

98 Chapters

61 || Kalau Jodoh Enggak Kemana

Percakapan mereka harus berakhir ketika karyawati butik menghampiri Diandra dan Calvin dengan membawa beberapa pasang outfit untuk ke kantor. "Permisi Mas Calvin." Calvin dan Diandra yang sedang mengobrol, pun, kini melihat ke arah sumber suara. Ternyata karyawati butik itu sudah ada di hadapan mereka. "Saya membawakan tiga outfit yang Mas request. Bisa dilihat dulu bahan dan modelnya, kalau kurang suka nanti saya carikan lagi," ucap karyawati tersebut dengan ramah. Calvin meraihnya dan memberikan pada Diandra. "Lu mau yang mana?" Diandra melihat outifit yang kini sudah ada di pangkuannya. Calvin melihat ekspresi Diandra yang terlihat kebingungan. "Lu suka atau enggak outfitnya?" Calvin kembali bertanya."Bentar, Koko. Aku lagi membandingkan mana yang mau aku pilih," jawab Diandra tanpa melihat Calvin."Hey? Lihat gue," pinta Calvin dan Diandra pun mendongak menatap wajah Calvin. "Gue cuma tanya, lu suka outift itu atau enggak?" Calvin mengangkat satu alisnya. "Iya aku suka, ak
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

62 || Kesal

Diandra telah menempati kost baru. Tidak terasa sudah satu Minggu ia berada di sana. Dewa seolah tidak peduli, bahkan ketika Diandra mengambil baju-bajunya, pun, Dewa tidak ada di rumah. Tidak ada usaha Dewa untuk mencari istrinya. Meski Diandra meninggalkan alamat kost barunya itu. Bahkan, sekadar telepon atau pesan singkat pun tidak ada. Mentari pagi ini begitu hangat menelusup ventilasi kamar. Diandra yang baru selesai mandi kini telah memakai outfit pemberian dari Calvin. Ia bercermin dan seketika itu juga bibirnya tersenyum simpul. Diandra duduk di depan meja rias sembari memoles wajahnya dengan make up dan menyisir rambut panjangnya. Kini waktu telah menunjuk ke angka tujuh, itu tandanya Diandra harus segera ke tempat kerja. "Pagi, Mbak Catherine ... udah mau berangkat, ya?" Salah seorang penghuni kost menyapanya. "Pagi, Mbak. Iya, nih. Takut telat." "Mbak Catherine, maaf, boleh ganggu waktunya sebentar enggak?" Diandra melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

63 || Nonton

Diandra semakin kesal karena sudah hampir jam istirahat selesai, Calvin belum juga datang. "Permisi!" Terdengar seorang laki-laki memanggil sambil mengetuk pintu ruang kerja Diandra. "Silahkan masuk!" Diandra menjawab dari dalam. Pintu itu pun terbuka, terlihat seorang laki-laki yang memakai jaket salah satu jasa pengendara online. Ia berjalan menghampiri Diandra dengan membawakan satu dus berukuran sedang dalam plastik. "Saya membawakan pesanan atas nama Mbak Catherine." Laki-laki itu memberikan plastik itu pada Diandra."Dari siapa, Mas?" "Sebentar saya cek." Laki-laki itu melihat kembali ponselnya dan tertera satu nama. "Dari Mas Calvin, Mbak." "Oh, baiklah. Terima kasih, Mas." Diandra tersenyum."Sama-sama, Mbak. Saya permisi." Laki-laki itu mengangguk, lalu beranjak pergi setelah tugasnya selesai. Masih ada waktu sekitar dua puluh menit, Diandra membuka kotak yang ada dalam plastik putih. Rupanya menu makan siang rice box di dalamnya dengan potongan daging dan sayur yang
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

64 || Tidak Usah Takut

Hari-hari Diandra semakin berwarna. Ia sudah jauh lebih baik dan tentu saja lebih cantik karena merasa sudah tidak memiliki lagi beban di hatinya. Beban dulu ketika ia masih bersama Dewa yang suka berselingkuh dan juga kasar. Ditambah, ia diperhatikan oleh Calvin yang memang menyayanginya. Liburan kali ini, Diandra memutuskan untuk pergi ke salon sekadar memanjakan tubuhnya dari aktivitas kantor yang cukup membuatnya kelelahan. Namun, ketika ia hendak berangkat, pintu kostnya ada yang mengetuk. Diandra pun berjalan dan membuka handle pintu kamar. "Koko?" gumam Diandra saat melihat Calvin sudah berada di hadapannya dengan setelan santai tetapi tetap rapi dan tampan malam ini. "Lu mau ke mana?" tanya Calvin. "Aku mau––em––" Ucapan Diandra terjeda, ia begitu malu untuk mengutarakan kemana dirinya akan pergi. "Aku mau ke salon." Diandra bergumam sambil merundukkan pandangan. "Gue anter, ya?" "Eh, enggak usah, Ko." "Hmmm ... udah ada yang antar pasti?" tebak Calvin dengan raut wajah
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

65 || Pengakuan Calvin

Langit hitam pekat oleh awan mendung malam ini. Angin yang semakin dingin menusuk tulang mengharuskan Calvin mengajak Diandra pulang. Mobil melaju kencang, tidak ada ocehan-ocehan dari bibir Diandra. Hanya wajah kecewa yang terlihat sekelebat dari kaca spion mobil, karena Calvin harus fokus ke jalan. Di tengah perjalanan, hujan turun sangat lebat. Sial, jalan untuk ke kost Diandra ditutup dan bertuliskan menerangkan adanya longsor yang menutupi jalanan tersebut. "Hubungi saja Ibu kost lu, Ket. Ini pasti akan lama pengerjaannya karena malam ini juga hujan masih turun sangat lebat," ucap Calvin ketika mobilnya berhenti. "Tapi aku tidur di mana?" "Apartemen gue." "Apa?" "Tenang aja, ada nyokap gue. Gak akan terjadi apa-apa, kok." "Oh ...." Calvin tersenyum sedangkan Diandra langsung mengirim pesan singkat pada ibu kostnya. Calvin memutar arah mobil ketika Diandra sudah memberikan kabar pada ibu kostnya. Kost Diandra memang cukup ketat. Di atas jam sepuluh malam, pintu gerbang ak
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

66 || Cinta dalam Diam

Malam semakin larut, hujan pun masih deras mengguyur bumi. Diandra masih terjaga, ia masih terpikir akan ucapan Calvin di depan Leona. Antara percaya dan tidak kalau sahabatnya bisa mengucapkan hal itu pada ibunya. Bahkan, pada Diandra sendiri masih ia pendam. Mungkin karena Calvin lebih memilih cinta dalam diam karena Diandra masih berstatus istri orang. "Ya Allah ... aku harus gimana?" gumam Diandra sambil membalik tubuhnya miring ke kanan. Baru saja Diandra hendak memejamkan mata, ponsel yang ia taruh di nakas terdengar berdering. Ada satu notifikasi dari nomor yang tidak dikenal. Apakah ini nomor yang lama? Batin Diandra. Ia mengingat ketika dulu ada yang memberikan video suaminya berselingkuh dari nomor yang tidak ada di phone book-nya.Diandra tidak langsung membuka pesan misterius tersebut. Ia memilih untuk melihat nomor yang dulu memblokirnya. Matanya membulat karena ternyata nomornya berbeda. "Ini siapa lagi?" gumam Diandra yang semakin penasaran. Diandra membuka pesan
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

67 || Kembalinya Tiara

Sudah berhari-hari Diandra mengumpulkan keberanian. Hingga saatnya ketika libur bekerja, ia memutuskan untuk pulang ke rumah Bayu, di mana suaminya tinggal di rumah itu. "Non Andra?" Asisten rumah tangga Bayu terlihat kaget saat melihat Diandra berada di hadapannya. "Iya, ini aku, Bi." Diandra tersenyum. "Mas Dewanya ada?" sambung Diandra. "Ada, Non. Masih di kamar, mungkin masih tidur. Silahkan masuk." Asisten rumah tangga Bayu membukakan pintu lebar. Di dalam rumah terlihat sepi. Mungkin Bayu dan Ratna sedang ada acara di luar rumah. Diandra langsung menuju kamar dan benar saja, suaminya masih terlentang di kamar tidur tanpa mengenakan baju. "Mas?" Diandra membangunkan Dewa. "Bangun, Mas." Laki-laki berkumis dan berjanggut tipis itu menggeliatkan tubuhnya, perlahan ia membuka mata. "Andra?" ucap Dewa dengan suara serak khas bangun tidur. "Iya, ini aku." Dewa tidak langsung bertanya. Ia terfokus pada penampilan dan wajah Diandra yang malah semakin terlihat cantik setelah jauh
last updateLast Updated : 2023-02-07
Read more

68 || Pertemuan Pertama

Di hari esok, Tiara kembali menghubungi Calvin. Kebetulan ia mengajak bertemu siang hari di tempat yang tentu saja telah dipesan. Satu restoran yang cukup terkenal di dekat kawasan perkantoran sudah menjadi tempat untuk ajang pertemuan antara Calvin dan Tiara. Calvin memang terkenal disiplin jika memang tidak ada urusan yang datang tiba-tiba, ia pasti selalu datang lebih awal untuk menepati janji bertemu. Di restoran itu pun ia sudah memesan secangkir hot latte favoritnya setelah ia memegang usaha dari Leona. "Hai ...." sapaan seorang perempuan terdengar, bahkan lambaian tangan dan senyuman manis yang menghiasi bibir seorang gadis. Calvin tersenyum dan mempersilahkan duduk. "Dari tadi?" tanya Tiara. "Lumayan." "Maaf, ya? Tadi malah ada temanku ke rumah, enggak enak kalau ninggalin mereka." "Gak pa-pa, santai aja. Oh, iya, pesanlah apa yang dimau." Tiara meraih buku menu yang memang sudah terletak di meja. Buku yang cukup besar berwarna hitam sekarang telah dibuka oleh jemari Ti
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

69 || Ikhlas Melepas

Usia Ratna dan Bayu memang terpaut cukup jauh. Ratna akhirnya menerima Bayu ketika Teo memilih mundur darinya. Hingga akhirnya Ratna melihat Teo dengan wanita lain setelah ia menerima pinangan Bayu. Sejak saat itu lah Ratna begitu membenci Teo. Padahal posisi Teo memiliki lagi kekasih juga sudah putus darinya. Namun, keegoisan Ratna yang membenci Teo hingga detik ini yang seolah membutakan mata hatinya saat melihat orang baik. "Ratna, ayok kita pulang!" ajak Bayu. "Eh, Mas. Udah selesai?" Tampak sekali Ratna kaget ketika Bayu mengajaknya pulang. "Sudah. Masih ada lebih untuk menutupi utang kemarin. Sepertinya aku akan membuka usaha kecil-kecilan," ujar Bayu. Ratna memeluk Bayu dengan erat dan banyak kata maaf terucap dari bibirnya. Sesungguhnya hingga detik itu kebencian Ratna pada Teo tidaklah membuahkan kebaikan apa pun, yang ada malah rumah tangga mereka tidak harmonis karena Ratna masih terbayang-bayang akan sosok Teo. Ia benar-benar menyesal dan ingin memperbaiki keadaan me
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

70 || Nikah Siri

Hari indah itu akhirnya tiba, Dewa tidak memberitahu Diandra karena tidak ingin ada kata cerai dari bibir istrinya. Pernikahan siri menjadi pilihan keduanya. Apalagi ayahnya tidak mungkin setuju kalau Magdalena menikah dengan laki-laki sembarangan. Di depan penghulu dan saksi bayaran, Dewa mantap mengucap ikrar janji suci pernikahan. Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini mereka telah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah secara agama.Magdalena mencium punggung lengan Dewa yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Hubungan mereka kini sudah sah di mata agama. "Selamat, Pak Dewa dan Bu Magdalena. Saat ini kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri." Seseorang yang menjadi saksi pernikahan mereka menjabat tangan."Makasih." Dewa menjawab seadanya. Kali ini Dewa merasa heran dengan perasaannya. Perasaan yang dulu seolah ingin memiliki Magdalena, tetapi setelah resmi menikah malah terkesan bisa saja. Atau mungkin ini semua karena ia telah membohongi/tidak jujur pada Diandra
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status