Home / Pernikahan / Akhirnya Ku Menemukanmu / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Akhirnya Ku Menemukanmu : Chapter 41 - Chapter 50

116 Chapters

Bab 41

Akhirnya KumenemukanmuHari-hari mulai kujalani sebagai baby sister di rumah Mas Risky dengan hati tak menentu. Satu sisi aku menahan gejolak dalam jiwaku yang selalu meletup-letup saat melihat sikap Adinda pada Mas Risky yang menurutku manis sekali. Disisi yang lain mereka bebas melakukan apapun karena telah sah menjadi sepasang suami istri.Namun wajah datar Mas Risky akan perlakuan Adinda membuat segumpal daging dalam dadaku bersorak gembira karena ia tak memberikan respon pada sikap Adinda. Mas Risky cenderung abai pada wanita yang telah sah dinikahinya itu.Terdengar jahat sekali memang, tapi aku pun tak bisa mengingkari isi hati. Aku juga tak mau disebut munafik, tapi aku pun enggan merebut. Selama aku masih kuat menahan gejolak dalam dada dan Adinda tak bersikap buruk, aku akan bertahan seperti ini. Biar tangan Tuhan yang memisahkan mereka, aku cukup memintanya disepertiga malamku."Aku bisa ambil sendiri. Kamu makan aja," ujar Mas Risky saat Adinda hendak mengambil piring di h
Read more

Bab 42

Akhirnya KumenemukanmuBadan yang berjongkok untuk menyapa Kiaa itu lantas berdiri saat melihat seseorang dengan motor matic berhenti tepat di depan pintu gerbang. Seseorang itu menekan klakson yang membuat senyum merekah terbit dari bibirnya yang kemerahan."Aku berangkat ya, Mbak?" sapa Adinda setelah mencium gemas pipi Kiaa."Hati-hati, Mbak," ucapku."Sip." Adinda menjawab dengan jempolnya."Hai, Ca, Tante berangkat dulu, ya?" sapanya pada Caca.Caca menjawab dengan lambaian tangan dan senyum terkembang dari bibirnya. "Selamat bekerja, Tante," teriak Caca.Kulihat seseorang itu memasangkan helm pada kepala Adinda dengan sorot mata penuh cinta. Bibir itu merekah saat Adinda berhasil menekan pengait helm sebelum badan langsingnya naik ke atas motor yang dikendarai seseorang itu. Lambaian tangan Adinda mengakhiri pemandangan di depanku.Adinda, dia menjadi sosok yang penuh teka teki. Ada apa dengan dirinya dan Mas Risky sebenarnya. Bagaimana hubungan keduanya? Apa karena aku hadir di
Read more

Bab 43

Akhirnya KumenemukanmuAku duduk di kursi ruang makan ketika Mas Risky baru saja keluar dari kamarnya. Ia membawa Kiaa dalam gendongannya. Lelaki berkaus hitam dengan celana pendek itu lewat di sebelah meja makan yang kududuki tanpa sedikitpun menoleh. Gelas dalam tanganku kuletakkan di atas meja sebelum mengambil Kiaa dari gendongan ayahnya."Permisi, Pak. Kiaa biar sama saya saja," ujarku mengulurkan tangan di depannya. Tetapi Mas Risky malah diam sambil mengarahkan pandangan tepat di bola mataku."Sudah puas jalan-jalan?" lirihnya hampir tanpa suara. Tatapan itu tajam menusuk tepat di bola mataku.Aku terperanjat mendengar ucapannya. Tangan yang sudah terulur refleks kutarik kembali. Sayangnya aku tak berani memberikan pembelaan di depannya karena ada Bi Yati di depan meja kompor yang bisa saja mendengar apa yang hendak kuucapkan.Aku tersenyum kaku, lalu kembali mengucapkan kalimat yang sama sambil melirikkan ekor mataku ke arah Bi Yati.Tanpa permisi lagi aku kembali meraih Kiaa
Read more

Bab 44

Akhirnya Kumenemukanmu"Kalau ada yang deket kenapa mesti cari yang lain, Mbak," sela Dimas sambil memegang hendel pintu kamar Kiaa. Tangan kokoh itu mendorong pintu agar memberinya ruang untuk masuk ke kamar."Hai Cantik, lihat apa?" sapa Dimas pada Caca. Ia langsung duduk di sebelah Caca tanpa permisi."Om," balas Caca. Mata indah Caca yang dihiasi bulu mata lentik itu mengerjap sambil tersenyum."Om suka lihat video ini?" ujarnya seraya menunjuk video yang tengah dilihatnya."Iya, Om suka liat Caca, apapagi nemeni Caca sama Mama," balas Dimas. Bibir tipis itu terkekeh pelan."Yuk sini duduk sama Caca," ajak Caca. Ia bergeser memberi ruang pada Dimas di sebelahnya.Dimas menurut saja. Ia menuruti permintaan Caca untuk melihat video bersamanya. Sambutan Dimas membuat wajah Caca makin sumringah. Rasa bosan kerena harus bermain di rumah saja perlahan sirna saat Dimas selalu mengajaknya bercanda."Caca suka ke kebun binatang ngga?" celetuk Dimas.Perhatian Caca teralihkan dari ponsel ke
Read more

Bab 45

Akhirnya KumenemukanmuPov Adinda[Aku bahagia deh, Mas Risky lagi-lagi beliin aku perhiasan.][Din, lihat deh, aku lagi nginep di Bali.][Din bagus mana? Bingung nih.]Beberapa pesan yang dikirim oleh Alisya membuatku tersulut rasa dengki. Apa yang kuinginkan selalu terjadi pada Alisya. Perlahan aku ingin berada di posisinya.Terlebih ketika Alisya mengandung buah hatinya dengan Risky. Hidupnya makin terlihat sempurna, sungguh jauh berbeda denganku yang jika menginginkan apapun harus berusaha sendiri. Alisya bahkan mendapatkan apapun tanpa ia berusaha sekeras diriku. Ah hidup kadang tidak adil padaku.Aku mulai sering mengunjungi Alisya ketika ia mengandung. Kubangun kedekatan dengan semua anggota keluarganya. Entah untuk apa, yang saat itu kuraskaan hanya aku harus mendekat kepada mereka termasuk mertua Alisya yang kaya itu.Sembilan bulan pun berlalu, hingga tibalah Alisya melahirkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan. Hidupnya makin terasa sempurna dan aku semakin iri padanya.
Read more

Bab 46

Akhirnya KumenemukanmuPov AdindaAzkiaa. Hanya Azkiaa yang membuatku mampu bertahan dengan segala peliknya masalah rumah tangga yang ada.[Yang, lihat ini aku dapat panggilan interview di sebuah hotel sebagai staf marketing.] Sebuah pesan dan gambar dikirim bersamaan dalam ponselku.Entah kenapa aku pun turut merasa senang melihatnya mendapatkan panggilan interview setelah putus kontrak dari tempatnya bekerja dahulu. Apapun pekerjaannya yang penting halal dan bisa menghidupinya.[Kapan, Yang?]Aku membalas dengan cepat. Tak sabar rasanya bisa melihatnya kembali bekerja dan memiliki penghasilan.[Lusa.]Mataku memicing membaca pesan balasannya. Lusa aku pun ada acara kantor di kota yang sama dengan hotel tempat Daniel interview. Sepertinya ini bisa diatur untuk kami bisa jalan berdua. Aku lelah diam. Aku lelah menjadi istri yang tak disentuhnya. Aku lelah berusaha tapi tak pernah mendapatkan balasan.Aku wanita biasa yang juga berharap sentuhan dan balasan rasa dari apa yang sudah k
Read more

Bab 47

Akhirnya Kumenemukanmu 27.1Pov RiskyAku mengusap rambutku dengan kasar karena hasrat yang sengaja kuputus. Beruntung Tuhan masih menolongku dengan mengingatkanku akan wajah Sania yang selalu memenuhi ruang dalam kepalaku. Ah ya, harusnya tak begini. Dia yang telah sah menjadi istriku tetapi tak sedikitpun aku tergerak untuk menyentuhnya. Aku tak mau hasrat itu tersalurkan hanya karena naf su. Yang kumau, aku melakukannya karena cinta. Aku pun tak mau memberikan harapan palsu pada dia yang berstatus menjadi istriku tetapi sama sekali tak berada dalam hatiku. Aku tak bisa.Usai mencuci muka dengan sabun aku segera keluar. Tak kudapati Adinda di dalam kamar dan aku pun enggan mencarinya. Sebaiknya aku tidur saja karena tubuhku rasanya lelah setelah seharian berjalan-jalan ke kebun binatang. Besok pun aku ada meeting penting dengan beberapa orang dinas untuk mengurus izin mendirikan bangunan.Aku terbaring tetapi mataku tak kunjung terpejam. Dalam kepalaku kembali terbayang saat-saat
Read more

Bab 48

Akhirnya Kumenemukanmu 27.2Pov Risky"Kamu tak salah. Aku yang salah mengambil keputusan. Aku tak bisa memaksakan hatiku menerima dirimu di dalamnya tapi aku pun tak berhak memintamu pergi."Terdengar helaan napas dari bibir Adinda tapi aku tak peduli. Sekilas kulirik ia mengusap sesuatu di pipinya. Aku pun kembali menikmati rokok yang tinggal sedikit sebelum membuangnya."Lantas mengapa Mas mau menikahiku?""Kukira aku bisa belajar menjadikanmu pengisi ruang di hatiku. Tetapi prediksiku salah. Aku tak bisa berpaling dari dia," sambungku lagi. Dia, dia bukan Alisya tapi dia Sania. Sayangnya kalimat itu hanya terucap dalam hati saja. Aku tak mungkin mengucapkannya di depan Adinda."Alisya?" sahutnya cepat.Kepalaku menoleh pada Adinda. Kudapati sepasang mata tegas itu tengah menatapku penuh selidik. Bibirnya mengatup rapat dan tangannya ia letakkan di atas pangkuannya.Aku tak mungkin bicara yang sebenarnya. Aku pun tak mungkin mengatakan tidak, aku hanya ingin membuat dia pergi deng
Read more

Bab 49

Akhirnya Kumenemukanmu 27.3Pov Risky Perlahan kurasakan sebuah gerakan di atas kakiku. Mataku berusaha terbuka untuk melirik siapa gerangan yang melakukan gerakan itu. Sania. Ya, Sania yang melakukannya. Ia mencoba membenarkan posisi selimut yang turun akibat gerakan kakiku.Saat Sania akan berbalik arah dengan cepat kuraih pergelangan tangannya agar ia tetap berada di sini bersamaku. Hanya dengan satu gerakan saja tubuh Sania sudah terhuyung di atas badanku. Segera kupeluk erat wanita yang entah mengapa menjadi candu buatku akhir-akhir ini."Mengapa bayangmu selalu hadir dalam setiap hari-hariku," bisikku sambil memeluknya dengan mata terpejam.Dapat kurasakan gerakan tangannya untuk bangkit dari pelukanku tetapi semkin kueratkan kedua lenganku memeluk tubuh langsingnya."Jangan pergi, tetaplah di sini bersamaku," bisikku lagi."Jangan begini, Mas! Nanti Adinda lihat!" pekiknya tertahan. Ia masih saja terus mencoba berontak. "Tidakkah kamu memikirkan perasaanku sedikit saja?" seng
Read more

Bab 50

Akhirnya Kumenemukanmu Pov Risky"Mas, bangun," panggil Bi Yati sambil menepuk bahuku pelan. Mataku menegerjap pelan sambil geragapan. Punggung dan leherku terasa sakit karena posisi tidur yang salah."Jam berapa, Bi?" tanyaku. Aku bangkit dari sofa dan berjalan menuju dispenser."Jam enam, Mas." Bi Yati sibuk dengan pekerjaannya di dapur. Aku pun kembali ke dalam kamar sambil membawa bantal dan bed cover yang kupakai semalam. Kudapati Adinda yang sudah siap dengan pakaian kerjanya tetapi aku masih enggan bicara. Kubiarkan keadaan ini membisu dan aku masuk ke kamar mandi.Usai dari kamar mandi tak lagi kudapati Adinda di dalam kamar. Aku pun bergegas mengganti pakaianku dengan kemeja dan celana sebelum pergi sarapan."Permisi, Pak. Itu Mbak Adinda, mesra banget sama laki-laki di depan situ," ujar Bi Yati menunjuk arah halaman setelah aku keluar dari kamar.Kuarahkan pandangan mata sesuai jari Bi Yati. Benar, kudapati Adinda sedang bercengkrama dengan mesranya sambil memegang helm y
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status