"Nanti saja di waktu yang tepat, sekarang biarkan saja dulu dia menjalani skenario sesuai yang dia mau.""Oke, saya paham maksud bapak," sahut Willyanto.Dirasakan cukup untuk membicarakan tentang Bram, kedua direktur ini pun membahas proyek ke depannya. Namun, di tengah-tengah obrolan mereka membahas soal proyek baru, tiba-tiba ponsel Willyanto berdering."Manajer bapak," ucap Willyanto setelah menatap layar ponselnya."Angkat saja, Pak!" usul Arjuna.Willyanto pun menyetujui usulan Arjuna."Ya, Bapak Bram.""Selamat siang mendekati sore, Bapak Willyanto. Gimana kerjaannya hari ini, lancar?" tanya Bram sekedar basa-basi."Ada perlu apa?" tanya Willyanto jutek."Ini, Pak. Maaf mengganggu waktunya. Saya cuma menanyakan soal pembahasan kita yang kemarin. Pengen tahu penilaian bapak.""Maksud Anda bagaimana, ya? Saya nggak paham, bahasanya terlalu berbelit-belit," sergah Willyanto membuat Bram kembali terpojokan."Maksud saya, apa bapak tidak melaporkan ke pihak berwajib. Atau bisa melap
Terakhir Diperbarui : 2023-03-15 Baca selengkapnya