Share

Part 134. Ugal-ugalan Membentuk Zig-Zag

"Tunggu saja! Sebentar lagi juga keluar. Jangan sampai lolos dia!"

"Lu tenang aja, ini urusan kecil buat gue," sahut lelaki yang punya anting di hidungnya itu.

Teriknya sinar matahari membuat kepala gundul preman ini terasa terbakar.

"Ini panasnya udah sama kayak api neraka," umpat salah satu preman. Mereka berdua tengah berhenti di pinggir jalan, yang tak jauh dari toko bakery milik Ratna.

"Emang lu udah pernah ke neraka, bisa-bisanya bilang begitu. Dasar oon lu!" ejek hidung bertindik.

"Kata ustad begitu."

"Lagak lu takbotak, pake ngomong kata ustad. Ngaji aja lu kagak bisa. Bahas kata ustad," ejekannya semakin menjadi.

"Terus lu pikir, seumur hidup gini nggak pernah lewat mesjid, nggak pernah dengar ceramah …."

"Udeh, gue nggak butuh ceramah dari lu. Noh liat, perempuan yang dimaksud udah keluar dari sarangnya. Fotonya sama kan sama yang ini!" ucap preman hidung bertindik seraya menatap foto Ratna yang dikirim Laura.

"Iyee bener, sikat."

Ratna masuk ke dalam mobil tanpa curiga sedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status