Malah harinya, aku dan Celzuru kembali pulang setelah dari toko perhiasan tersebut. Saat kami turun dari kereta kuda, dua pembunuh berjubah tersebut menghadang jalan kami dengan bagian tajam pedang panjang yang ia arahkan ke leher kami."Jangan bergerak!""Kami mendapatkan dua perintah dan memilih salah satunya. Anda bersedia ikut dengan kami atau terbunuh di sini!?"Aku tidak bisa melihat jelas wajah mereka karena tudung jubah, bayangan dan tinggi badan mereka yang lebih pendek sehingga hanya terlihat bagian mulut."...?" Aku dan Celzuru hanya diam. Lalu, Celzuru mengetengahkan, "Menurut kak Yu, mau yang mana? Kayaknya mereka mengincar kakak bukan aku. Benarkah?"Kedua pembunuh tersebut terheran dengan wajah polos Celzuru. Mereka dengan canggung mengangguk.Dengan ekspresi datar aku mengatakan, "Lucu, Zu. Haha, aku tertawa.""Terima kasih. Aku ini memang Lucu, cantik, manis, dan baik hati!""Behh.""..." Kedua orang berjubah itu terdiam dan menunggu jawabannya.Aku menyadari salah s
Baca selengkapnya