Mata Dewi melotot mendengar hal itu, ia mendorong Devi keluar agar tidak diam di pintu. Dia menatap murka adiknya. Sedangkan Devi yang melihat sang kakak seperti ini semakin menguatkan dugaannya benar. "Jaga bicaramu, Dev! Jangan membuat gosip yang gak bener. Gadis itu manggil Mama karna Mamanya dia udah gak ada, bukannya anakku yang main serong," sembur Dewi. Devi menyeringai dia bersidekapan, walau dia terkejut karena wanita itu yang menunjukan amarah. "Cih, paliangan Mbak mau lindungin dia, makanya bilang gitu," balas Devi. Lena yang baru sampai membulatkan mata lalu segera mendekati mereka. Terlihat wajah Dewi sangat merah bahkan urat leher nampak. "Udah Bu, sabar. Orang kaya Bibi mah gak usah diladenin, mereka mau menang sendiri, kita yang waras ngalah aja," celetuk Maira. Mendengar ucapan Maira mata Devi melotot sedangkan Lena mengiyakan perkataan perempuan itu. "Omonganmu jaga dong, gak punya etika banget sih, ngomong kasar sama yang lebih tua," cecar Devi. Wanita itu m
Baca selengkapnya