Home / Romansa / Dendam Anak Tiri / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Dendam Anak Tiri: Chapter 211 - Chapter 220

325 Chapters

Alena & Andrio: Bab 18

"Aku mau ngomong hal penting sama Mama. Ini serius." Kala telah duduk berhadapan dengan mamanya di sofa ruang tamu, Andrio mengutarakan maksud kedatangannya. Sepulang kerja, Andrio tak langsung pulang ke rumahnya. Melainkan singgah ke rumah orang tuanya dulu. Dia perlu membahas masalah kemarin dengan mamanya langsung. Marissa terheran dengan kedatangan anak semata wayangnya itu yang tiba-tiba. "Hal penting apa?" Marissa meletakkan ponsel yang sejak tadi dia mainkan di atas meja. Perhatiannya teralihkan pada anaknya. "Mama udah ngomong apa sama Alena?" Andrio putuskan untuk bertanya terlebih dulu. "Alena ngadu sama kamu?" Dengan wajah tenangnya, Marissa malah balik bertanya. "Alena bukannya ngadu, Ma, tapi wajar kalau dia cerita ke suaminya sendiri. Lagi pula aku yang maksa dia buat cerita. Mama minta dia buat ngeyakinin aku biar aku nikah lagi 'kan?" "Iya, lalu kenapa?" "Kenapa Mama ngomong gitu, sih, Ma? Apa Mama nggak mikirin perasaan Alena?" "Mama lakuin itu untuk kepentinga
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Alena & Andrio: Bab 19

Berhari-hari sejak kejadian itu berlalu. Suatu hari, Marissa datang lagi menemui Alena. Waktu itu masih pagi. Alena tengah menyiram bunga sambil bersenandung. Dia iseng melakukannya sekadar mengisi waktu luang. Semenjak sibuk kerja, dia tak pernah lagi memperhatikan bunga-bunganya. Alena sengaja menanam bunga di halaman rumahnya yang tak seberapa. Bunga-bunga itu mengingatkannya dengan mendiang Leyla, ibunya. Ibunya suka sekali bunga. Waktu remaja dulu, Alena juga sering membantu ibunya menyiram dan merawat bunga. Sedangkan Andrio baru saja pergi ke rumah sakit. Senyum Alena merekah kala melihat kedatangan Marissa yang turun dari mobil. Ketika ibu mertuanya itu makin dekat jaraknya dengannya, Alena mengulurkan tangan hendak menyalami seperti biasa. "Mama--" Namun, tanpa diduga sekonyong-konyong sebuah tamparan mendarat di pipi kirinya. Alena terkejut dan wajahnya tertoleh ke samping. Alena lalu menatap Marissa tak percaya sembari memegangi pipinya yang terasa panas dan perih.
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Alena & Andrio: Bab 20

Setelah mengompres pipinya, Alena menyibukkan diri dengan memasak dan beberes rumah. Dia berusaha mengalihkan pikirannya dari masalah-masalah itu. Memikirkan perkataan ibu mertuanya hanya membuat kepalanya sakit. Rumah Alena dan Andrio berlantai tiga, tapi baik Alena mau pun Andrio jarang berkunjung selain ruangan di lantai dasar. Ruangan-ruangan di lantai dasar pun tidak semua mereka gunakan. Alena dan Andrio tentunya tak berhenti berharap kelak mereka memiliki anak banyak yang akan meramaikan suasana rumah megahnya. Alena hanya membersihkan ruangan yang digunakan. Sementara ruangan di lantai dua dan tiga hanya dibersihkan sesekali. Setelah selesai dengan aktivitasnya, Alena istirahat sejenak dengan rebahan di sofa ruang tengah, tempat dia biasa melepas penat seraya mengscroll ponsel memainkan i*******mnya. Alena tersenyum kala menemukan postingan feed akun i*******m adiknya. "Alyssa lagi mau lakuin operasi? Hmm komen ah ...." Alena pun mengetikkan komentar di bawah foto tersebut
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Alena & Andrio: Bab 21

Keesokan harinya, sekitar pukul sepuluh pagi mereka sudah bersiap-siap. Alena yang sudah berdandan rapi dan cantik dengan mengenakan dress kembang selutut lengan panjang motif bunga-bunga warna ungu menemui suaminya yang sedang sibuk memanaskan kendaraan. Sesampainya di halaman depan, Alena mengernyit bingung. Andrio tampak sibuk memanasi motor sport-nya yang mengeluarkan suara bising. Ketika Alena mendekat, suara bising itu makin terdengar memekakkan telinga. "Mas, ngapain?" Suara Alena tenggelam ditelan suara bising knalpot motor tersebut. Andrio yang menatap motornya sejak tadi, menoleh. "Aku lagi joget. Ya, manasin motor lah." Alena refleks tertawa mendengar lelucon suaminya. "Pakai motor?" "Iya." Andrio kembali berpaling ke motornya. "Kenapa nggak pakai mobil?" "Aku mau pakai motor." Andrio menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari motor sport kesayangannya. Semenjak menikah, Andrio hampir tidak pernah lagi memakai motor kesayangannya itu. Karena dia pun sering memakai m
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Alena & Andrio: Bab 22

Destinasi pertama Alena dan Andrio adalah ke sebuah restoran. Di sana Andrio memesan cukup banyak jenis makanan. Mereka menikmati makanan itu sambil berbincang hangat. Di tengah-tengah percakapan mesra mereka, Alena teringat dengan masa remajanya. Dulu, kehidupannya sangat susah. Bisa membeli makanan mahal seperti ini sangat mustahil baginya. Namun, lihatlah sekarang, semua fasilitas mewah bisa dia dapatkan dengan mudah. Tak hanya itu, dia juga merasa beruntung karena memiliki suami sebaik Andrio yang kini tengah tersenyum manis menatapnya. "Abis ini mau ke mana lagi?" tanya Andrio yang tengah menghabiskan menu-menu makanan itu sedikit lagi. "Gimana kalau kita cari tempat buat foto yang bagus?" Alena yang juga sedang menghabiskan makanannya bertanya balik. "Oh, kamu mau foto?" Alena mengangguk sambil menyuap suapan terakhirnya. "Boleh. Nanti, ya, kita cari tempat foto yang bagus." Selesai makan dan membayar makanannya, mereka beranjak dari restoran itu. Dua sejoli itu kembali
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 23

Alena dan Andrio tertawa melihat hasil foto mereka yang di antaranya ada yang tidak bagus--lebih terlihat seperti aib. "Ini di simpan aja nih buat kenang-kenangan, buat pegangan," kata Alena seraya menertawakan foto aib suaminya yang terlihat jelek. "Eh, pegangan apa nih maksudnya?" Andrio curiga. Alena menyadari dia telah keceplosan. "Ups. Nggak apa-apa." Alena kembali tertawa. "Apa maksudnya hmm?!" Andrio membelalakkan matanya memasang tampang galak di hadapan istrinya. Bukannya takut, Alena kian jadi tertawa. "Kasih tahu nggak apa?" Andrio kini menggelitik perut istrinya membuat Alena makin terkikik geli. "Ampun, Mas." Alena tertawa terbahak-bahak. Andrio pun malah ikut tertawa. Orang-orang sekitar yang tak sengaja melihat aksi mereka hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum. "Aku berasa kita jadi kayak pengantin baru, deh," ungkap Andrio setelah mereka puas tertawa bersama dan kini mereka berjalan bersisian menjelajahi isi taman yang indah itu. "Kita emang kayak pen
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 24

Menjelang magrib, Andrio dan Alena tiba di rumah dengan tubuh letih luar biasa. Alena dan Andrio bergantian membersihkan diri. Lalu makan malam bersama. Selepas makan malam, Andrio sibuk mengecek motor sport-nya di garasi. Memastikan motor kesayangannya itu baik-baik saja setelah dipakai berkendara seharian ini. Maklum lah motor itu sudah cukup tua usianya. Sedangkan Alena sendiri sedang mengemil makaroni bantat pedas di depan televisi yang tidak menyala sambil chatingan dengan mantan sekretarisnya, Anjani. Anjani yang tiba-tiba menghubunginya tadi sore ketika dia sibuk jalan dengan Andrio dan baru sempat dia balas sekarang. Di chatingan itu, Anjani bercerita mengenai bos barunya yang menggantikan Alena beberapa bulan terakhir ini. Jujur, Anjani lebih suka Alena daripada bos barunya ini karena bosnya yang baru kini adalah seorang pria, dia juga galak dan tegas. Alena senyum-senyum sendiri membaca cerita Anjani. Lalu kemudian mengetikkan balasan. To Anjani: Nanti kapan-kapan kita
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 25

Keesokan harinya ketika Andrio tak lagi di rumah, Alena pergi menemui seseorang dengan mengendarai mobil seorang diri. Sebelumnya pun dia sudah mengabari seorang itu via chat untuk menemuinya di kafe dekat perusahaannya dulu. Dalam perjalanan menuju kafe, perasaan dan pikiran Alena tak menentu. Dia berusaha melawan rasa ragu dalam hatinya juga ego yang ada di dalam dirinya. "Ini yang terbaik. Ini demi kebaikan kita semua." Berkali-kali dia meyakinkan diri. Sampai tanpa terasa mobilnya telah tiba di depan kafe tempat dia janjian. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat aman, dia pun turun dan berlenggang memasuki kafe dengan perasaan masih berdebar. Ternyata, seorang yang dia ajak janjian telah sampai lebih dulu. Seorang itu terlihat duduk di kursi dekat kasir tanpa perlu susah payah dia mencarinya. Alena memaksakan senyum. "Anjani!" Ya, seseorang yang ingin dia temui adalah Anjani. Alena mendatangi Anjani yang menatap ke arahnya. Alena duduk di kursi di hadapan Anjani. "Udah lam
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 26

Bagaimana tidak? Selama ini dia belum memikirkan masalah pernikahan. Dan sejujurnya dia belum siap untuk menikah. Namun, tetiba dia dimintai menjadi istri kedua suami mantan bosnya sendiri. Dia bahkan tidak kenal siapa suami Alena. Ini sungguh mengejutkan. "Ibu minta saya jadi istri kedua suami Ibu sendiri?" Anjani menatap Alena tak percaya. "Ibu nggak salah?" "Enggak, Anjani ...." Alena menggeleng. "Saya tahu awalnya kamu pasti syok dan permintaan saya ini mungkin berat bahkan nggak masuk akal. Tapi saya mohon Anjani, justru saya sangat berharap kamu mau jadi istri kedua suami saya, tolong saya." "Maaf, Bu. Saya nggak bisa." Anjani menarik tangannya dari genggaman Alena. Lantas perempuan itu berdiri. Namun, Alena ikut berdiri, masih berusaha menahan Anjani. "Anjani, kamu mau ke mana? Dengerin penjelasan saya dulu sampai selesai saya mohon. Saya akan lakukan apa saja agar kamu mau mendengarkan dan menolong saya." "Menolong apa, Bu?" sahut Anjani. Dari nada bicara dan raut wajahny
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

Alena & Andrio: Bab 27

"Mas, ada yang mau aku omongin, ini penting," ungkap Alena kala suaminya baru memasuki rumah sepulang dari kerja. "Tentang apa?" tanya Andrio sambil mengulurkan tangannya untuk disalami Alena. Melihat itu, Alena terkekeh. "Maaf, Mas, aku lupa." Alena pun menempelkan tangan suaminya di hidung lalu melepasnya. Andrio lalu berjalan gontai menuju sofa ruang tengah tempat mereka biasa berkumpul, diiringi Alena yang sudah tidak sabar memberi tahu suaminya tentang rencananya itu. "Mas," panggilnya lagi. "Iya?" Andrio melonggarkan ikatan dasi dari kerah kemejanya. Alena duduk di samping Andrio. "Kamu capek, ya, Mas. Mau ganti baju dulu atau langsung mandi? Maaf, ya, Mas--" "Kamu mau ngomong apa tadi?" Andrio teringat dengan perkataan Alena tadi. "Tapi sebaiknya kamu mandi dulu aja. Udah beres nanti baru aku cerita. Aku siapin makan dulu, ya. Ayam goreng mau?" Andrio hanya mengangguk. Dia masih terlihat santai. Dia tidak akan mengira bahwa sesuatu yang penting yang akan Alena bicaraka
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status