Home / Romansa / Dendam Anak Tiri / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Dendam Anak Tiri: Chapter 191 - Chapter 200

325 Chapters

190. Pengorbanan Alyssa

"Alyssa, lo apa-apaan?" Alena menatapnya tak habis pikir. Alyssa meletakkan mik tersebut di atas meja bundar yang ada di hadapannya. Lalu berbicara pada Alena. "Alena." Lalu dia memandang Andrio yang sejak tadi berdiri di sampingnya. Lelaki itu bahkan juga terkejut tak menyangka dengan aksi yang Alyssa lakukan. "Kak Andrio." "Gue tahu kalian saling mencintai. Sejak dulu bahkan sampai sekarang. Dan gue nggak mau egois menghalangi cinta kalian." Alena tergamam sebelum akhirnya bertanya. "I-ini maksudnya apa, Alyssa?" "Cinta kalian itu hebat. Dan gue pengin lihat kalian bahagia. Gue udah ikhlasin lo buat Alena, Kak Andrio. Kalian bisa bahagia bersama." Alyssa tersenyum menatap keduanya. "Alyssa, maksud kamu apa? Kamu mengizinkan Kakak bersama Alena? Kamu yakin?" tanya Andrio memastikan. Tak dapat dimungkiri, perasaan lelaki itu senang namun meskipun begitu dia ingin memastikannya lagi. Dia memang ingin bahagia bersama Alena, tapi dia juga tidak mau jika Alyssa menjadi menderita. Dan
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

Epilog

Satu tahun kemudian. Perempuan mengenakan kebaya putih itu menatap pantulan wajahnya yang berias dan bersanggul di depan cermin. Sementara di luar sana, ijab kabul mungkin akan segera terlaksana. Perempuan itu lalu menunduk, sesekali memejam. Perasaannya kini sulit didiskripsikan. Senang, bahagia, cemas bercampur jadi satu sampai-sampai dia gugup. Dia senang dan bahagia tentunya karena akhirnya menikah dengan lelaki yang dia cintai. Dia juga cemas, khawatir kalau pernikahan ini tak berjalan lancar sampai proses ijab kabul. Berkali-kali dia meremas jemarinya untuk menenangkan perasannya. Tanpa sadar air matanya menitik. Sebentar lagi dia benar-benar bersatu dengan lelaki yang dia cintai. Rasanya dia hampir-hampir tak percaya. Terdengar pintu ruangan dibuka. Perempuan itu mengangkat kembali kepalanya hingga menatap kaca. Dari pantulan kaca itu, dia bisa melihat dua gadis berkebaya masuk dan mendekat ke arahnya. Mereka tak lain Alyssa dan Farah. Alyssa merangkul pundaknya dan mengusa
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

Sequel

Halo, Gaes. Jika kalian pikir cerita ini sudah berakhir? Kalian salah. Cerita ini masih berlanjut, kok. Setelah ini aku bakal bikin sequel dari cerita ini. Iya sequel. Judulnya "Alena dan Andrio" Di cerita "Alena dan Andrio" akan menceritakan perjalanan hidup Alena dan Andrio setelah menikah. Ada banyak lika-liku yang mereka lewati. Tapi akan lebih banyak manisnya, kok. Kalian tungguin, ya. Jangan keluarin dulu cerita ini dari perpustakaan kalian. Terima kasih buat yang udah ngikutin cerita aku sampai sejauh ini. Oh, iya, setelah ini nanti aku juga bakal bikin prekuelnya (cerita yang sebelumnya) Di cerita sebelumnya itu mengisahkan kehidupan Leyla dan Rista waktu masih kecil sampai gadis. Kalian mau baca nggak? Komen, ya. See you
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Alena & Andrio: Bab 1

"Bagaimana keadaan pasien rawat inap hari ini, Sus? Apa sudah ada perkembangan?" Andrio bertanya pada perempuan berpakaian putih khas medis disampingnya. Kaki panjang pria itu melangkah cepat menyusuri lorong panjang menuju ruang rawat inap Mawar. Suster-suster berpakaian putih terlihat berlalu lalang di sampingnya. Sesekali dia tersenyum sopan pada suster yang menegurnya. "Alhamdulillah, semua pasien yang Dokter Surya tangani kondisinya membaik. Bahkan di antara mereka sudah boleh pulang hari ini," jelas perawat ber-nametag Ria Purwati itu. "Alhamdulillah kalau gitu." Sesampainya di ruang Mawar, Andrio menyapa pasien-pasiennya dengan ramah. "Halo, Ibu. Gimana keadaannya hari ini?" Andrio mulai memeriksa seorang ibu yang terbaring di ranjang pertama. Ibu itu menderita penyakit bronkitis akut. "Halo, Dok. Alhamdulillah Dok sudah mendingan," jawab ibu itu sambil tersenyum. Andrio mengangguk-angguk sambil memeriksa denyut jantung ibu itu dengan stetoskop yang menggantung di lehernya
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Alena & Andrio: Bab 2

Alena buru-buru pulang ke rumah. Perempuan itu menyetir mobil dengan kecepatan cukup kencang. Dia ingin sampai lebih awal hari ini sebelum suaminya pulang. Agar dapat menyiapkan makanan untuk suaminya itu mengingat akhir-akhir ini suaminya selalu memesan makanan di aplikasi GoFood karena dia selalu pulang telat dan tak sempat memasak. Di rumah, dia dan suami jarang bertemu dari pagi sampai sore hari begini--kecuali hari libur. Karena masing-masing sibuk dengan pekerjaannya. Pagi-pagi sekali--paling telat jam tujuh lewat--Alena sudah berangkat ke kantor, dan pulang sore bahkan malam hari. Sedangkan Andrio mulai jam delapan pagi sampai sore juga bekerja di rumah sakit. Jika suaminya itu mendapat giliran jaga malam--dari sore hingga jam sepuluh malam--maka di jam segini mereka tidak ada waktu sama sekali untuk bertemu di rumah. Meskipun begitu keduanya selalu berusaha menyempatkan diri agar mereka punya waktu buat bersama. Seperti sore ini, Alena mengusahakan pulang cepat agar bisa memas
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Alena & Andrio: Bab 3

Raut wajah Alena langsung berubah. Sejak tadi pun dia tahu ke mana arah pembicaraan itu. Wanita itu memang selalu mendesaknya untuk segera mempunyai anak. Alena tahu maksud ibu tirinya itu baik, tapi dia tidak nyaman tiap kali ditanya demikian. "Aku dan Mas Andrio hanya berusaha dan menjalani, Mi. Selebihnya Allah yang menentukan," jawab Alena apa adanya. "Enggak." Rista menggeleng. "Kalian belum berusaha maksimal. Mami tahu kamu tuh pasti terlalu sibuk kerja, makanya jadi kecapekan dan sulit hamil. Karena masing-masing kalian sibuk, mungkin kalian juga ...." Rista menjeda kalimatnya. Agak sungkan mengatakannya. "... Jarang melakukan hubungan suami istri," lanjutnya kemudian dengan intonasi agak pelan. Alena mengernyit mendengar asumsi maminya yang menurutnya sok tahu. Haruskah dia mengatakan kalau dirinya dan Andrio bahkan melakukan itu hampir tiap malam, meskipun mereka sibuk? "Kamu tahu apa maksud Mami, Alena? Kalau kamu sungguh-sungguh mau punya anak, kamu harus berhenti kerj
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 4

"Wa'alaikumussalam, Mas Andrio," sahut Alena, langsung berdiri menghampiri suaminya. Rista yang memang mau pulang pun ikut berdiri dan berjalan ke arah pintu. "Oh, ada Mami?" ucap Andrio memandangi Rista. "Iya, Mami datang ngantarin makanan tuh buat kalian." Rista menunjuk rantang makanan yang terletak di meja dengan dagunya. "Wah ... Nggak usah repot-repot, Mi." Andrio tertawa sungkan. Lalu menyalami tangan ibu mertuanya itu. "Nggak repot, kok," Andrio mengangguk. "Makasih, ya, Mi." "Iya, Mami pulang dulu, ya." Rista lalu menepuk pundak menantunya. "Hati-hati, Mi," balasnya. Alena dan Andrio mengiringi Rista sampai ke teras. Melihat wanita itu masuk mobil sebelum akhirnya mobil tersebut meninggalkan rumah mereka. Alena berdadah ria sebelum akhirnya dia dan suami masuk ke rumahnya yang besar. "Selain ngantarin makanan, Mami ngomong apa aja sama kamu?" Andrio bertanya demikian seolah tahu ada hal penting yang ibu mertuanya itu bicarakan dengan istrinya. Alena mengambil rantang
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 5

Setelah melewati makan sore itu, sepasang suami-istri itu menghabiskan waktu di kamar sambil bertukar cerita. Andrio berkisah pada istrinya bagaimana dia menangani pasien-pasien di dua rumah sakit yang berbeda hari ini. Ya, Andrio bekerja di dua Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta. Alena pun demikian. Dia menceritakan kesehariannya di kantor seperti meeting, bertemu klien, dan memantau kinerja karyawan-karyawannya. Mengingat pekerjaannya di perusahaan membuat Alena kembali teringat dengan saran Rista yang menyuruhnya resign. Akhirnya Alena pun tanpa sadar menceritakan percakapan dengan maminya pada suaminya. "Jadi Mami nyuruh aku berhenti kerja. Menurut kamu gimana, Mas?" Alena baring menyamping, memperhatikan wajah suaminya yang juga menatapnya. Mereka baring berhadap-hadapan dan sudah mengenakan pakaian tidur. "Kamu mau resign dari perusahaan kamu? Apa nggak sayang perjuangan kamu selama ini?" Andrio malah bertanya balik. Ternyata perkiraan Alena salah, suaminya sama sekali tid
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 6

'Mas, hari ini aku berangkat lebih awal, ya. Aku udah siapin sarapan buat kamu di meja makan. Di makan, ya. I Love You, Mas. Alena'. Andrio menghela napas membaca tulisan tangan istrinya di selembar sticky note hijau yang tertempel di pintu kulkas. "Pantas aja dicariin ke mana-mana nggak ada," gumam pria itu seorang diri. Ya, setelah puas bercinta tadi malam, ketika dia bangun, dia tak mendapati istrinya di sampingnya. Dia pun bergegas bangun mencari istrinya ke hampir seluruh ruangan yang ada di rumah itu, tapi istrinya tak tampak. Dan ketika dia berbalik ke dapur untuk kedua kalinya, dia baru menyadari ada catatan tersebut di pintu kulkas. Sebenarnya Andrio sudah biasa dengan hal ini. Namun, tadi malam adalah momen yang sangat membahagiakan baginya. Hingga rasanya dia tak ingin cepat-cepat berpisah dari istrinya itu. Andrio lalu membuang sticky note tersebut di tong sampah kering yang ada di dekat kitchen set. Lalu menuju meja makan, membuka tudung saji. Ada semangkok nasi go
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Alena & Andrio: Bab 7

Alena masuk ke gedung kantor saat pukul tujuh pagi. Sesekali pemimpin perusahaan itu tersenyum pada satu dua karyawan yang dia temui seiring dengan langkahnya menuju ruangannya. Sesekali dia juga tersenyum pada petugas Cleaning Service yang mencoba menyapanya. Petugas Cleaning Service itu mengingatkannya dengan dirinya dulu. Dia paham betul bagaimana rasanya bekerja jadi bawahan, dipandang remeh dan direndahkan oleh orang-orang. Karenanya dia juga tak mau bersikap demikian pada bawahannya. Begitu masuk ke ruangan, Alena langsung membuka laptop di atas meja. Niatnya hendak mengecek anggaran perusahaan yang telah keluar mau pun masuk bulan ini. Tapi tiba-tiba dia terpikirkan suaminya. Dia mengecek ponselnya dan tak ada pesan dari suaminya. "Udah jam tujuh tapi Mas Andrio kok nggak ngasih kabar apa-apa, ya? Dia udah berangkat belum, ya? Sarapannya dimakan nggak? Apa dia belum bangun?" Sepasang suami-istri itu meski jarang bertemu, mereka selalu memberi kabar melalui chat atau telepon.
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status