“No, Papa! Lepaskan Mama! Mama punyaku!” Pekikan Lily itu menyambut pagi Allen.Allen tersenyum kecil, masih dengan mata terpejam, tak melepaskan pelukannya di perut Freesia.“Allen, kau akan membuat Lily menangis,” desis Freesia.Yang benar saja. Ketika Allen tak ada, gadis kecil itu merengek mencari Allen, tapi kini setelah Allen pulang, dia memperlakukan Allen seperti ini?“Jika kau ingin meminjam istriku, kau harus membayar dulu,” Allen berkata sembari mengecup pipinya.“Huh, Papa pelit!”Meski Lily berkata seperti itu, tapi ia akhirnya memberikan ciuman di pipi Allen. Namun, Allen tidak lantas melepaskan Freesia.“Allen?” Freesia berusaha melepaskan tangan Allen di perutnya.“Kau belum membayarku,” Allen berkata sembari membuka mata.Freesia menoleh ke belakang, eksresinya tampak kaget. Sebelum istrinya itu protes, Allen lebih dulu mencium bibirnya. Di akhir ciumannya, Freesia melotot galak padanya. Namun, Allen hanya membalas dengan senyuman.“Aku benci Papa!” seru Lily tiba-tib
Read more