Home / Rumah Tangga / Bucin berujung Sengsara / Kabanata 101 - Kabanata 110

Lahat ng Kabanata ng Bucin berujung Sengsara: Kabanata 101 - Kabanata 110

145 Kabanata

Pengkhianat hanya untuk pengkhianat

"Jadi kamu mau ngomong apa, May?"Maya dan Azka sudah sampai di restoran yang biasa mereka kunjungi. Makanan juga sudah dihidangkan 20 menit lalu, piring Azka sudah separuhnya habis. Berbeda dengan Maya, perempuan itu nampak tidak berselera makan. Malah asik menonton Azka."Eum... Aku kan dari dulu enggak tertarik sama dunia bisnis dan persahaman. Menurut kamu gimana kalau saham aku yang aku beli di perusahaan mba Syaila aku jual lagi?" tanya Maya ragu. Setiap kalimat yang ia utarakan barusan, sudah ia seleksi dalam otaknya saat perjalanan menuju ke sini. Ia tidak mau Azka curiga sedikit pun.Azka melepaskan genggaman sendoknya. Meneguk airnya hingga setengah. "Memangnya ada hal yang mendesak?" tanyanya."Bukan, bukan. Udah aku bilang tadi. Aku enggak tertarik aja. Jadi daripada terbebani mending aku lepas. Lagian aku juga sekarang sibuk sama karir aku kan? Jadi buat apa? Dari awal juga cuma iseng beli. Niatnya buat bantu mba Syaila aja."Maya tidak mau Azka tahu. Ia takut pria itu men
last updateHuling Na-update : 2023-06-29
Magbasa pa

Gosip Hot

"Pagi-pagi dah sibuk aja, Bu!"Tahu-tahu Nadira sudah ada di belakang Syaila. Ikut mengintip aktivitas yang sedang dikerjakan wanita itu pagi ini.Tidak seperti manusia kebanyakan, Syaila tidak terkejut sama sekali. Ia tetap fokus, sampai tidak mengalihkan atensinya sedikit pun."Loh cuti lo abis besok kan? Kenapa udah masuk aja?" tanyanya kemudian.Nadira memutari meja, duduk di hadapan meja Syaila, menopang dagu dengan wajah menyebalkan. "Gue mau simulasi kerja dulu takut ntar tahu-tahu diteriakin lo gara-gara lupa caranya kerja karena kelamaan cuti."Hampir sebulan, Nadira meminta izin untuk cuti dari pekerjaannya. Karena konsisi ibunya yang sakit parah. Ia harus mengurus ibunya, membawa ibunya ke kampung untuk pengobatan tradisional. Dan seharusnya, wanita jomblo itu mulai bekerja besok. Tapi karena hidupnya gabut dan kesepian, memilih datang ke kantor adalah hal yang menyenangkan."Ngawur! Harusnya sekalian ngobatin otak lo dah. Makin ke sini makin ke sana." Syaila berdecak. M
last updateHuling Na-update : 2023-07-03
Magbasa pa

Peringatan Batara

Di meja kantin yang masih sepi, Syaila melihat Batara sudah duduk membelakanginya. Detak jantungnya mendadak berdebar lebih kencang.Syaila tidak mau mengganggu ketenangan pria itu, namun suara hak sepatunya membuat pria itu menoleh.Kembali menormalkan ekspresi wajahnya, Syaila bertanya sesaat setelah ikut duduk menghadap Batara. "Ada apa?"Dia tidak langsung menjawab malah melemparkan sebuah tatapan yang tidak mampu Syaila artikan. Matanya tidak semarah saat terakhir mereka bertemu. Tapi cukup dalam untuk hanya dikatakan sebuah tatapan."Sampai kaya gitu ternyata?" ucapnya tiba-tiba.Syaila jelas tidak mengerti maksud Batara. Belum ia bertanya, pria itu melanjutkan kalimatnya."Dua kali saya ketemu Geino keluyuran malem-malem. Dan dua-duanya dengan alasan yang sama. Kamu enggak jemput dia. Saya memang bukan siapa-siapanya kamu atau Geino. Tapi saya cukup prihatin dengan kamu. Meninggalkan anak hanya karena mengurusi urusan orang lain. Yang jelas tidak ada sangkut pautnya lagi dengan
last updateHuling Na-update : 2023-07-18
Magbasa pa

Sehari sebelum pernikahan

"kamu minum semalem?"Ditodong pertanyaan seperti itu, Maya yang tengah sibuk merias wajahnya menoleh gelagapan. Dirinya semalam bilang sedang tidak enak badan kepada Azka. Dan pagi-pagi sekali calon suaminya itu datang saat Maya belum sempat ganti baju dan menyingkirkan bau alkohol dimulutnya."Iya, hehehe. Tapi minum di sini kok. Engga di luar," ucapnya bohong.Azka mengangguk ragu, menyesap kopi panasnya duduk di sofa dengan santai. "Lagi kenapa emang? Kamu ada masalah?"Setelah dirasa riasannya cukup, Maya ikut duduk di samping Azka. Menyandarkan kepalanya di dada lebar pria itu diakhiri helaan napas berat. "Ternyata bener ya? Orang yang mau nikah tuh suka stres. Deg-degan banget aku. Acara besok lancar enggak, ya?"Sebuah usapan menenangkan Azka berikan. Ia membenarkan posisi duduknya agar Maya lebih nyaman. "Oh mikirin acara besok? Kamu berdoa aja semoga lancar. Kaluarga kamu besok datang kan?"Sibuk memainkan ujung kemeja Azka, Maya tidak menjawab. Tempo hari ia datang menemui
last updateHuling Na-update : 2023-07-18
Magbasa pa

Pernikahan Azka dan Maya

Setelah mengantarkan Geino ke sekolah, Syaila bergegas ke kantor. Seharusnya ia pergi bersama rombongan untuk menghadiri pernikahan Azka besok, tapi karena di kantor ada beberapa pekerjaan yang belum Syaila selesaikan dirinya memutuskan untuk berangkat sore bersama Nadira.Sampainya di kantor, Nadira sudah nyambutnya dengan senyuman lebar. Duduk di kursi tempat Syaila bekerja. Memang tidak mencerminkan seorang sekretaris yang menghormati bosnya."Ngapain lo? Cungar-cengit. Minggir!" cerca Syaila.Karena walau bagaimana pun Syaila ini adalah bosnya, dengan ekspresi yang masih congar-cengir Nadira menyingkir. "Yaelah numpang duduk doang," cibirnya.Syaila duduk, mulai menyalakan komputernya. Namun mendapati Nadira tidak kunjung angkat kaki dari ruangannya, kening Syaila mengernyit. "Ada apaan?" tanyanya sinis."Hehe gue kemarin udah liat yang lo kasih itu. Emang bener Maya itu bukan anak kandung bokapnya?" tanya Nadira. Kelopak matanya sampai melebar mengetahui fakta mengejutkan itu. "
last updateHuling Na-update : 2023-07-23
Magbasa pa

Kesalahan Syaila

Acara pernikahan Azka dan Maya berlanjut pada malam harinya. Untuk merayakan kebahagiaan atas sahnya hubungan mereka berdua. Semua tamu undangan sudah sebagian berangkat ke area party—masih di tempat yang sama dengan akad tadi pagi. Beberapa baru akan berangkat, keluar dari kamar hotel sembari membicarakan bintang tamu yang sangat mereka nantikan.Sementara di kamar pengantin, Azka masih sibuk bolak-balik kamar mandi. Perutnya mendadak sakit karena dirinya salah makan. Maya sudah bermenit-menit lalu berangkat untuk menyambut tamu sebab tidak ada yang mereka bisa andalkan untuk menggantikannya. Keluarga Azka pun sudah kembali ke ibu kota untuk mengurusi beberapa hal penting yang tidak bisa ditinggalkan. "Sial! Perasaan cuman makan sambel dikit," eluhnya meremas perut. Jasnya sudah tanggal tergeletak di kasur.Untuk beberapa saat, ia diam merasakan perutnya yang mulai membaik setelah meminum obat yang diberikan Maya sebelum istrinya itu pergi."Udah gak sakit. Bisa berangkat sekarang k
last updateHuling Na-update : 2023-07-30
Magbasa pa

Karma?

"Ini Azka belum juga dateng? Acaranya mau dimulai loh. Apa dia masih sakit perut, ya?" Maya sudah beberapa kali menelepon Azka dengan ponsel yang ia pinjam dari salah satu staf WO karena ia lupa membawa ponsel. Tapi satu panggilan pun tidak pria itu angkat."Bagaimana, Bu? Mau dimulai saja?" Dan itu sudah pertanyaan ke lima kalinya yang ia dengar dari staf WO nya. "Nanti dulu, mungkin sebentar lagi Azka dateng. Tunggu lima menit lagi." Maya terus menelepon Azka."Tapi penyanyinya sudah menunggu, Bu. Beliau tidak bisa belama-lama lagi." Maya berdecak. Bola matanya berlarian ke segala arah, berharap Azka sudah datang dan acara pesta malam ini akan segera dimulai. Ia juga mendengar para tamu sudah mulai berbisik, menanyakan kapan acaranya akan dimulai. Mengetahui jam terus bertambah larut. Udara di pantai akan semakin mencekik."Azka kemana si!!"Di sisi lain, kebingungan juga menjalar di kepala Nadira yang mudah sekali tersulut emosi. "Ini si Syaila beneran tidur lagi apaya? Kok gak d
last updateHuling Na-update : 2023-07-30
Magbasa pa

Panas!!

Kepergian Maya menyisakan keheningan. Azka yang sibuk mengasihani dirinya, Nadira tidak tahu arus bagaimana, atau Batara yang terus memandangi Syaila dengan tatapan dingin.Jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari. Pesta pernikahan Azka dibubarkan setelah mendengar mempelai wanitanya ditangkap polisi. Semua tamu mungkin sebagian kembali ke hotel membawa sebuah kekecewaan. Tamu lainnya diperkirakan langsung pulang karena merasa tidak ada lagi kepentingan. Semuanya kacau balau.Tidak mau terlarut dalam kecanggungan, Syaila bangkit dari duduknya—tubuhnya sempat terhuyung menubruk nakas didorong Maya sebelum polisi datang—meraih blazer yang tergelak di atas ranjang. "Nad kita pulang," katanya melalui Batara dan Azka begitu saja."Hah? Oh." Yang diajak tergugu. Nadira bahkan sempat lupa cara membuka pintu saking bingungnya dengan apa yang tadi hari ini.Baru Syaila dan Nadira melalui ambang pintu Batara dengan cepat menyusul. Mencekal pergelangan tangan Syaila. "Kamu pulang dengan saya!"
last updateHuling Na-update : 2023-07-30
Magbasa pa

Balasan Tuhan

"Gila! Jadi ini yang maksud lo balas dendam?" Tubuh Syaila tiba-tiba diseret paksa Nadira ke ruangannya. Dengan wajah memerah sahabatnya itu meminta penjelasan atas kejadian semalam.Bukannya menjawab dengan benar, Syaila malah senyam-senyum tidak jelas yang lantas membuat Nadira keheranan sekaligus kesal. "Gue enggak balas dendam. Lo kenapa si ribut bener pagi-pagi?""Gimana gue enggak ribut? Gue liat dengan biji mata gue sendiri lu ciuman sama Azka terus Maya ditangkep polisi dalam waktu bersamaan?!! Maksud gue—" Nadira sampai bingung harus mengatakan apa. "Lo kan dibalik semua ini?"Suara tawa renyah Syaila nyaring terdengar keseantero ruangan yang lumayan luas itu. "Lo pikir gue sejahat itu?""Ya makanya gue nanya sama lo!""Kalau gue mau balas dendam udah gue lakuin dari dulu. Dari awal gue tahu Maya ternyata enggak sebersih itu. Kalau lo mikir gue pernah mikir buat jeblosin Maya kepenjara, iya gue pernah. Ya perempuan mana yang enggak sakit hati suaminya di rebut orang lain? Apa
last updateHuling Na-update : 2023-08-22
Magbasa pa

Minta Cerai

Seperti sebuah bangkai yang mati-matian Maya sembunyikan, pada akhirnya akan tercium juga.Batara memutuskan untuk tidak memperkarakan hutang Maya kepadanya. Selepas Batara dicecar hampir 100 pertanyaan di kantor polisi kemarin, polisi kembali memanggilnya lagi hari ini untuk memberitahunya jika Batara bisa membawa kasus ini kepengadilan. Namun melihat kondisi Maya di balik jeruji besi yang nampak kehilangan semangat hidupnya. Batara memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut.Dari awal lelaki itu memang hanya berniat membantu Syaila. Ia tidak menyangka bahwa tanpa ia sadari, Maya memanfaatkannya untuk keperluan pribadinya. "Kamu yakin enggak akan perkarain ini?" Syaila bertanya dengan hati-hati. Bukan perihal dendamnya kepada Maya, tapi Batara sudah rugi besar. Kehilangan banyak uangnya. Belum lagi kasus restorannya yang hampir bangkrut."Kasian, saya sudah bicara sama dia. Kalau dia mau bayar hutangnya suatu saat nanti boleh, enggak juga gak apa-apa," jawab Batara seadanya.Pagi
last updateHuling Na-update : 2023-08-26
Magbasa pa
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status