Maira mengangguk dengan lesu, ia menuruti perkataan Anggrek. Mereka melangkah bersamaan masuk ke butik."Ayo ke ruangan Mama, kayanya Hafiz di sana deh," ujar wanita itu.Wanita yang menggendong calon anak sambungnya itu mengangguk. Jalan wanita itu sedikit mengampit paha, membuat Anggrek yang melihat mengeryitkan alis."Kamu kenapa, Ra? Kok jalannya gitu," tanya Anggrek. Maira mendekati Anggrek dan memberikan sesuatu. Mendengar perkataan sang calon menantu, wanita itu membulatkan mata. "Kenapa gak bilang dari tadi, sini biar Hana, Mama gendong. Kamu langsung ke toilet aja," ucap Anggrek.Anggrek langsung mengambil alih Hana, wanita itu segera menunjukan di mana toilet berada. Dengan cepat perempuan tersebut melangkah ke arah yang ditunjukan Anggrek."Akhirnya ketemu juga, butik Mama luas banget deh," kata perempuan itu.Wanita itu segera memasuki toilet dan menutup pintu lalu lekas melaksanakan hajatnya. Tak berselang lama, terdengar suara pintu terbuka disamping. "Huh! Nyebelin b
Read more