Beranda / Romansa / Salah Jodoh / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Salah Jodoh: Bab 71 - Bab 80

100 Bab

71 – Tersiksa

“Kau hampir saja kehilangan nyawa begitu keluar dari kamar itu,” ucap Allen yang bersandar di dinding samping pintu kamar Freesia dengan tangan terlipat di dada.Val menghela napas. “Aku tahu kau ada di sini, jadi aku memutuskan untuk keluar dulu,” jawabnya. “Kau sudah mendengar apa yang diminta Freesia. Apa yang akan kau lakukan?”“Berikan ponselmu padanya,” perintah Allen.“Dan jika dia menghubungi orang luar?”“Kau juga tahu dia tidak akan melakukan itu,” tandas Allen.Val mengangguk mengakui. “Aku hanya merasa jika aku tak melapor padamu lebih dulu, kau akan menjadikan itu alasan untuk membunuhku. Mengingat kau hanya butuh alasan untuk itu.” Val mengedik cuek.Inilah alasan kenapa Allen terkadang ingin membunuh pria itu.“Tapi … apa kau baik-baik saja?” tanya Val.“Apa maksudmu? Apa aku tampak bersimbah darah atau ada organku yang keluar dari tubuhku?” sengit Allen.“Apa itu bahkan sebanding dengan kondisimu beberapa hari terakhir ini?” dengus Val.Allen tak bisa membantah itu.“J
Baca selengkapnya

72 – She’s Gone

Allen yang berdiri di depan pintu kamar Freesia malam itu, hanya bisa menelan semua rasa sakitnya mendengar suara tangisan pelan Freesia dari dalam kamar sembari terus mengucapkan maaf pada Lily yang kemungkinan sudah tidur. Tak ada lagi yang bisa Allen lakukan untuk Freesia yang begitu tersiksa berada di rumah ini.Wanita itu tak lagi bahagia di sini. Wanita itu tak lagi nyaman berada di rumah ini. Dan hanya satu pilihan yang dimiliki Allen. Ia tak lagi bisa menahan wanita itu di sini ketika itu hanya menjadi siksaan untuknya.Allen mendengus pelan, getir. Apa yang ia pikirkan sekarang? Bukankah itu adalah tujuan Allen membawa Freesia kemari? Karena balas dendamnya, ia ingin membuat wanita itu menderita. Namun, apa ini?Orang yang paling menderita di rumah ini … tak lain adalah Allen sendiri. Dan Allen bahkan sudah diperingatkan Val tentang ini. Sunguh ironis.“Tuan, semua persiapan sudah selesai,” beritahu Sean yang baru datang.Allen mengangguk. Karena Allen membiarkan mata-mata ke
Baca selengkapnya

73 – Good Bye

Freesia yang mulai mengenali arah tujuan mereka, tak bisa menahan keterkejutannya dan bertanya pada Sean,“Sean, ke mana Allen mengirimku pergi?”“Rumah keluarga Martin,” jawab Sean.“Apa?!” kaget Freesia. “Kenapa? Kenapa dia …?”Ah … seharusnya Freesia tahu. Pria itu tak lagi menginginkan Freesia ada di sampingnya. Baik sebagai istrinya, maupun sebagai sandera. Itu berarti … Freesia tak akan bisa kembali lagi ke rumah Allen. Ia tak akan bisa lagi bertemu dengan pria itu.Lalu, bagaimana dengan Lily? Freesia bahkan tak sempat mengucapkan selamat tinggal pada anak itu. Tidak. Freesia tidak perlu mengucapkan selamat tinggal pada Lily karena ia tak pernah berniat untuk meninggalkan gadis kecil itu. Ia sudah berjanji pada Lily …“Aku sepertinya kali ini bisa menjanjikan pada Lily, bahwa aku tidak akan meninggalkannya. Tidak, sampai kau yang mengusirku dari rumah ini.”Tidak. Freesia tidak pernah meninggalkan Lily. Ia tidak …“Aku pun bisa menjanjikan satu hal padamu. Aku tidak akan pernah
Baca selengkapnya

74 – Confession

Lily akhirnya berhenti menangis dan merengek karena kelelahan dan tertidur. Matanya bengkak, tentu saja. Anak itu tidak mau keluar dari kamar Freesia dan akhirnya tertidur di sana sambil memeluk bantal.Alia meminta orang Allen berjaga di depan kamar dan memanggilnya kalau-kalau Lily bangun nanti. Sementara, ia pergi ke ruang kerja Allen. Ia dengar, Allen sudah pulang, tapi pria itu tak mampir untuk mengecek Lily. Alia berniat memprotes Allen tentang itu.Namun, ketika Alia masuk ke ruang kerja Allen, ia baru sadar, ia tak bisa protes. Karena pria itu tidak dalam kondisi untuk mengecek Lily. Pria itu berbaring di sofa dengan satu lengan menutupi matanya. Di meja, tergeletak kotak obat yang isinya berserakan. Lalu, Alia melihat jejak darah di pakaian Allen.Val sempat memberitahu lewat telepon jika mereka meninggalkan Lily di rumah sendiri karena harus mengawal Freesia. Dia sampai terluka seperti ini. Sungguh, apa yang harus Alia lakukan dengan pria ini?Alia duduk di seberang sofa tem
Baca selengkapnya

75 – Big Hole

“Nyonya, sebaiknya Nyonya jujur pada Nona Freesia,” ucap Dokter Abian setelah mereka keluar dari kamar Freesia. “Saat ini, yang dibutuhkan Nona Freesia adalah keluarganya.”Nenek Freesia mengernyit. Keluarga, huh? Jika dipikir-pikir, selama ini memang ia tak pernah bisa memenuhi peran itu dalam hidup Freesia.“Jika melihat kondisi Nona Freesia secara sekilas, saya tidak melihat ada tanda-tandanya kekerasan baik verbal maupun fisik. Meski dia merasa sedih karena meninggalkan orang-orang yang selama ini ada di sampingnya, tapi dia tetap fokus untuk menjaga kesehatan janinnya. Mendengar dari para pelayan, mereka juga memastikan jika Nona Freesia selalu memakan makanan yang dibawakan mereka. Dan dia selalu rutin meminum obat dan vitaminnya,” terang Dokter Abian.Nenek Freesia tercenung selama beberapa saat. “Dengan kata lain … dia bahagia tinggal dengan orang-orang yang dia tinggalkan itu?” simpulnya.“Maaf, itu hanya jawaban yang bisa diberikan Nona Freesia sendiri,” jawab Dokter Abian.
Baca selengkapnya

76 – Reveal

“Apa Nenek tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kecelakaanku dan orang tuaku itu?” tanya Freesia setelah ia lebih tenang.Nenek Freesia mengernyit. “Apa kau mendengar sesuatu tentang itu ketika kau tinggal bersama Allen?”“Aku mencari tahu tentang itu,” aku Freesia.“Apa?” Nenek Freesia tampak terkejut. “Kenapa kau …?”“Aku bertemu dengan orang yang ada di lokasi kecelakaan malam itu,” sebut Freesia.Wajah nenek Freesia seketika pucat. “Apa maksudmu? Bagaimana kau bisa …? Tidak. Bagaimana kau bisa tahu siapa yang ada di lokasi kecelakaan itu?” berondong nenek Freesia, khawatir.“Sebelum aku hilang kesadaran, aku ingat ada seseorang yang mengecek kondisiku. Dan dia membiarkanku hidup sebagai peringatan untuk Nenek. Meski … aku tak tahu apa maksudnya …” urai Freesia.Nenek Freesia tampak semakin pucat dan lemas. “Kau … di mana kau bertemu orang itu?” Suara nenek Freesia bergetar.“Di pesta ulang tahun salah satu anggota keluarga Woodz,” jawab Freesia. “Rod Bennet. Dan aku yakin, orang
Baca selengkapnya

77 – Useless

“Allen.” Panggilan itu datang dari Val yang baru saja masuk ke ruang penyiksaan tempat Allen berada.Allen mengusap cipratan darah di mata yang menghalangi pandangannya dan menoleh pada Val. “Dia belum mati,” Allen berkata pada Val sebelum Val memprotesnya.Val mendengus tak percaya. “Jika aku jadi mereka, aku pasti lebih berharap mati,” balasnya. “Jadi, kau mendapatkan sesuatu?”Allen mendecak frustrasi sembari menggeleng. Ia pergi ke sisi ruangan dan bersandar di sana, sementara Val memeriksa kondisi orang yang menjalani penyiksaan barusan.Allen memastikan dia tidak membunuh semua orang yang terlibat dalam penyergapan dalam perjalanan pulang Freesia ke rumah neneknya. Dia tidak berharap banyak. Jika tidak bisa mendapatkan kesaksian dari mereka, Sean akan mencari bukti untuk memastikan mereka bisa berguna sebagai senjata untuk menjatuhkan Rod Bennet. Bahkan meski Allen harus menyeret setiap keluarga dan kerabat mereka ke dalam perang ini.Allen kemudian mendengar Val berbicara pada
Baca selengkapnya

78 – Antara Dua Keluarga

Freesia tak bisa untuk tak merasa bersalah ketika neneknya tak pernah lagi datang ke kamarnya setelah percakapan terakhir mereka. Neneknya mungkin marah dan kecewa karena Freesia menyalahkannya. Tak seperti Freesia, neneknya pasti merasakan kehilangan yang lebih besar. Karena itu, kebencian neneknya pada keluarga Woodz pastilah tidak kecil.Meski begitu, Freesia tak bisa menutup mata dari apa yang neneknya lakukan pada anggota keluarga Allen dan Lily. Freesia benar-benar tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan hubungan buruk keluarganya dengan keluarga Allen. Terlebih, ia sekarang tahu, Allen hanya memanfaatkannya untuk balas dendam pada neneknya.Freesia tersenyum getir. Meski begitu, Freesia tak bisa mengingkari, di samping pria itu, Freesia benar-benar merasa bahagia. Ia merasa bersalah pada orang tuanya karena memilih keluarga Woodz, tapi ia berjanji akan mengungkap kejahatan Rod Bennet. Setidaknya, Freesia tidak akan melawan Allen dalam kasus ini, mengingat hubungan buruk pria
Baca selengkapnya

79 – Rush

“Aku tidak ingin membebanimu lebih dari ini, jadi aku akan menceritakan semua tentang hubungan keluarga kita dan keluarga Woodz pelan-pelan. Kuharap, itu bisa membantumu meringankan beban di hatimu.” Itu adalah apa yang dikatakan neneknya tadi pagi untuk menutup percakapan mereka.Freesia berterima kasih pada neneknya untuk itu. Bahkan meski ia ingin mendengar lebih banyak tentang hubungan keluarga mereka, tapi ia khawatir itu akan membebani pikirannya dan memperburuk kondisi kesehatannya juga janinnya.Meski begitu, setelah neneknya meninggalkan kamar Freesia tadi pagi, seharian itu Freesia tak bisa berhenti memikirkan tentang cerita neneknya. Tentang hubungan keluarga Woodz dan keluarga Martin sebelum ini. Dan Freesia tak tahu kenapa, tapi morning sickness-nya hari ini tidak separah sebelumnya.Freesia kembali menatap liontin pemberian neneknya yang masih ada di tangannya. Mungkin karena liontin ini. Setiap kali Freesia melihat liontin ini, ia merasakan kehangatan di dadanya. Dan se
Baca selengkapnya

80 – Jebakan

“Dokter, maaf,” ucap Freesia ketika mereka sudah meninggalkan rumah keluarga Martin. Bahkan Dokter Abian menyetiri mobilnya sendiri ketika membawa Freesia keluar dari rumah itu untuk menghindari kecurigaan.“Freesia, kau tidak perlu meminta maaf. Ini adalah tugasku,” jawab Dokter Abian.Tidak. Mana mungkin hal seperti ini menjadi tugas seorang dokter?“Um … Dokter, jika nanti Nenek menghukum Dokter Abian atau bahkan memecat Dokter Abian, aku akan tetap memastikan Dokter Abian menjadi dokter pribadiku,” Freesia berkata.Dokter Abian terkekeh. “Melegakan sekali mendengar itu. Aku tidak bisa menolak penawaran menakjubkan itu.”Freesia menghela napas. “Kuharap Nenek tidak akan terlalu marah. Aku tahu dia pasti sangat khawatir, tapi aku tak punya pilihan lain.”“Ah. Sebenarnya, ada masalah apa, Freesia?” tanya Dokter Abian.Mengejutkan bagaimana Dokter Abian begitu percaya pada Freesia setelah sekian lama mereka tak bertemu, bahkan bersedia membantu Freesia tanpa perlu mendengar alasannya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status