Dua hari berlalu, Hana terus saja diam sejak ditegur oleh Hafiz. Lelaki itu kini di kediaman karena libur, dia menghela napas lalu melihat Hana tidak menyapanya. "Sayang, kenapa kamu diam aja. Jangan gitu dong," pinta Hafiz. Lelaki itu duduk di kursi yang berhadapan dengan anaknya. Mereka kini tengah berada di ruang makan. Hidangan telah tersedia di atas meja."Ini kan yang Papa pengen, kenapa ngeluh," balas Hana pelan.Hafiz meraup wajahnya mendengar balasan sang anak. "Gak gini juga, Sayang. Masa kamu diemin Papa sampe hari ini. Diajak ngobrol gak kaya biasanya, di mana anak Papa yang cerewet," tutur Hafiz."Tolong jangan diemin Papa terus. Kalau kamu mau maafin Papa, Papa turutin semua kemauan kamu deh, seharian ini. Lagian ini kan hari libur, mau jalan-jalan gak," tawar lelaki itu.Hana yang fokus melahap dan sesekali memainkan makanan mendongak. "Beneran Pah, Papa tetep mau walaupun Hana pengen ke rumah Mama," sahut Hana.Permintaan Hana membuat Hafiz kembali menghela napas.
Read more