"Aruni ..., di mana Arsy?" Kenapa dia tidak bersamamu?" ujar Mas Juna terbata dengan sangat lemah dari balik masker oksigen yang menutupi mulutnya. Wajahnya terlihat pucat, tubuhnya begitu kurus, tampak tak terurus. Penampilannya sangat jauh berbeda dari saat kami masih berstatus suami istri dulu, juga saat terakhir kali aku melihatnya saat penangkapannya karena kasus narkoba.Ya, tadi Kak Tari memintaku untuk menemui Mas Juna masuk ke dalam ruang ICU. Lebih tepatnya ia memohon-mohon. Menurut Kak Tari, adiknya itu terus memanggil-manggil namaku, meminta untuk dapat bertemu denganku walau sekali saja.Atas seizin Dio, aku pun akhirnya berada di sini, di samping lelaki yang benar-benar tampak begitu tak berdaya itu."Arsy belum bisa ikut kemari, Mas. Besok, aku akan membawanya menemuimu! Kamu bertahanlah" jawabku dengan hati berdebar. Jujur aku sungguh merasa iba melihat kondisi lelaki yang sudah kukenal lebih dari 10 tahun itu yang kini tampak tak berdaya itu."Aruni ... Maafkan aku. A
Read more