Semua Bab Legenda Jenius Beladiri: Bab 101 - Bab 110

133 Bab

Pedang Iblis

Melihat puluhan pendekar sibuk bertarung, Lin Feng langsung bergerak menuju ke tempat peti. "Siapa bocah itu?" Para pendekar melihat gerak-gerik Lin Feng. Mereka bertarung untuk memperebutkan peti, sementara Lin Feng dengan enaknya akan menuju ke peti untuk mengambilnya. Puluhan pendekar itupun langsung menghalangi Lin Feng. "Bocah, kamu baru sampai di tempat ini. Peti itu milik kami, enyah kamu dari sini!" Beberapa pendekar geram karena menganggap Lin Feng akan mencuri peti yang mereka perebutkan. "Kalian belum mengambilnya, siapa cepat dia dapat," balas Lin Feng sambil tersenyum sinis. "Kurang ajar!" Puluhan pendekar itu marah dan langsung melesat untuk menyerang Lin Feng dengan pusaka mereka masing-masing. Lin Feng bergerak lincah bagaikan bayangan menghindarinya. Dia kemudian meninju satu persatu dari mereka. Bammm Bammm Bammm Lin Feng dengan mudahnya melumpuhkan para pendekar yang rata-rata berada ditingkatkan raja kesembilan itu. Dia meninju mereka hingga mer
Baca selengkapnya

Seorang Sampah?

Lin Feng terus bertahan dari efek pil hati ungu. Dia terus berteriak kesakitan hingga rasa sakit itu mulai terbiasa dia rasakan. Setelah tiga jam berlalu, rasa sakit yang Lin Feng derita mulai sedikit demi sedikit menghilang. Terlihat keringat hitam membasahi tubuhnya. Keringat hitam itu adalah kotoran yang berasal dari sel-sel dan darahnya. Fisik tubuh Lin Feng semakin kuat karena pil hati ungu. Tak lama, kultivasi Lin Feng naik tingkatan menjadi raja kelima. "Akhirnya, selesai juga menyerap pil ini. Pil ini cukup menyakitkan bagiku," gumam Lin Feng. Lin Feng mandi di danau kemudian berganti pakaian baru. Setelah itu, dia melanjutkan perjalanannya untuk mengejar ketertinggalannya dari kelompok Ye Jun dan pendekar mabuk. Lin Feng terus melesat sambil melihat-lihat barangkali menemukan Ye Jun dan pendekar mabuk. Namun, setelah sekian lama melesat, dia tidak kunjung juga menemukannya. Hal itu karena Ye Jun, pendekar mabuk dan bawahannya tidak lagi menggunakan kereta. Mereka ju
Baca selengkapnya

Sekte Harimau Hitam

Lin Feng lanjut berjalan di tengah hiruk-pikuk warga kota di pasar. Pembicaraan warga kota ternyata tidak jauh dari hilangnya para gadis yang diculik oleh sekte aliran hitam. Mengetahui hal itu, Lin Feng menjadi sangat geram dengan sekte aliran hitam itu. Lin Feng bertanya kepada salah satu warga kota, "tuan, apa yang sebenarnya terjadi dengan kota ini?" "Kota ini sedang gempar dengan kemunculan orang-orang dari sekte aliran hitam yang menculik para gadis." "Apa tuan tahu dimana letak sekte aliran hitam itu?" tanya Lin Feng. Lin Feng bermaksud menghancurkan sekte itu dan menyelamatkan para gadis. "Aku tidak tahu tuan," balas warga kota itu. "Aku belum melihat satupun prajurit kota. Gerbang masuk kotapun tidak ada yang menjaganya, apa itu juga berkaitan dengan sekte aliran hitam itu?" tanya Lin Feng. "Benar tuan, orang-orang dari sekte aliran hitam telah membunuh para prajurit kota. Walikota tidak dapat berbuat apapun, bahkan putri semata wayangnya juga diculik oleh m
Baca selengkapnya

Berbuat Onar

Lin Feng langsung mendekat ke area gunung itu. Gunung itu memang benar merupakan gunung cengdu. Selama ini, tidak ada warga kota yang berani memasuki wilayah gunung cengdu. Siapapun yang memasuki wilayah itu, mereka tidak akan pernah kembali. Menurut desas-desus di kalangan pendekar pengelana, gunung cengdu merupakan markas sekte harimau hitam, dan itu memang benar adanya. Gunung cengdu merupakan wilayah dengan banyak pepohonan rindang seperti sebuah hutan. Dan markas sekte harimau hitam adalah seluruh wilayah gunung cengdu itu sendiri. Orang-orang dari sekte harimau hitam bergerak bebas di seluruh wilayah area gunung cengdu. Mereka berjaga di seluruh wilayah gunung cengdu dan tidak membiarkan siapapun memasuki area gunung selain anggota sekte mereka. Saat Lin Feng melesat memasuki wilayah gunung, tiba-tiba sekitar lima belas orang menghentikannya dan langsung mengelilinginya sambil menghunuskan tombak mereka. "Siapa kamu? Berani sekali memasuki wilayah sekte kami!" tanya
Baca selengkapnya

Putri Walikota

Patriark sekte harimau hitam merasa terganggu dengan suara ledakan yang diakibatkan oleh teknik Lin Feng. Patriark sektepun keluar dari dalam gua. Dia melotot tidak percaya melihat ribuan anggotanya telah tewas. Patriark sekte harimau hitam menengok ke kanan kiri, dia tidak melihat satupun anggotanya yang selamat, kelima tetua sektenya bahkan tidak terlihat batang hidungnya. "Siapa yang kamu cari?" tanya Lin Feng. "Si ... si ... siapa kamu?" tanya patriark sekte terbata-bata. Patriark sekte tidak percaya jika Lin Feng seorang diri membunuh para anggota sektenya. Namun, hanya Lin Feng yang ada disana, dia merasa tertekan sekaligus ketakutan melihat Lin Feng. Lin Feng malas untuk menjawabnya. Dia tiba-tiba sudah berada di hadapan patriark sekte kemudian langsung mencekiknya. "Apa kamu Patriark sekte harimau hitam?" tanya Lin Feng. Dia melihat patriark sekte harimau hitam memiliki tingkatan kultivasi paling tinggi dari anggota sekte yang lain sehingga langsung menebaknya.
Baca selengkapnya

Kita Berjumpa Lagi

Su Mei kembali memeluk lengan Lin Feng, "Siapa namamu, kak?" dia merengek seperti anak kecil ingin mengetahui nama Lin Feng. Lin Feng mencoba kembali menepis tangan Su Mei. Namun kali ini Su Mei memeluknya erat-erat hingga Lin Feng tidak bisa melepaskannya. "Tolong jangan menyukaiku, aku bukan pria yang mudah tertarik dengan seorang gadis." Su Mei tidak peduli, urat malunya terasa sudah putus. Dia benar-benar menyukai Lin Feng. "Cepat katakan, Kak! Siapa nama kakak?" tanya Su Mei. Lin Feng mengehela nafas, kemudian menjawab, "Namaku Lin Feng." "Dimana kakak Feng tinggal?" Su Mei terus membuka percakapan untuk mendekati Lin Feng. "Tidak perlu banyak bertanya, lepaskan tanganku!" Lin Feng kembali berontak, dia tidak mau tangannya dipeluk oleh Su Mei. "Aku tidak mau melepasnya sebelum kakak Feng mengatakannya." Su Mei semakin memeluk erat seperti seorang yang sangat manja kepada kekasihnya. "Jangan beritahu siapapun kalau aku berasal dari sekte pedang api, cepat lepas tang
Baca selengkapnya

Sekte Serigala Langit

Trangg Trangg Trangg Pedang Lin Feng dan dua saber milik assassin itu saling beradu. Beberapa waktu yang lalu Lin Feng dibuat terpojok oleh sang assassin, namun kali ini Lin Feng yang membuatnya terpojok dengan pedangnya. Lin Feng terus membombardir sang assassin dengan teknik andalannya hingga assassin itu terus bergerak mundur. Saat melihat kesempatan, Lin Feng langsung menendang dada sang assassin. Assassin itupun terpental hingga menghancurkan sebuah pohon besar. Lin Feng kemudian melesat ke udara. Dia kembali menukik ke arah sang assassin sambil bersiap menghantam sang assassin dengan pedangnya. "Pedang Gelombang Kehancuran." Sang assassin langsung menahan pedang Lin Feng dengan dua sabernya. Namun, teknik Lin Feng yang kali ini lebih dahsyat, membuat tubuh sang assassin bergetar hebat. Sesaat kemudian, kedua saber milik sang assassin patah oleh pedang Lin Feng. Sang assassin itupun mengeluarkan darah dari sekujur tubuhnya karena tekanan teknik dari Lin Feng.
Baca selengkapnya

Lin Feng Seorang Diri

"Dengan adanya Tuan Feng, pasti sekteku akan memenangkan peperangan ini dengan mudah." "Dimana pasukanmu sedang berperang?" tanya Lin Feng. "Tidak jauh dari sini Tuan Feng. Aku sampai di tempat ini karena pertarunganku yang sangat sengit dengan Baobao." Tak mau berlama-lama, Lin Feng dan Li Wang menuju ke area peperangan di padang rumput. Terlihat puluhan ribu pasukan dari sekte serigala langit sedang berperang dengan gigih melawan puluhan ribu pasukan dari sekte bunga beracun. Beberapa tetua sekte serigala langitpun sedang berusaha mengalahkan lawan mereka yaitu para tetua dari sekte bunga beracun. "Sepertinya aku akan kembali berpesta pora," gumam Lin Feng sambil tersenyum. Setelah beberapa jam yang lalu Lin Feng menghabisi puluhan ribu pasukan sekte harimau hitam, Lin Feng kini dihadapkan dengan puluhan ribu pasukan sekte bunga beracun. Dia menganggap pembantaian terhadap sekte aliran hitam sebagai bentuk pesta pora. Li Wang yang mendengarnya hanya bisa menelan luda
Baca selengkapnya

Jika Kamu Menang

Li Wang, para tetua dan anggota pasukan sekte serigala langit kemudian kembali ke sekte mereka diikuti oleh Lin Feng. Lin Feng disambut hangat oleh Li Wang di kediamannya di markas sekte serigala langit. "Patriark Wang, aku membutuhkan herbal untuk membuat pil penawar," ucap Lin Feng kemudian menyebutkan nama-nama herbal yang dia butuhkan. Li Wang memanggil salah satu tetua sekte untuk menyiapkan herbal yang dibutuhkan oleh Lin Feng. Setelah seluruh herbal disiapkan oleh salah satu tetua sekte, Lin Feng kemudian membuat ribuan pil penawar. Dia tidak membutuhkan waktu lama untuk membuatnya. "Patriark Wang, aku telah selesai membuat pil penawar. Bagikan kepada pasukanmu yang terkena racun!" ucap Lin Feng. "Baik Tuan Feng, aku sangat berhutang budi padamu," balas Li Wang. Li Wang kemudian memberikan pil penawar yang telah dibuat oleh Lin Feng kepada tetua sektenya untuk dibagikan kepada anggotanya yang terkena racun. Tak lama, anggota sekte serigala langit sembuh berkat Lin
Baca selengkapnya

Merasa Malu

Tanpa menunggu waktu lama, Lin Feng langsung menantang ketiga patriark itu secara bersama-sama. Mereka sudah berada di arena dan disaksikan oleh para murid sekte serigala langit. "Apa kamu yakin akan melawan kami bertiga bersama-sama?" tanya Ji Dong. Lin Feng mengangguk. "Aku akan mengalahkan kalian bertiga dengan mudah," jawab Lin Feng percaya diri. "Kamu pemuda yang sangat sombong," ucap Patriark Bei Quran. "Bukannya aku sombong, tetapi aku memang lebih hebat dari kalian," jawab Lin Feng. "Sudahlah! Jangan banyak berkata! Ayu kita mulai pertarungan ini!" Patriark Long An sudah tidak sabar melawan Lin Feng. "Mulai." Patriark Li Wang yang menjadi wasit memulai pertarungan itu. "Tinju Menembus Langit." Bammm Bammm Bammm Baru saja pertarungan di mulai, Lin Feng langsung bergerak bagaikan bayangan meninju ketiga patriark itu. Ketiganyapun langsung terpental keluar arena. Bei Quran, Ji Dong, dan Long An merasa malu dikalahkan oleh Lin Feng dihadapan para murid se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status