Share

S3| 145. Luapan Emosi

Tiba-tiba, Emily kembali menumpahkan tangis. Pundaknya terkulai. Wajahnya mendongak menatap Jeremy.

"Paman, Eva melumuri mukaku dengan tomat busuk. Aku sangat takut kulitku rusak. Kata Ava, aku akan baik-baik saja. Tapi aku masih kesal."

"Paman tahu? Sebelumnya, Eva melempari Emily dengan senapan. Itu mengenai kepala Emily. Untung saja dia memakai helm. Tapi Emily terjatuh. Lihat! Celananya sampai kotor." Telunjuk Louis meruncing ke arah lutut sang adik.

Melihat itu, tangan Jeremy terkepal erat. Sambil menggertakkan geraham, ia pun menatap Eva. Tidak ada lagi kesabaran yang tersisa dalam hatinya.

"Kau sudah melanggar aturan. Sesuai kesepakatan, kau harus angkat kaki dari sini."

Eva mendesah tak percaya. Raut wajahnya menunjukkan bahwa dirinyalah yang tersiksa.

"Kalian senang sekarang? Kalian membawakan masalah kepadaku. Lalu di saat aku membela diri, aku yang disalahkan."

"Kau bukan membela diri, Eva. Kau melampiaskan emosi."

Tatapan Eva berpaling kepada Ava. "Siapa yang tidak
Pixie

Maaf telat, guys. Semoga kalian suka.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rini Hartini
Hebat kembar bsa bkin eva jujur.. Apakah mamy msh membela ank kesyangan nyaaaaaa??? eng ing eng... jeng jeng jeng
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
wedeehh jujur juga diaaa.. wkwkkwkwk.. hebat ya si kembar good job bingit
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
hahahahaha nungguin bangettttt kelanjutan nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status