Home / Romansa / Salah Jodoh / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Salah Jodoh: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

61 – Keputusan

“Kau tak bisa tidur?” tanya Allen sembari mengulurkan tangan melewati Lily yang berbaring di antara mereka, untuk mengusap rambut Freesia.Freesia meringis. “Mungkin karena seharian ini aku hanya berbaring seperti ini,” jawabnya. “Kau bisa tidur dulu, Allen. Kau pasti lelah karena seharian ini menemani Lily bermain.”Allen menggeleng. “Kau mau minum atau makan sesuatu?” tanya pria itu.Freesia membalas dengan gelengan. Ia menangkap tangan Allen yang mengusap rambutnya, lalu menariknya turun hingga mendarat di pipi Freesia.“Tetap seperti ini saja selama beberapa waktu,” pinta Freesia.Allen mengusap pipi Freesia. “Tapi, jika kau merasa tidak nyaman atau membutuhkan sesuatu, kau harus segera bilang padaku,” tuntut Allen.Freesia mengangguk.Mendapat perhatian seperti ini dari Allen, mana bisa Freesia menuntut lebih lagi? Freesia bahkan tak pernah tahu, Allen bisa bersikap seperti ini. Bahkan sebelum tahu akan kehamilan Freesia, pria itu bersikap lebih lembut pada Freesia. Sekarang sete
Read more

62 – Sosok dari Mimpi Buruk

“Apa kau sekarang sudah berani terang-terangan melawanku, Val?” Suara Allen terdengar begitu dingin ketika pria itu masuk ke ruang perawatan Val setelah Freesia pergi.Val menatap Allen tajam. “Apa yang kau rencanakan? Sekarang setelah Freesia hamil, kau pikir keluarga Martin akan diam saja?” sengitnya. “Dan cepat atau lambat, Freesia akan tahu.”“Lalu, kenapa jika dia tahu?” balas Allen dingin. “Dia tahu atau tidak, itu tidak akan mengubah apa pun. Dia tidak akan pergi dari sisiku.”Sial. Allen benar-benar keras kepala. Sementara Freesia … ugh, sepertinya dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Allen, sesuai rencana Allen. Apa Allen juga sudah menyadari itu?Tidak. Idiot itu mana mungkin menyadari hal seperti itu? Dia bahkan tak menyadari perasaannya sendiri. Bahkan meski Val memberitahukannya pun, Allen tidak akan menerimanya. Brand, sebodoh itulah adikmu dan kau berani meninggalkan makhluk sebodoh itu di tangan Val?“Ingat ini, Val. Bahkan meskipun itu kau, aku tidak akan tinggal di
Read more

63 – Musuh

Apa yang terjadi? Beberapa saat lalu, Freesia sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya dalam perjalanan pulang mereka dari liburan.Namun, tiba-tiba, mobil yang ditumpangi mereka dihantam sebuah truk dengan keras dan Freesia tak tahu apa yang terjadi. Ketika ia membuka mata, ia berada di pelukan mamanya yang duduk di sampingnya di kursi belakang mobil. Sebagian pandangannya tertutup darah.Freesia berusaha memanggil mamanya, tapi suaranya tak keluar. Dan perlahan, ia merasakan pelukan mamanya melonggar, sebelum pelukannya di tubuh Freesia terlepas, dan tubuhnya tak lagi bergerak. Saat itulah, Freesia bisa melihat ke depan. Kaca depan mobil sudah pecah dan papa serta sopir papanya tak sadarkan diri dengan wajah bersimbah darah. Sementara, pintu di samping tempat papanya duduk ringsek.Tidak. Mama … Papa …Freesia ingin berteriak minta tolong, tapi suaranya tak keluar. Namun, Freesia kemudian mendengar suara langkah mendekat dari luar mobil. Freesia berusaha menoleh untuk melihat pemi
Read more

64 – Kunjungan Tak Diharapkan

“Apa? Freesia tahu jika Papa adalah dalang di balik kecelakaan yang membunuh orang tuanya?”Rod mengangguk. “Lalu, kenapa Papa membiarkan dia pergi begitu saja tadi? Bagaimana jika dia mengatakan sesuatu pada Allen?” cemas Penelope. “Kerjasama keluarga Martin dan keluarga Woodz terputus karena kejadian itu. Yang semua orang tahu, itu karena keluarga Martin tak lagi memercayai keluarga Woodz dan pihak kita berpikir jika keluarga Martin mengkhianati kita dan lebih memilih keluarga Adibrata. Tapi, jika mereka tahu tentang kecelakaan itu …”“Tak masalah,” sahut Rod santai. “Karena sekarang kita sudah tahu kelemahan Allen. Dan itu adalah kelemahan yang sama dengan kelemahan keluarga Martin.” Rod tersenyum licik. “Karena itu, kita akan memanfaatkan kesempatan ini. Untuk mendapatkan kelemahan mereka dan menjatuhkan dua keluarga itu sekaligus.”Penelope mengingat percakapannya dengan papanya itu semalam dan tersenyum. Akhirnya, keluarganya akan mengambil alih keluarga Woodz. Dan semua orang
Read more

65 – Kecurigaan

Ketika Freesia kembali ke ruang kerjanya sekaligus ruang bermain Lily, Lily langsung menghambur memeluknya.“Mama! Lihat! Aku sudah bisa memasak sendili …” Anak itu terkekeh sembari mengangkat mainan penggorengan yang dibelikan Allen atas permintaan Freesia. Itu adalah hadiah dari Allen untuk Freesia, dan menjadi hadiah Freesia untuk Lily. Anak itu terus bermain dengan itu sejak mendapatkan mainan itu.“Good girl …” puji Freesia sembari berlutut di depan Lily.Tangan Freesia sudah terulur hendak mengusap kepala anak itu ketika kata-kata Penelope terngiang,“Bagaimana kalian akan mengatakan pada Lily mengenai kedua orang tuanya yang tewas di tangan keluarga Martin?”Saat ini, Freesia ingin mencari Allen dan mencari tahu kebenarannya, tapi ia belum siap. Ia terlalu takut untuk mendengar kebenarannya. Meski begitu … ia tak bisa menghindari Lily.Terlepas dari itu, kalaupun itu adalah kebenarannya, Freesia tak terlibat dalam itu. Itu bukan salah Freesia. Seharusnya begitu. Namun kenapa …
Read more

66 – Rabbit in My Hand

Freesia malam itu tidur di kamarnya sendiri. Wanita itu benar-benar … mengambil jarak sejauh mungkin dari Allen. Dia bahkan menanyakan bukti pada Allen, tapi dia melakukan ini pada Allen sebelum dia mendapatkan bukti apa pun. Tidakkah wanita itu memperlakukan Allen dengan terlalu tidak adil?Allen mengempaskan tubuh di atas tempat tidurnya. Ia tak pernah menganggap tidur di tempat tidur ini adalah hal yang penting. Namun, untuk hal yang tidak penting itu, saat ini Allen merasa begitu … kosong. Hampa.Untuk tempat yang paling tidak digunakan Allen, tempat tidur ini terlalu besar. Sial. Siapa yang memilih dan membeli tempat tidur ini?Allen mendecak kesal dan memejamkan mata, lalu mengangkat satu lengan untuk menutupi matanya. Tak peduli apa pun atau siapa pun yang ia salahkan, Allen tak bisa mengelak lagi akan kebenarannya.Ia merindukan Freesia.Allen menghela napas berat. Apa yang ia lakukan ini? Wanita itu ada di tangannya, tapi kenapa ia tak bisa menyentuhnya?Menyedihkan. Ia bisa
Read more

67 – Serangan Dari Luar

Setelah makan siang dan menidurkan anak-anak di kamar Lily dan di kamar tamu, Alia dan Freesia pergi ke ruang kerja Freesia. Mereka duduk bersebelahan di sofa yang ada di ruangan itu. Dan sebelum Freesia meminta, Alia sudah lebih dulu memulai ceritanya,“Aku pernah mendengar cerita Sonya tentang hubungan keluarga Martin dan keluarga Woodz. Saat itu, sebulan menjelang kelahiran Lily. Dia tampak termenung di banyak kesempatan. Ketika aku bertanya, dia lantas menceritakan tentang hubungan keluarga Martin dan keluarga Woodz.“Dia bilang, dua keluarga itu punya hubungan dekat. Cukup dekat hingga Nyonya dari keluarga Martin selalu datang di hari kelahiran anak-anak Nyonya keluarga Woodz. Tapi kemudian, hubungan mereka merenggang setelah keluarga Martin memutus hubungan dengan keluarga Woodz dan bekerja sama dengan keluarga Adibrata.“Sonya adalah orang yang paling sedih dengan merenggangnya hubungan mereka. Karena bersamaan dengan itu, dia bilang, keluarga Martin mengalami kecelakaan yang m
Read more

68 – Penyelidikan

Setelah mengusir nenek Freesia dengan mengancam akan menyembunyikan Freesia darinya selamanya, Allen memanggil Sean dan Val. Allen memerintahkan Sean untuk menyelidiki ulang kecelakaan orang tua Freesia, sekaligus kecelakaan Sonya, dengan dasar pelakunya belum diketahui. Karena itulah yang terjadi. Dua kecelakaan itu … tidak seperti yang terlihat.Namun, bagaimana? Semua bukti yang dimiliki keluarga Allen dalam kecelakaan Sonya itu valid. Mulai dari rekaman CCTV dan orang-orang keluarga Martin yang terlibat dalam kecelakaan itu. Begitu pun dalam kasus kecelakaan orang tua Freesia. Nenek Freesia sepertinya memiliki alasan solid untuk meyakini keterlibatan keluarga Woodz.Itu berarti, alasan sopir truk itu diinterogasi selama ini adalah untuk menjadi saksi kunci atas pelaku sebenarnya. Meski hingga saat ini, nenek Freesia tidak mendapatkan apa pun. Atau mungkin, dia sudah mendapat kesaksian, tapi dia tidak memiliki satu pun bukti. Karena itu, dia menjaga sopir truk itu tetap hidup, deng
Read more

69 – Bad Days

“Bagaimana kondisi Freesia?” tanya Allen ketika Val keluar dari kamar Freesia sambil menggendong Lily.Val menggeleng. “Dia belum makan apa pun. Dia terus memuntahkan semua yang dia makan. Bahkan ketika dia tidak makan, dia sekarang hanya bisa memuntahkan air.”Allen mengernyit. Selama beberapa hari terakhir ini, Freesia mengalami morning sickness. Jika itu adalah barang atau orang, Allen mungkin sudah menghancurkannya. Morning sickness sialan. Freesia bahkan tidak bisa makan apa pun, tapi dia terus-menerus merasa mual dan muntah. Val juga mengatakan jika semakin hari, tubuh Freesia semakin lemas.Namun, tidak hanya itu. Wanita itu juga selalu meminta Allen pergi setiap kali Allen datang ke kamarnya. Dengan kata lain, dia tidak ingin melihat Allen. Tentu saja. Setelah dia memastikan jika keluarga Woodz terlibat dalam kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya, bagaimana bisa dia menatap Allen yang adalah bagian dari keluarga Woodz? Bahkan meski Allen tak terlibat dalam hal itu, tapi
Read more

70 – Stay Away

“Ini untuk Mama,” Lily berkata sembari menyodorkan sepiring buah pada Freesia. Wajahnya penuh senyum.“Terima kasih, Sayang …” Freesia mengulurkan tangan hendak mencubit pipi Lily. Namun, tangannya terhenti di udara tatkala mendengar Lily bertanya,“Tapi, kenapa Mama membunuh orang tuaku?”Tubuh Freesia seketika mematung. Seluruh badannya terasa dingin dan dadanya terasa berat.“Kenapa Mama mengambil posisi orang tuaku?” Anak itu menatap Freesia dengan tatapan dingin. Tak ada lagi senyum di wajahnya.“Lily … Mama tidak …”“Kenapa Mama harus jadi mamaku, padahal Mama sudah membunuh orang tuaku?”Freesia mengernyit. Tenggorokannya tercekat.“Apa Mama juga akan membunuh adikku?” tanya anak itu tiba-tiba.“Apa?” Freesia terkejut mendengar itu.Tangan Lily menunjuk ke arah perut Freesia. “Setelah mengambil orang tuaku dariku, apa Mama juga akan mengambil adikku?” tanya anak itu dengan tatapan penuh kebencian pada Freesia.Freesia menunduk dan menatap perutnya, terkejut mendapat perutnya ya
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status