"Nah, ada satu lagi calon target yang bakal aku jadikan buat menyingkirkan Arjuna." Senyum sinis balas dendam pun terlukis di gurat wajah Bram."Aku harus bergegas, sebelum semuanya terlambat," gumamnya.Di tengah kondisi itu, ponsel Bram yang tergeletak di samping keyboard komputernya, berdering nyaring. Bram langsung menoleh dan sedikit heran melihat nomor yang tertera di layar ponselnya itu."Halo.""Halo, benar ini dengan Bapak Bramantyo?""Ya … saya sendiri. Ini siapa?" tanya Bram tegas."Oh saya resepsionis yang Anda jumpai tadi, Pak."Senyum Bram mengembang sempurna. "Ya Mbak, kenapa? Apa Bapak Willyantonya sudah tentukan jadwal?" tanya Bram antusias."Benar, Pak. Direktur kami sudah menentukan jadwalnya dan bapak disuruh datang ke sini besok pukul sepuluh pagi. Bisa, Pak?""Oh tentu saya bisa, Mbak. Bertemunya di kantor? Atau beliau menentukan tempat di luar kantor?""Kata Bapak Willyanto di kantor, Pak.""Siap, Mbak. Tepat jam sepuluh saya sudah berada di sana," balas Bram.T
Terakhir Diperbarui : 2023-03-09 Baca selengkapnya