Home / Pernikahan / Ikhlasku dengan takdirku / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Ikhlasku dengan takdirku: Chapter 1 - Chapter 10

130 Chapters

Prolog

Sebuah perjalanan hidup rumah tangga yang penuh lika liku yang dialami pasangan suami istri yang sudah menikah 5 tahun dan dikaruniai anak perempuan berumur 2 tahun.Dia adalah pasangan bernama Ari Sinaga dan Lisa Nitami mereka saling mencintai satu sama lain hingga memutuskan menikah disaat usia sudah masing-masing matang.Perbedaan usia mereka memang terpaut jauh yaitu 10 tahun tapi itu tidak membuat mereka minder justru mereka sangat bahagia meskipun hidup mereka terbatas ekonomi.Mereka juga tidak punya apa-apa mereka tinggal dikontrakan kecil dan terpencil. Lalu bagaimana jika sang maha kuasa menguji cinta mereka menguji kesetiaan mereka dengan menghadirkan sosok perempuan lain yang akan membuat goncang pondasi rumah tangga yang sudah mereka bangun.Dan bagaimana syetan membantunya dalam memisahkan dua insan agar dia bisa menduduki singgasana iblis dikerajaan laut.Juga bagaimana cara Allah untuk membantu mereka mengatasi ujian yang
Read more

Chapter 1

Pulang bekerja, Ari dihentikan oleh Zoya dengan sengaja."Ri, pulang barena yuk naik mobil aku.!" ucap Zoya saat Ari hendak melajukan motornya."Tidak usah terima kasih aku membawa motor." tolak Ari cepat."Motornya taruh saja disini, besok aku jemput lagi." tawarnya berusaha dengan senyum khasnya.tiba-tiba..."Ri, numpang yah! aku tidak punya kendaraan." Hendra dengan cepat naik keatas motor dibelakang Ari."Ayo cepet Ri, ini udah mau magrib.""Oke, maaf ya Bu lain kali saja.!"Lalu kemudian Ari dan Hendra pergi meninggalkan Zoya yang hatinya dongkol.Zoya hanya tersenyum sinis melihat kepergian Ari, dirinya tau bahwa Hendra sengaja melakukannya.Diperjalanan Hendra membahas hal yang tadi."Ri, sepertinya Bu Zoya suka sama kamu." kata Hendra berbicara didekat telinga Ari supaya terdengar."Bagus dong, dari pada dibenci." jawab Ari acuh.Hendra memutar bola mata mala
Read more

Chapter 2

Pagi hari Ari sudah siap dan hendak berangkat tak lupa berpamitan pada istri dan anaknya dan didepan sudah ada Ilham yang sedang mencuci motornya."Berangkat mas,!" sapa Ilham pada Ari."Iya nih! Wah rajin sekali pagi-pagi sudah mencuci motor." Ari berbasa-basi memuji Ilham."Ah cuma nyuci motor mas!""Ya sudah saya berangkat dulu yah!""Iya mas hati-hati."Setelah berbasa-basi Ari berangkat bekerja seperti biasa dan Lisa keluar bersama Laras."Eh mbak Lisa, mau kemana?" tanya Ilham."Eh mas Ilham, mau ke tukang sayur mas. Saya duluan yah!""Mau saya antar.""Tidak usah mas, dekat kok!""Ya sudah hati-hati mbak.""Iya..!"Ilham memandangi punggung Lisa yang sudah menjauh dengan pandangan berbeda, karena setiap melihat Lisa, hati Ilham seperti bergetar dan matanya selalu ingin memandangi ibu muda satu anak itu.Ilham menggelengkan kepala, dia tau itu salah dia
Read more

Chapter 3

Semalaman hingga menjelang pagi Lisa tidak bisa tidur terus memikirkan suaminya yang tak kunjung pulang bahkan nomornya pun sampai sekarang belum aktif.Hatinya semakin gundah, apakah benar suaminya telah berselingkuh darinya, apa salahnya sampai dia tega melakukannya.Lisa terus menangis, dia jadi tidak fokus untuk melakukan sesuatu Laras pun sampai tidak diurusnya karena selalu memikirkannya suami berkali-kali dia menelfon lagi tapi masih tetap tidak aktif, lalu menelfon teman-teman suaminya jawabannya mereka semua tidak tau hingga dia pasrah dan berdoa pada sang kuasa agar diberi petunjuk.Hingga sore hari menjelang magrib nomor itu baru aktif dan Lisa langsung menelfonnya.Tapi tidak diangkat kini dia terkejut lagi malah ada pesan suara yang dia terima dari perempuan itu menggunakan nomor suaminya.pesan suara itu berbunyi.'Jangan ganggu suamiku, dia sudah menjadi milikku dan hapus nomor suamiku'jederr...
Read more

Chapter 4

Pagi hari menyingsing, seperti biasa Lisa bangun pagi mandi besar lalu menunaikan ibadah sholat subuh.Setelah sholat Lisa berdoa dengan khusyuk, kejadian kemarin tak membuatnya berhenti menangis, apalagi semalam suaminya memaksanya melakukan hubungan itu.Dia sangat kecewa dan tidak terima, dia bertekad akan mendiamkan suaminya itu tapi mulut berkata lain tetap saja dia butuh suaminya karena dia mencintai suaminya dengan tulus karena Allah.Setelah dipikir-pikir perceraian tidak ada bagusnya dia berfikir ini adalah cobaan, ujian pernikahan dari Allah untuknya. Jika dia meminta cerai maka dia tentu saja kalah dengan setan dan kalah juga dengan perempuan itu.Maka dari itu dia berikhtiar dan berdoa terus kepada Allah supaya sang kuasa memberinya kesabaran dan juga hikmah dibalik semua ini.Lisa melepaskan mukenanya setelah selesai ritual melaksanakan perintah Allah.Dia berjalan ke dapur guna untuk mempersiapkan semuanya, dia tidak mem
Read more

Chapter 5

Ari bekerja seperti biasa namun harinya suram dan tak bersemangat masih teringat istrinya yang sedang marah, lalu Zoya menghampirinya dengan wajah yang memerah seperti menahan amarah dia mendekati Ari yang sedang mode malas."Ari, aku tidak terima diperlakukan seperti ini oleh istrimu. Pokoknya aku akan melaporkan istrimu." ucap Zoya tiba-tiba dan itu berhasil membuat Ari terkejut."Ada apa? apa yang kamu bicarakan?". kata Ari tidak mengerti."Istrimu, telah menghinaku dan mencemarkan nama baikku. Ini buktinya." Zoya mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan pesan yang dimanipulasi olehnya seolah ini memang benar kesalahan Lisa.Ari mengambilnya dan melihat isi tulisan tersebut, setelah dibaca semua dia jadi emosi dan menyalahkan Lisa menganggap bahwa itu benar.Zoya tersenyum puas melihat ekspresi wajah Ari yang seperti marah."Pokoknya aku tidak terima, aku akan membawa masalah ini kejalur hukum ingat itu." ancamnya membuat Ari
Read more

Chapter 6

"Lisa apa yang sudah kamu katakan terhadap dia?" tanya Ari saat mereka sudah duduk lesehan dilantai keramik.Pertanyaan itu seketika membuat atmosfer ruangan itu berubah begitu juga hatinya, Lisa sudah dapat menebak siapa yang dimaksud suaminya."Kenapa?. Siapa yang kamu maksud?" Lisa berhenti sejenak untuk melihat ekspresi suaminya yang tidak bersahabat."Selingkuhanmu, perempuan tidak tau diri itu.""Lisa, jaga bicaramu. Kamu tau dia marah sekarang dan dia ingin melaporkanmu kepolisi atas pencemaran nama baik." nada bicara Ari sungguh tidak ada lembutnya, terlihat antara takut dan marah.Lisa yang mendengar bahwa dia akan dilaporkan oleh perempuan itu atas pencemaran nama baik menjadi kaget dan heran."Kenapa aku yang dilaporkan? bukannya dia yang salah." Lisa berucap tak terima."Lisa, dia meenunjukkan bukti padaku bahwa kamu memulai duluan dan menghinanya serta menjatuhkan harga dirinya dan dia tidak terima." kata Ar
Read more

Chapter 7

Hari demi hari telah dilalui oleh Lisa. Hati dan pikirannya masih belum tenang bahkan hatinya merasa sesak mengingat apa yang dilakukan suaminya.Rumah tangga yang biasa saja mendadak menjadi terasa hampa bahkan hampir hancur jika saja tidak menahan emosi yang bergejolak seketika.Bagaimana tidak suami yang perhatian dan pengertian meski tidak romantis dan ekonomi yang terbilang cukup miris ternyata tidak memungkinkan suami berbuat buruk seperti itu.Nyatanya Ari gelap mata dan melakukan perselingkuhan itu, hati perempuan mana yang tidak sakit karena itu.Lisa menyibukkan dirinya dengan berjualan kerupuk keliling bersama Laras, sebenarnya Lisa tidak tega karena Laras masih kecil namun dia juga tidak mungkin meninggalkan Laras sendiri dikontrakan dia juga tidak bisa membayar pengasuh yang terbilang cukup mahal."Kerupuk..kerupuk...!!" begitulah cara Lisa memanggil pembeli sambil matanya menatap ke sekeliling, tangan kanan dia membawa keran
Read more

Chapter 8

"Hay sayang ayo cepat, kamu lagi ngapain disitu?" ucap Zoya pada lelaki yang tengah menatap lurus kedepan."Eh.. iya ayo." Zoya mengapitkan lengannya pada lelaki itu yang tak lain adalah Ari.Dan mereka pun melenggang pergi sehabis dari toko bangunan untuk membeli bahan-bahan yang sudah habis.Awalnya Ari menolak untuk ikut bersama Zoya tetapi Zoya memaksa dengan ancaman yang sudah dia layangkan kemarin jadilah Ari hanya bisa menuruti tanpa bisa berbuat apa-apa.Tapi setelah sampai ditempat hal yang tak terduga dia lihat membuat hatinya tersayat dan merasa bersalah karena melihat istri serta anaknya berkeliling menjajakan dagangannya ditengah terik panasnya matahari dan itu dilakukan tanpa sepengetahuannya.Nanti saja setelah dia pulang akan dia tanyakan untung saja Zoya tidak melihat istri dan anaknya disitu. Namun setelah itu hatinya jadi tersirat rasa cemburu ketika Ilham tetangga kontrakannya yang membeli semua dagangannya dan menggen
Read more

Chapter 9

Malam hari tiba Laras sudah tertidur begitu juga dengan Lisa namun hanya matanya saja yang terpejam karena diapun sedang menunggu suaminya pulang.Tak lama kemudian terdengar salam dan suara pintu diketuk dengan segera Lisa bangun untuk membuka pintunya karena sudah tau siapa yang datang dari suara deru mesin motornya.Meski suaminya begitu tapi Lisa tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri yang baik tapi matanya tidak mau menatap suaminya itu.Setelah suaminya masuk dan Lisa menyiapkan semuanya tanpa sepatah katapun diapun segera pergi namun Ari sudah mencekal lengannya agar tidak pergi."Tunggu Lisa, aku ingin bicara denganmu." ucap Ari dengan menatap sendu."Bicara saja, tidak perlu menyentuhku." Lisa segera melepaskan cekalan tangan kekar itu tanpa berbalik."Lihat aku Lisa jangan membelakangi ku." kata Ari sedikit kecewa.Lisa menuruti dia membalikkan badannya namun pandangannya menunduk."Lisa lihat ak
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status