"Sean, ini adalah profesor Indra. Yang ini adalah profesor Lubis, dan yang ini adalah profesor Sendi. Mereka bertiga adalah senior dibidang barang antik," jelas Bambang. "Halo profesor Lubis, salam kenal," kata Sean sambil bangkit berdiri dan menjabat tangannya. "Salam kenal, aku sudah pernah mendengar tentang dirimu dari ayah mertuamu. Kamu benar-benar anak muda yang berprestasi," kata Lubis penuh pujian sambil menjabat tangan Sean. "Terimakasih atas pujiannya profesor Lubis, ini semua hanyalah keberuntunganku saja," kata Sean dengan rendah hati. Setelah berbicara dengan profesor Lubis, Sean pun menjabat tangan profesor Sendi, "Halo profesor Sendi, salam kenal." "Halo, nanti silahkan tunjukan kemampuanmu kepada kami ya," kata Sendi sambil menganggukkan kepala dan tidak berkata lebih lagi. Meskipun sebelumnya Bambang telah memuji Sean secara berlebihan, namun Sendi masih tidak percaya kalau pria muda seperti Sean bisa memiliki kemampuan yang tinggi d
Baca selengkapnya