Akhirnya Kumenemukanmu"Caca, Caca ke kamar dulu ya? Mama ngobrol dulu dengan ayah, penting," ujarku pada Caca. Karena sepertinya obrolan ini akan panas dan tak pantas jika di dengarkan oleh anak kecil se usia Caca."Iya, Ma.""Pinter ya, Sayang. Habis ini Mama temani Caca mewarnai ya?" ucapku mengiringi kepergiannya.Caca pun beranjak dari tempatnya berdiri menuju kamar tidurnya."Kalau pertengkaran itu bisa membuat semua masalah menemukan jalan keluarnya, ya mengapa tidak? Biar saja bertengkar, toh dalam keluarga lumrah jika ada pertengkaran. Asal sesuai porsinya aja sih.""Tapi kan Mama sudah sepuh, Mas. Ngga baik Takutnya malah jadi beban pikirannya dan bisa juga membuat kondisi Mama jadi drop.""Insya Allah enggak, Dek. Ini satu-satunya cara buat kita bisa bersatu." Mas Risky meraih pinggangku untuk dipeluknya."Kemarin juga sudah bersatu, kan? Kita sudah serumah," ujarku menggoda."Bersatu gimana? Satu rumah iya," ujarnya sambil terkekeh."Yang penting kan ketemu tiap hari?" go
Last Updated : 2023-02-08 Read more