"Ada apa dengan penglihatanmu?" Doni dengan intens menatap wajah Rara. Netra yang ada di balik kacamata hitam itu menarik perhatiannya. 'Sakit apa gadis ini?' "I-Itu, Pak. Mata saya sejak kemarin malam sakit, terus mengeluarkan kotoran dan berwarna merah. Kalau orang jawa bilang, belek-an, Pak." "Ooh, itu. Bawa saja ke klinik, agar segera ditangani dan cepat sembuh." "Baik, Pak. Terima kasih." "Ya." Doni kembali pada ponselnya, menjauh dari gadis berkacamata hitam., yang tidak lain adalah Rara dengan identitasnya sebagai Mutiara Difa. Rara menghembuskan napas lega. Setidaknya ia selamat untuk hari ini, tanpa harus melewati banyak interogasi. Yang lebih membahagiakan dirinya, ia tidak perlu bertemu dengan pria jahat semalam, Raka. Setidaknya untuk hari ini. Di ruangan lain di waktu yang sama, Wisnu duduk termangu sambil menggenggam erat ponselnya. Pikirannya dipenuhi nama satu gadis, yang sejak kemarin sore tidak bisa ia hubungi sama sekali. Ia masih khawatir dengan keberadaan gad
Last Updated : 2024-10-29 Read more