Keningku seketika mengerut mendengar apa yang diucapkan Bapak Arjuna. Terasa ada yang janggal dari yang dia ucapkan. 'Apa ini hanya perasaanku saja?' Tanpa disadari mataku menatap ke arah Pak Adi, seolah paham dengan tatapanku dia pun mengangkat bahunya."Maksud saya, sudah selayaknya saya membantu, Ibu," sahutnya dengan senyum kaku. Dia memperbaiki posisi berdiri, kemudian salah satu tangan dimasukkan ke dalam saku celana. "Anggap saja ini tanda terima kasih saya pada ibu, karena sudah menjadi salah satu investor terbesar di PT Podoromo," tambahnya lagi."Oh …." Aku tersenyum manis dan mengangguk paham."Bu Ratna, kalau begitu, saya pamit dulu. Jika ada yang diperlukan, silakan kontak saya," Tiba-tiba Bang Firman berceletuk, menyadarkanku jika ia sedang berusaha menghilangkan kekakuan yang tercipta, begitu yang kubaca dari gurat wajahnya."Baik, Bang. Terima kasih sebelumnya," sahutku sembari menjabat tangan yang diulurkan Bang Firman. Pengacaraku pun undur diri selepas berpamitan den
Last Updated : 2022-11-23 Read more