Atha saat mendekat, ia sedikit mendengar samar-samar pembicaraan mereka. Dia mengeryitkan alis. "Tenang aja, Bang. Maira gak macem-macem kok, insyaallah bisa jaga diri."David hanya menghela napas kala sang adik mengusap tangannya. "Tapi kamu gak balik lagi ke rumah si brengsek itu, kan," lontar pria tersebut.Maira mengeryitkan alis, bingung dengan perkataan lelaki itu. Dia berusaha mencerna perkataan sang Kakak, sedangkan Atha semakin penasaran dengan jawaban Maira. "Ehhh ... maksud Abang, mantanku? Enggak lah, ngapain aku ke sana, malahan aku bentar lagi mau ajuin gugat cerai lho ke pengadilan agama. Abang doain lancar ya," balas Maira.Kini giliran David yang sedikit terkejut, sedangkan Atha mendengar perkataan Maira mengulas senyuman. Tetapi ia berusaha menyembunyikannya, melangkah mendekati mereka membuat kedua manusia itu menoleh. "Assalamualaikum, Ra. Ke sini mau ngapain? Kan sekarang bulan puasa, gak mungkin bawain bekal kan," seru Atha.Mendengar seruan Atha, wanita itu
Baca selengkapnya