"Kamu ngapain peluk-peluk Ajeng," seru Lena.David tergagap menjawab seruan orang tua Ajeng."E-eh, an-nu Bi, David. David sama." Ucapan David terhenti kala melihat wanita itu tertawa, ia langsung mengeryitkan alis bingung. "Hahaha ... padahal tadi pas lamar anak Bibi kamu lancar banget lho, tapi kok ngomong sama Bibi gagap gitu," ujar Lena.Mendengar ujaran dan suara lembut Lena, lelaki itu langsung menunduk dan menggaruk kepala yang tak gatal. Melihat reaksi David, para wanita tertawa terbahak-bahak."Bibi ke sini mau apa, Bi? Gak mungkin ngikutin Ajeng kan," seru Maira.Wanita itu mendekat lalu mencium punggung tangan perempuan tersebut. "Ya enggak lah, Ra. Kamu ini ya, Bibi ke sini mau pesen bakakak ayam, Ra. Buat sore ini dua aja. Eh dapat kejutan pas dateng, ngeliat drama Abangmu nembak anak kesayangan Bibi," jawab Lena.Maira menganggukan kepalanya, dia segera mengajak Lena untuk duduk. Lalu perempuan itu pamit ke dalam untuk mengambil buku untuk mencatat pesanan Ibunya Aj
Read more