"Kalau begitu, terserah kalian saja! Aku benar-benar sudah lelah. Lelah!" Eva menderapkan langkah pergi. Di dalam kamar, ia langsung merebahkan diri di tempat tidur. Tangannya mencekik bantal seolah-olah itu Louis atau Emily. "Mengapa mereka menyebalkan sekali? Apakah mereka pikir karena mereka masih kecil, aku akan terus mengalah kepada mereka?" Sambil terengah-engah, Eva melirik ke arah pintu. "Tidak akan. Sekali lagi mereka mengusik ketenanganku, aku tidak akan tinggal diam." Belum sempat Eva meredakan kekesalannya, suara tawa tiba-tiba terdengar dari jendela. Dengan mata bulat, ia pergi memeriksa. Ternyata, si Kembar sedang berlari-lari di luar sana, mengejar kupu-kupu sambil tergelak gembira. "Astaga .... Bocah-bocah ini!" Dengan kemarahan yang mengepul di atas kepala, Eva membuka jendela. "Bukankah kalian bilang beranda tadi adalah milik kalian? Mengapa kalian sekarang malah di sini?" Si Kembar seketika menoleh. Bukannya takut, Emily malah melambai. "Hai, Eva. Tadi ada kup
Read more