Hafiz yang bergelut dengan pikirannya kembali tersadar saat Hana memanggil. "Papa, kenapa diem aja di situ, ayo cepetan! Hana haus banget nih, nanti ketinggalan sama Mama lho, Mama jalannya cepet banget," panggil Hana. Lelaki itu langsung menatap Hana dan Maira, memang mereka sudah lumayan jauh. Dengan langkah lebar, pria tersebut segera mensejajarkan jalannya dengan Maira."Wah ... keren, Papa bisa ngejar Mama," pekik gadis itu. Terlihat tanda gembira dari suara Hana, apalagi wajah gadis itu sangat berseri-seri. Memandang anaknya yang sangat senang, Hafiz ikut mengulas senyum. "Mah, Papa ganteng kan kalau lagi senyum," goda Hana.Hafiz langsung menoleh menatap Maira, sedangkan wanita itu lekas membuang muka. Melihat reaksi perempuan tersebut, membuat Hafiz menyeringai."Apaan sih, Han. Udah ah ayo, kita nyari yang jual minuman. aku haus nih," elak Maira.Hana hanya mengulas senyum lalu dengan gembira menunjuk jalan yang mana harus dilalui. "Wah, beneran ada di sini. Kamu sering
Baca selengkapnya