Home / Horor / Suamiku Menghilang Setiap Malam / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Suamiku Menghilang Setiap Malam: Chapter 21 - Chapter 30

68 Chapters

Makam Siapa?

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 21: Makam Siapa?Baru saja aku mengeluarkan ponsel dari saku celana, sebuah tangan kembali terasa menyentuh bahuku. Oh Tuhan, benda apa yang ada di belakangku sekarang? Aku tetap tak mau menoleh, suara Mas Gilhan pun tak lagi terdengar, mungkin hanya halusinasiku saja. Di dalam hati, aku terus menzikirkan nama Allah sebab hanya nama-Nya saja yang kuingat, Ya Allah, Ya Rabb ... jauhkanlah hamba dari gangguan syetan yang terkutuk.Dengan cepat, kuusap layar ponsel dan menyalakan sentarnya. Jantung kembali berdebar kencang saat menyaksikan apa yang ada di hadapanku. Makam, itulah yang ada di depan mataku sekarang, ternyata halaman belakang rumah Mas Gilhan dipenuhi makam. Makam siapakah ini? Lalu ke mana suamiku sekarang? Apakah dia hantu?”Nyonya, sedang apa di sini?!” Kini suara sangar Bik Ana yang terdengar.Refleks, aku langsung menoleh dan mendapati wanita berdaster putih itu sedang melototiku dengan sambil berkacak pinggang.“Bik Ana, mengapa be
Read more

Pulang

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 22 : PulangTaklama kemudian, taxi yang kutunggu lewat juga, aku segera masuk dan menyebutkan alamat rumah Mama. Semoga saja aku tak mengalami kejadian ketika pergi bersama almarhum Bianca, semoga tak ada lingkaran hitam yang menutupi jalanku pulang ke rumah Mama.Sepanjang perjalanan, aku terus berdoa dalam hati, berharap tak terjadi apa pun denganku sehingga bisa pulang ke rumah Mama dengan selamat.Setengah jam berlalu, doaku terkabul juga, sebab taxi kini sudah berhenti di depan rumah Mama. Aku segera membayar ongkos taxi, lalu keluar dan melangkah memasuki pagar rumah Mama. Wanita berhijab itu terlihat sedang menyirami tanaman hiasnya.“Assalammualaikum, Mama,” ujarku.“Waalaikumsalam. Sindy, kok nggak bilang-bilang dulu kalau mau ke sini?” sambut Mama sambil menghentikan aktivitasnya lalu memelukku.“Sindy kangen Mama,” ujarku dengan sambil melepaskan pelukan lalu salim kepadanya.“Ayo masuk, Nak!” Mama menggandengku masuk.Suasana rumah Mama
Read more

Bingung

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 23 : Bingung“Sindy, bangun, Nak!” Suara Mama terdengar samar-samar.“Agghh!!” jeritku sambil duduk.Kuusap wajah yang sudah banjir keringat dan menarik napas lega karena kejadian barusan hanya sebuah mimpi, sedang Mama menatapku dengan raut wajah bingung.“Kamu mimpi buruk, Sin?” tanya Mama sembari mengulurkan segela air putih ke hadapanku.Aku mengangguk seraya meraih gelas air itu lalu menenggaknya sedikit, kemudian mengembalikannya ke tangan Mama.“Makanya kalau mau tidur itu berdoa dulu. Oh iya, di ruang tamu ada Gilhan, dia mau jemput kamu pulang,” ujar Mama.“Ma, Sindy nggak mau pulang,” jawabku dengan menggeleng ngeri saat mengingat mimpiku barusan dengan keadaan di rumah Mas Gilhan.“Jadi, Mama bilang apa dengan Gilhan, Sin? Dia sedang ngobrol dengan Papamu di ruang tamu,” ujar Mama lagi.“Mama udah bilang Papa belum masalah yang Sindy ceritakan kepada Mama tadi pagi?” tanyaku dengan menurunkan kaki ke lantai.“Belum, Sin, soalnya Papamu b
Read more

Rayuan Gilhan

Suamiku Menghilang Setiap MalamBab 24 : Rayuan GilhanSetelah mendiskusikan segalanya, Papa menyuruhku untuk istirahat ke kamar. Besok ia akan ke rumah Ustad yang direkomendasikan temannya saat ia bertanya lewat telepon tadi. Aku sedikit lega karena kini tak sendirian menghadapi masalah ini, ada Mama dan Papa yang kini sudah tahu segalanya.Kuraih ponsel di atas nakas, yang sedari sore kuabaikan. Ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab dari Mas Gilhan juga chat darinya. [Sayang, kamu di rumah Mama? Mas jemput sekarang, ya.][Sayang, kenapa teleponnya nggak dijawab?][Sayang, kamu udah tidur atau ada sesuatu yang membuatmu marah sehingga nggak mau pulang? Coba cerita kalau kamu ada masalah di rumah? Apa Bik Ana membuatmu tersinggung apa gimana?]Kulirik jam di dinding yang sudah mengarah ke angka 21.05. Sedikit kangen juga dengannya, tapi aku tak bisa hidup dengan suami yang aneh seperti dia, yang selalu menghilang setiap malam. Sebaiknya tak kubalas saja pesannya, biar gak bape
Read more

Ustaz Bumi

Suamiku Menghilang Setiap MalamBab 25 : Ustaz Bumi“Maaf, Sayang, Mas nggak bisa kalau tidur di sana. Kasihan anak-anak kalau ditinggal,” jawabnya dengan senyum yang memudar.“Ya sudah kalau begitu, Mas tidurlah, aku juga mau lanjut tidur,” ujarku.Mas Gilhan hanya mengangkat alisnya.“Oh iya, besok ... aku masih mau di rumah Mama, Mas, soalnya .... “ Aku berusaha mengarang kebohongan.“Soalnya apa, Sayang? Jadi, besok kamu masih belum mau pulang?” Mas Gilhan terlihat kecewa.“Hmm ... besok Mama ngajakin bikin kue soalnya ... kakak-kakakku dan anak-anaknya pada mau datang, jadi ... kami ada acara makan-makan gitu deh .... “ Aku memaksakan senyum.“Oh, begitu. Jadi, Mas jemput sore aja sepulang dari kantor, ya.” Dia menampakkan wajah penuh harap.“Hmm ... nanti deh, Mas, nanti aku chat besok soalnya sorenya agenda mau jalan-jalan juga satu keluarga .... ““Mas nggak diajak?” Dia cemberut.“Emang Mas mau? ‘Kan sibuk?”Dia kembali menaikkan sebelah alis.“Ya sudah, selamat bersenang-sen
Read more

Ruqyah

Suamiku Menghilang Setiap MalamBab 26 : Ruqyah"Perkenalkan, Ustad, ini anak dan istri saya,” ujar Papa dengan sambil tersenyum lalu menoleh ke arahku dan Mama. “Mama, Sindy, ini Ustad Bumi namanya, pemilik ‘Rumah Ruqyah.’ Insyallah, dia akan berusaha membantu memecahkan masalah kamu, Sin,” sambung Papa mengarahkan pandangan ke arah Ustad yang murah senyum itu.Aku hendak menyalami Ustad Bumi, tapi dia buru-buru menyimpuhkan kedua tangan di dada seraya menganggukkan kepala. Oh iya, pria alim memang takkan mau bersentuhan dengan wanita yang bukan mahrom, aku jadi malu dan tersenyum tak enak.“Papa sudah menceritakan sedikit tentang permasalahan yang kamu hadapi, Sin,” ujar Papa. “Untuk lebih jelasnya, silakan kamu ceritakan lebih detailnya!” sambung pria pensiunan tentara itu.“Silakan ceritakan segalanya, Mbak Sindy, saya akan mendengarkan!” ujar sang Ustazd dengan sambil mengeluarkan tasbih dari saku bajunya.Aku menarik napas panjang, lalu mengelap keringat di dahi yang tiba-tiba m
Read more

POV Gilhan (1)

Suamiku Menghilang Setiap MalamBab 27 : POV Gilhan 1Sial! Sindy malah kabur dan aku bisa lepas pengawasan begini. Semua pasti gara-gara pembantu sialan itu, dia telah membuatnya tak betah di rumah dengan segala tingkah judesnya. Awas saja kamu, Ana, akan kuberi pelajaran untukmu! Aku tahu, kamu memang sengaja ingin menggagalkan segala rencanaku, sebab kamu berkeinginan untuk menggantikan posisi Soniaku. Dia sengaja membuat anak-anakku jadi ketergantungan dengannya, agar ia tak menjadi tumbal. Dasar pembantu licik!Aku segera beranjak dari tempat tidur lalu menuju pintu dan keluar dari kamar. Dengan setengah berlari, aku menuruni anak tangga lalu menuju kamar pembantuku itu. Aku sudah tak sabar untuk memberinya pelajaran.Kudorong kasar pintu yang tak selalu dikunci, tampaklah pembantu bertubuh kurus tinggi itu sedang tertidur di atas ranjang. Aku mendekat dengan tatapan sinis kepadanya yang bisa-bisanya tidur nyenyak, sedang aku gelisah karena kehilangan Sindi, wanita yang akan menj
Read more

POV Gilhan (2)

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 28 : POV Gilhan (2)Pintu terbuka, aku melangkah keluar. Di depanku berjejer beberapa makam para korban yang hatinya telah kupersembahkan kepada Raja iblis. Aku melangkah ke tengah-tengah, mendekati batu nisan yang bertuliskan Sonia binti Ahmad. Kudorong tambak penutup makam itu lalu masuk ke dalam ruang bawah tanah yang sudah beberapa tahun ini menjadi istanaku bersama Sonia. Aku menuruni anak tangga untuk sampai di dekat ranjang di mana Sonia berbaring.“Sayang, aku datang.” Aku segera naik ke ranjang dan memeluk tengkorak Sonia, wanitaku yang kini hanya tinggal tulang belulang saja.Kuusap tulang belulang Sonia dengan penuh kasih sayang, cinta kami begitu abadi. Dia tetap terlihat cantik walau hanya tinggal kerangka saja karena cintaku tak berhingga kepadanya. Aku akan menghidupkannya kembali dan kami akan kembali bersama. Kalau semua syarat perjanjianku dengan Raja iblis telah terpenuhi, dia akan memasukkan kembali arwah Sonia ke dalam raga Sin
Read more

POV Gilhan (3)

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 29 : POV Gilhan (3)Kupacu mobil dengan kecepatan sedang dengan sambil berusaha menelepon Sindy, tapi semua tetap nihil, dia tak juga mengangkatnya dan tak membuka chatku. Ada apa ini? Aku jadi curiga kalau dia mengetahui misiku. Aku memutar otak dan menekan nomor ponsel Ana, dia harus melakukan sesuatu untukku.“Ana, lakukan ritualmu sekarang!” perintahku saat telepon sudah tersambung kepadanya.“Baik, Tuan!” jawab Ana dengan nada datar.Aku segera memutuskan sambungan telepon dan tinggal menunggu hasilnya. Biasanya Ana tak pernah membuatku kecewa, apalagi kemarin aku telah memberinya pelajaran, ia pasti takkan berani menentangku lagi.Taklama kemudian, mobilku kini telah tiba di depan kediaman orangtua Sindy, mertuaku. Kulirik jam di pergelangan tangan yang sudah menunjuk ke arah 20.12. Aku segera turun lalu membuka pagar yang tak bergembok itu dan kemudian masuk ke perkarangan rumah dengan taman kecil dan beberapa pohon rindang di samping kiri
Read more

POV Gilhan (4)

#Suamiku_Menghilang_Setiap_MalamBab 30 : POV Gilhan (4)Tatapanku kini tertuju kepada Sindy yang terkulai tak berdaya, aku mendekat ke arahnya lalu mengikat kedua tangan dan kakinya, lalu menempelkan plester di mulutnya. Sekarang sudah beres, ia takkan bisa menjerit jika terbangun esok pagi. Ia akan di sini sampai tiba waktunya malam transfer jiwa.Aku tersenyum sinis dengan mengusap tulang belulang Sonia, wanita yang amat kucintai. Kenangan awal pertemuan kami mulai memenuhi kepala ini, sebab dialah satu-satunya wanita yang ada dalam hidupku. Bayangkan saja, kami berpacaran sudah sejak dari SMA walau sudah beberapa kali putus nyambung, hingga lulus kuliah kulamar dia. Akan tetapi, anak-anak malah menurunku yang terlahir kembar hingga anak-anakku selalu terlahir kembar. Ah, kembaranku, mengapa aku bisa mengingatnya? Dia Rayhan, yang selalu menginginkan apa yang kupunya hingga aku aman setelah melenyapkannya.***Kini aku tinggal menghitung hari, menanti malam yang sudah kunantikan ku
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status