"Aku enggak pulang lagi ya malam ini, sayang. Urusanku belum selesai."Perempuan cantik berkemeja satin itu tersenyum maklum saat mendengarkan ucapan suaminya melalui sambungan telepon. Ia memutarkan kursinya lalu beranjak duduk di sofa."Iya, enggak apa-apa, Mas. Semoga pembukaan cabang barunya lancar, ya?" jawabnya kemudian."Hmm, makasih. Aku tutup dulu, ya. Love you.""Eum, love you more."Syaila memandangi ponselnya beberapa saat setelah panggilan dari suaminya itu berakhir."Najis bucin!" Suara wanita lain menyahut. Itu Nadira, sekretaris sekaligus sahabat Syaila.Wanita dengan tahi lalat di hidungnya itu nampak muak mendengar percakapan antara Syaila dan suaminya tadi. Tidak, ia tidak iri melihat sahabatnya itu nampak mesra dengan Azka—suami Syaila. Nadira hanya merasa sahabatnya itu terlalu percaya kepada Azka."Apa sih! Lo tuh, sinis mulu kalo gue lagi sama Azka. Buruan nikah, biar enggak jadi jones! Jomblo ngenes," gurau Syaila santai diakhiri kekehan.Nadira memasang wajah
Last Updated : 2022-11-20 Read more