Home / Horor / Suamiku Menghilang Setiap Malam / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Suamiku Menghilang Setiap Malam: Chapter 31 - Chapter 40

68 Chapters

Tulang

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 31 : TulangAku hendak membuka mata, tapi pandangan terasa gelap. Tangan dan kaki ini terasa terikat, mulut juga terasa ditempel plester, mataku juga pasti sedang terikat makanya aku tak bisa melihat. Tak mungkin aku jadi buta, sebab pada kesadaranku yang terakhir, aku tidur bersama Mas Gilhan. Eh, kok aku bisa pulang bersamanya? Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bukannya aku akan menggugatnya cerai dan tak mau bertemu dengan pria yang bersekutu dengan iblis itu lagi?Ingatanku kembali ke waktu di mana aku baru saja bangun dari pingsan ketika selesai di ruqyah. Saat itu Mama mengatakan kalau Ustad Bumi sudah pulang dan Papa sudah membuat janji untuk kembali meruqyahku esok paginya lagi.“Sin, pesan dari Ustad Bumi, pikiranmu tak boleh kosong. Harus selalu zikir dalam hati sebab para sekutunya Gilhan masih mengintaimu. Jika kamu lengah sedikit saja, maka kamu akan kembali terseret dalam pengaruh Gilhan. Dia itu menuntut ilmu hitam, yang bisa m
Read more

Sonia

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 32 : SoniaAku segera membuka mata dan mendapati Mas Gilhan sedang menciumi tulang belulang di sampingku. Kini aku melihatnya sebagai sosok yang berbeda, yang tak kukenal sebab ia terlihat menyeramkan.“Hay, Sindy, kamu sudah bangun ternyata? Perkenalkan, dia Sonia, istriku,” ujarnya dengan memeluk tengkorak kepala dan mengusapnya dengan kasih sayang.Aku menatapnya ngeri. Dia tersenyum sinis dengan tatapan aneh kepadaku.“Siapa yang membuka tutup matamu?” Wajahnya terlihat terkejut. “Ah, tak apa, makin cepat kamu tahu segalanya, makin bagus lagi jadi aku tak perlu menjadi sosok suami yang baik untukmu lagi. Aku letih berpura-pura. Asal kamu tahu, yang kucintai secara abadi hanya Sonia.” Dia mengeluarkan pisau dan piring dari balik ranjang yang kami duduki sekarang.Aku hanya diam dan tak bisa menjawab omongannya. Mas Gilhan terlihat sedang semakin menakutan saat memegang pisau seperti itu, apakah ia akan segera menghabisi nyawaku sekarang? Aku mer
Read more

Malam Jum'at

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 33 : Malam Jum'atSindy bernapas lega karena Gilhan sudah pergi dari ruangan dengan cahaya lampu temaram itu, walau tangan dan kakinya masih terikat tali. Ia meringis ngeri saat melihat piring berbahan seng yang berisi arang dan abu dari tulang belulang bernama Sonia, istri pertama suaminya. Ia tak mau kalau dipaksa harus memakan benda itu, dengan pelahan, ia menggeser tubuh juga kakinya agar bisa mendekati piring itu dan mendorongnya sampai terjatuh ke lantai.‘Brak!’Piring itu jatuh ke lantai dengan dasar tanah, seluruh abu dan arang itu kini berserakan di sana. Sindy menggulingkan tubuhnya ke bawah lalu terjatuh ke lantai pula. Ia ingin mencari pisau yang tadi dipegang Gilhan, ia bermaksud ingin menggunakan pisau itu untuk membuka ikatan di tangan juga kakinya.Dengan sekuat tenaga, Sindy berguling-guling di tanah. Ia merasa ada sedikit harapan saat melihat pisau itu tergeletak di dekat api unggun bekas pembakaran tulang belulang Sonia. Ia sema
Read more

Persiapan Ritual

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 34 : Persiapan RitualPuji berusaha menangkan dirinya lalu bangkit dari kursi ruang tamu untuk menuju dapur. Taklama kemudian, terdengar deru sepeda motor memasuki perkarangan rumahnya."Assalammualaikum," ucap Ustad Bumi."Waalaikumsalam. Mari masuk, Ustad!" Marwan beranjak ke depan pintu dan mempersilakan sang ustad masuk, lalu menyalaminya."Silakan duduk, Ustad! Saya mau manggil istri dulu di dalam," ujar Marwan lagi dengan sambil melangkah masuk dan memanggil Puji untuk keluar ke ruang tamu.Beberapa saat kemudian, kedua orangtua Sindy sudah duduk di hadapan Ustad Bumi dan menceritakan tentang putri mereka."Saya curiganya Gilhan telah menyekap Sindy, Ustad," ujar Marwan.Ustad Bumi terdiam dengan sambil mengeluarkan tasbihnya, ia memejamkan mata dengan sambil berzikir dalam hati. Ia berusaha menggunakan mata batinnya untuk mengetahui keberadaan Sindy.Sudah cukup lama Ustad Bumi berkonsentrasi dengan kedua mata yang terpejam tapi ia masih bel
Read more

Dua Tumbal

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 35 : Dua TumbalGilhan keluar dari ruangan bawah dan menunggu Sindy mengikutinya keluar juga, ia tahu kalau calon raga dari jiwa Sonia sedang bersembunyi di bawah ranjang. Ruangan itu tak memiliki seluk beluk untuk berlindung, hanya kolong tempat tidur saja tempat satu-satunya. Jadi, tanpa mengintip ke bawah sana pun, ia sudah tahu.Sambil menunggu Sindy keluar, Gilhan mulai menghidupkan perapian juga membakar dupa. Ia menelepon Karmin dan Ana untuk menemui ke halaman belakang.“Ada apa, Tuan?” tanya Karmin sang satpam.“Pagar sudah kamu gembok?” tanya Girhan dengan menatap dua calon tumbalnya itu.“Sudah, Tuan!” jawab Karmin dengan cepat.“Bagus!” ujar Gilhan dengan mengacungkan jempol kepada pria bertubuh tambun dengan kumis yang menghiasi atas bibirnya. “Ana, bagaimana ritualmu?” tanya Gilhan dengan menatap pembantu cekingnya itu, kedua belah pergelengan tangan Ana sudah terlihat berbalut perban.“Sudah beres, Tuan,” jawab Ana datar dengan menye
Read more

Tolong

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 36 : TolongAna menggeleng ngeri, saat darah Karmin mengenai wajahnya. Kini Gilhan mengarahkan pedang kepadanya. Wanita kurus tinggi itu ketakutan dan tak menyangka sebelumnya kalau dirinya juga akan menjadi tumbal dari sang majikan.“Tolong!!!” jerit Sindy, ia tak mau mati seperti satpam itu, walau pisau berlumur darah itu mengarah kepada Ana, sang pembantu sinis.Gilhan tak menghiraukan teriakan Sindy, kini dirinya sudah dikuasi para iblis haus darah. Ia mengangkat pedang pencabut nyawa, begitulah ia menamai pemberian raja iblis itu.“Jangan, Tuan!” jerit Ana tak bisa berbuat apa-apa, karena kaki dan tangan juga tubuhnya terikat di sebuah pembaringan.Gilhan mengangkat pedangnya semakin tinggi dan memotong leher korban keduanya.“Agghh!!!” Napas Sindy semakin tak karuan apalagi kini wajah terkena jibratan darah Ana.Darah segar mengalir dari dua makhluk yang telah menjadi tumbal terakhir Gilhan, ia mulai mengisi tujuh gelas yang kosong itu dengan
Read more

Pertarungan

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 37 : Pertarungan Melawan IblisPara iblis yang bersemayam di dalam tubuh Gilhan terbakar karena ayat kursi yang dibacakan Ustad Bumi, pria bertubuh tegap itu semakin merasakan panas yang teramat menjalar di seluruh sendi di tubuhnya hingga ambruk ke tanah.Melihat lawannya yang sudah hampir kalah, Ustad Bumi membaca sekali lagi ayat kursi juga doa pengusir setan dan iblis."Robbahuuu annii massaniyasy-syaithoonu binushbiw wa ‘azaabArtinya: Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.-Robbi a’uuzu bika min hamazaatisy-syayaathiin wa a’uuzu bika robbi ay yahdhuruun.Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung pula kepada-Mu ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.”-Wa hifzhom ming kulli syaithoonim maaridArtinya: “Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka.” Ustad Bumi terus membaca ayat-ayat pengusir setan.“Agghhh!!!” Gilhan menjerit sekencang-kencangnya, t
Read more

Anak-anak Gilhan

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 38 : Anak-anak GilhanDini hari, Sindy dan orangtuanya membawa Nayla dan Naura ke rumah mereka. Dua anak kembar ini masih menangis seolah mengerti karena kini sudah menjadi yatim piatu. Pembantu yang sudah mereka anggap sebagai ibu juga telah tiada.“Naura, Nayla, jangan menangis lagi! Sekarang kalian tidur, ya!” Sindy menyelimuti keduanya.Setelah kedua anak kembar itu memejamkan mata, Sindy keluar dari kamar dan menemui kedua orangtuanya juga Ustad Bumi yang sedang berbincang di ruang tamu.“Ustad, apa arwah Sonia sudah pergi? Saya sedikit risih dengan dua anak kembar Ms Gilhan itu, sebab dulu suka ngobrol sendiri seolah Mama mereka itu masih ada,” uja Sindy menguatarakan keresahannya.“Arwah Sonia tak ada di dunia ini lagi, dia sudah berada di alam barzah sejak ia meninggal empat tahun yang lalu. Hanya tipu daya iblis saja yang mengatakan bisa memasukkan jiwa Sonia ke ragamu itu. Lebih dekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, ibadah wajib jangan
Read more

Hamil

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 39 : Hamil“Ma, bagaimana ini? Aku hamil anak pria setengah iblis itu.” Aku menatap Mama dengan pikiran yang kalut.Mama yang baru saja masuk ke kamarku setelah mengantar dokter pulang, langsung duduk di pinggir tempat tidur, menatapku sama cemasnya.“Sin, kamu harus tenang! Masalah kehamilanmu, ini sudah ketentuan Allah dan kamu harus menerimanya. Mama tahu, semuanya begitu berat untukmu. Di saat kamu dibebani untuk mengurus anak-anak Gilhan, kini kamu juga sedang hamil janin pria itu. Anak ini tak bersalah dan tak tahu apa-apa, hanya Papanya saja yang salah jalan,” ujar Mama dengan mengusap perutku yang kata Dokter ini berusia kurang lebih 8 minggu.“Sindy bingung, Ma, harus melakukan apa dengan anak-anak Mas Gilhan ini. Kemarin Niko mengutarakan keinginannya untuk pulang ke rumah tapi Sindy masih meminta dia tinggal di sini dulu, sebab Sindy takkan tega membiarkan dia tinggal sendirian di sana walau garis Polisi sudah tak ada lagi di sana. Sindy
Read more

Ulah Niko

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 40 : Ulah Niko“Mamamu sudah meninggal, Nik, dia sudah tenang di alam sana. Kalau kamu kangen dia, kamu bisa ke makamnya untuk mendoakan dia.” Aku berkata lagi.“Mama sudah tak punya makam, bukannya tulang belulang Mama sudah dibakar Papa?!” Dia menatapku sengit.Aku menggaruk kepala bingung.“Kalau kamu mau ke sana, nanti Tante akan menghubungi Om Santosa biar menemani kamu. Tante nggak izinkan kalau kamu pergi sendirian ke sana, tapi hanya untuk sebentar saja, bukan untuk tinggal menetap di sana,” ujarku akhirnya.“Terserah Tante saja,” jawabnya sambil beranjak dari sofa. “Oh iya, hati-hati dengan kehamilan Tante itu! Jangan sampai ... kehadirannya akan menjadi bencana suatu hari nanti, kita sudah aman tanpa papa begini,” sambung Niko dengan menatapku sekilas lalu melangkah menuju pintu.Aku tertegun sejenak sambil mengusap perut ini. Maksud anak itu apa? Niko terlihat menatapku lagi saat langkahnya terhenti di depan pintu depan.“Lenyapkan bayi
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status