Hera membanting ponselnya ke atas karpet bulu didekat tempat tidurnya, lalu dengan dengan emosi ia berjalan ke arah brankas pribadinya. Tak lama, ia menekan rangkaian angka untuk membuka kotak besi itu.Beberapa set perhiasan dan uang tunai langsung terlihat begitu brankas itu terbuka. Sejenak Hera terpaku memandang isi brankas itu, tak lama keningnya tampak berkerut."Setidaknya setelah bercerai nanti, semua perhiasan itu akan menjadi milikku," gumam Hera lalu menutup kembali brankas pribadinya dan merebahkan tubuhnya. Memikirkan apa yang akan dilakukannya nanti.***"Bagaimana menurutmu, mas? Apa penampilanku sudah cukup, tidak membuatmu malu, kan?" Tanya Rahma sambil menatap cermin besar di hadapannya."Sudah bagus, kau terlihat sangat cantik, sayang," puji Yudha sambil memasang jam di tangannya."Aku deg-degan mas. Kau kan tahu sendiri, aku tak pernah datang ke acara seperti ini, pasti banyak orang penting yang akan datang, iya kan?" Kembali Rahma bertanya, rasanya ia benar-benar
Read more