Akhirnya KumenemukanmuMobil Mas Risky berhenti di halaman sebuah rumah makan sederhana. Parkiran yang penuh dengan mobil berjajar menunjukkan bahwa rumah makan ini pasti recomended. Mataku mengitari pemandangan sekitar. Tempat yang terasa asri dengan beberapa pohon di atasnya membuat mata bisa melihat daun-daun yang tumbuh menjulang tinggi di atas dan bunga-bunga disisi jalan setapak menuju pintu masuk."Ini kan belum jamnya makan, Mas? Mengapa ke rumah makan?" tanyaku saat Mas Risky mematikan mesin mobil."Hei, ini kan restoran milik Mama, kamu lupa ya?" tanya Mas Risky."Mas kan ngga pernah ajak aku ke rumah makan milik keluarga Mas! Ya, mana tahu kalau ini punya, Mas," jawabku membela diri. Bibirku mengerucut kesal karena ia seakan menyalahkan aku."Hehehe, maaf, ya? Kan kita baru sah, coba aja sejak dulu kita menikah, pasti kamu sudah duduk manis di kursi kebesaran di ruangan Mas dulu," jawabnya santai sambil memandang wajahku penuh rasa.Inilah yang kusuka darinya, selalu kata m
Read more