Semua Bab Legenda Jenius Beladiri: Bab 111 - Bab 120

133 Bab

Pria Misterius

Li Wang kemudian menjelaskan kepada kedua tetua itu untuk menyampaikan kepada Patriark Shao Long dan Patriark Zhen Li untuk mengumpulkan para patriark aliansi keadilan di ibukota kekaisaran. Salah satu tetua diperintah menuju ke sekte lembah berangin, sementara tetua yang satunya diperintah menuju ke sekte pedang api. Kedua tetua itupun langsung melesat menjalankan perintah Patriark Li Wang. "Patriark, aku sendiri akan segera menuju ke ibukota kekaisaran," ucap Lin Feng kepada Li Wang, Bei Quran, Ji Dong, dan Long An. "Kapan Tuan Feng akan pergi?" tanya Ji Dong. "Sekarang juga, aku akan segera pergi," jawab Lin Feng. Li Wang, Bei Quran, Ji Dong, dan Long An ingin pergi bersama Lin Feng menuju ke ibukota kekaisaran. Namun, mereka harus terlebih dahulu memulihkan tenaga mereka dan pasukannya setelah bergerilya menghancurkan sekte aliran hitam. Saat bergerilya menghancurkan sekte aliran hitam di kerajaan teratai emas, Li Wang, Bei Quran, Ji Dong, Long An dan beberapa pasukan
Baca selengkapnya

Penerus Xie Gong

Pria misterius itu ternyata adalah pemimpin tertinggi dari organisasi tentara bayaran yang bernama Xie Gong. Xie Gong sudah lama mendengar tentang tuan bercadar hitam dan setelah menyelidikinya, ternyata Lin Fenglah yang dijuluki sebagai tuan bercadar hitam itu. Xie Gong sangat kagum dengan Lin Feng setelah mendengar desas-desus tentang kehebatannya di organisasi tentara bayaran. Xie Gong kemudian berusaha mencari keberadaan Lin Feng dan melihat Lin Feng sedang diserang oleh Lian Yu. Diapun tanpa ragu menyelamatkannya. "Kamu tidak perlu tahu siapa aku," jawab Xie Gong kepada Lian Yu. Lian Yu mengepalkan tinjunya, "Aku sangat membenci seseorang yang bertindak seperti pahlawan," ucapnya kemudian mengalirkan energi api yang sangat besar ke kepalan tinjunya. Lian Yu melesat dengan tinjunya yang memancarkan api yang sangat besar. "Rasakan ini! Petaka Iblis Api." Xie Gongpun tidak mau tinggal diam. Dia juga mengalirkan energi ke kepalan tinjunya. Kepalan tinjunya terlihat mema
Baca selengkapnya

Kepiting Raksasa

Xie Gong kemudian menjelaskan jika sebelumnya dia menemukan beberapa siluman di Kekaisaran Qilin. Oleh karenanya, dia menyelidiki asal usul siluman itu sampai ke wilayah Kekaisaran Luo. "Aku juga pernah mendapati satu siluman. Mungkinkah itu bagian dari mereka," ucap Lin Feng. "Benar, siluman yang kamu jumpai merupakan salah satu siluman tersesat yang entah kenapa sampai di Kekaisaran Qilin. Semua siluman berasal dari hutan siluman yang ada di Kekaisaran Luo," jawab Xie Gong. "Berarti ada yang lebih menakutkan daripada Lian Yu dan sektenya," ucap Lin Feng. Xie Gong mengangguk. "Kamu memang benar, siluman tingkat tinggi sangat menakutkan. Namun, kekuatan Lian Yu dan pasukan darahnya juga tidak dapat diremehkan. Aku dan beberapa tentara bayaran terhebatku akan berusaha menghalau mereka. Dalam waktu dekat, mereka pasti akan segera bertindak." "Sebenarnya, apa yang Lian Yu inginkan dengan membuat pasukan darah?" tanya Lin Feng. "Lian Yu sangat berambisi dengan kekuatan sehingg
Baca selengkapnya

Bantuan Lin Feng

Pendekar sebelumnya yang mencoba mengalahkan kepiting raksasa, menggunakan kapal kecil untuk menuju ke tengah lautan. Namun Lin Feng yang berlari di atas air membuat orang-orang di dermaga sangat tercengang. "Bagaimana mungkin pemuda itu bisa berjalan di atas air?" Orang-orang tidak percaya melihat Lin Feng. Lin Feng terus berlari ke tengah lautan. Tak lama, kepiting raksasa muncul dari dalam air. Goarrr Kepiting raksasa langsung menyerang Lin Feng dengan capitnya. Trangg Lin Feng menangkis dengan pedangnya dan terdengar bunyi dentingan yang sangat nyaring. Capit kepiting raksasa itu sangat kuat bagaikan besi, membuat pedang Lin Feng tidak melukainya sedikitpun. Lin Feng mundur ke belakang, kemudian mengibaskan pedangnya ke arah kepiting raksasa. "Tebasan Pedang Angin." Ratusan sileut angin yang terbentuk dari pedang Lin Feng melesat sangat cepat ke arah kepiting raksasa. Duarrr Duarrr Duarrr Sileut-sileut angin itu mengenai tubuh kepiting raksasa. Namun, kep
Baca selengkapnya

Kota Melati Putih

Perjalanan menaiki kapal butuh waktu sekitar dua hari. Lin Feng diberi kamar VVIP dan dia memilih untuk berkultivasi menyerap kristal jiwa dari kepiting raksasa. Kristal jiwa itu habis diserap energinya oleh Lin Feng, namun kultivasi Lin Feng tidak meningkat. Hanya saja, energi di dalam dantiannya semakin bertambah. Setelah dua hari berlayar tanpa gangguan, Lin Feng dan lainnya sampai di dermaga kota melati putih. Kota melati putih adalah kota yang paling dekat dengan ibukota Kekaisaran Qilin. "Jenderal, kita sudah sampai." Pendekar mabuk mengetuk pintu kamar Lin Feng dan memberitahukannya. Lin Feng dan lainnya kemudian turun dari kapal dan melanjutkan perjalanan mereka. "Berapa hari lagi sayembara akan dimulai?" tanya Lin Feng. "Tiga minggu lagi, Jenderal," jawab pendekar mabuk. Mereka berjalan santai sambil melihat-lihat keramaian pusat kota melati putih. Disana, berjejer kios-kios yang menjual sumberdaya, makanan, aneka pernak-pernik, restoran mewah, dan lain seba
Baca selengkapnya

Ibukota Kekaisaran

Lin Feng dan lainnya melesat menuju ke ibukota Kekaisaran Qilin. Setelah setengah hari melesat, mereka sampai di gerbang ibukota. Terlihat banyak orang yang mengantri untuk memasuki ibukota. Lin Feng dan lainnya memasuki ibukota setelah menunjukkan lencana identitas mereka. Lin Feng terlihat sangat kagum melihat bangunan-bangunan ibukota yang berdiri sangat mewah dan megah. "Pendekar mabuk, ibukota kekaisaran ternyata sangat indah. Aku baru pertama kali melihat bangunan-bangunan semewah dan semegah ini. Pendekar mabuk hanya mengangguk. Dia tersenyum melihat Lin Feng yang menatap bangunan-bangunan ibukota dengan takjub. Dia sendiri sudah pernah ke ibukota sehingga bersikap biasa saja. "Saudara Jun, bagaimana menurutmu?" tanya Lin Feng. "Aku juga baru pertama kali ke ibukota kekaisaran. Ibukota kekaisaran memang sangat indah," balas Ye Jun. "Saudara Jun, kemana kita harus pergi?" Lin Feng kembali bertanya kepada Ye Jun. "Entahlah, aku akan bertanya kepada prajurit ibuk
Baca selengkapnya

Teknik Semesta Iblis

"Aku memiliki hadiah untukmu," ucap Lin Feng. Lin Feng mengeluarkan pedang iblis yang dia dapatkan dari makam legenda teratai emas. Dia memberikannya kepada pendekar mabuk. "Menurutku, pedang ini sangat cocok untukmu." Pendekar mabuk menerima pedang iblis itu. "Terimakasih jenderal." Lin Feng kemudian memberikan puluhan ribu butir pil dan ribuan pusaka kepada pendekar mabuk. Dia meminta pendekar mabuk membaginya kepada pasukannya dan pasukan hantu rimba serta cakar setan setelah sampai di hutan kegelapan. Pendekar mabuk menelan ludah menerima pil dan pusaka dari Lin Feng. Menurutnya, pemberian Lin Feng sangatlah banyak. Tidak hanya itu, Lin Feng kemudian menyuruh pendekar mabuk mendekatkan keningnya. Pendekar mabukpun tanpa banyak berkata mendekatkan keningnya ke arah Lin Feng. Lin Feng menempelkan telunjuknya ke kening pendekar mabuk. "Aku memberimu teknik langkah naga dan teknik semesta iblis." Seketika, pengetahuan teknik langkah naga dan teknik semesta iblis masuk ke
Baca selengkapnya

Pasar Gelap

Lin Feng kembali menyusuri jalanan ibukota kekaisaran. "Mampirlah ke kiosku." Beberapa penjual menjajakan dagangannya di depan kios. Mereka menawari pejalan kaki untuk mampir dan melihat-lihat apa yang mereka jual. Lin Feng tidak menghiraukan para penjual yang menyuruhnya masuk ke kios mereka. Dia terus berjalan hingga melihat antrian yang sangat ramai di salah satu kedai kecil. Lin Feng bingung kenapa di kedai sekecil itu banyak orang yang mengantri. Dia merasa kedai itu tidak cukup besar menampung seluruh orang yang ingin memasukinya. "Tuan, apa yang kedai kecil itu jual? Kenapa banyak yang mengantri?" tanya Lin Feng ke pejalan kaki lain. "Kedai itu adalah pasar gelap," jawab pejalan kaki itu. "Pasar gelap?" Lin Feng bertanya-tanya, "Apa mungkin kedai jelek dan sekecil itu adalah pasar gelap?" "Meskipun itu kedai kecil, namun kamu akan mendapati hal yang luar biasa di dalamnya," ujar pejalan kaki itu. "Berdasarkan informasi, pasar gelap akan mengadakan pelelangan.
Baca selengkapnya

Kristal Naga Bumi

Lin Feng tersenyum kecut, dia mengenal suara Qio Yinsi. "Apa dia gadis itu?" Lin Feng mengingat seorang gadis yang dia selamatkan saat di hutan kegelapan. "Dua ratus ribu koin emas." Lin Feng menaikkan penawaran. "Tiga ratus ribu koin emas." Qio Yinsi tidak mau mengalah. Qio Yinsi sebenarnya tidak menginginkan panah mata hantu. Dia hanya mengerjai Lin Feng agar harga panah itu semakin mahal. Lin Feng hanya mendesah. "Apa yang gadis itu inginkan?" "Hahaha, seberapa kaya bocah sombong itu?" gumam Qio Yinsi sambil terkekeh. "Lima ratus ribu koin emas." Lin Feng kembali menaikkan harga. "Tujuh ratus ribu koin emas." Qio Yinsi terus memprovokasi Lin Feng. Lin Feng hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan sikap Qio Yinsi. "Satu juta koin emas," tawarnya. Qio Yinsi terlihat sangat senang mengerjai Lin Feng. Dia semakin semangat menaikkan harga panah mata hantu. "Satu juta lima ratus ribu koin emas." "Sial, dia menghabiskan uangku saja," gerutu Lin Feng. "Tidak
Baca selengkapnya

Rencana Qio Yinsi

Lin Feng terus diseret oleh Qio Yinsi tanpa bisa berbuat apapun. Mereka sampai di gerbang istana Kaisar Qilin. "Untuk apa kamu membawaku kesini?" tanya Lin Feng. Qio Yinsi tidak menjawabnya. Dia memasuki gerbang istana. "Tuan putri." Penjaga gerbang istana membungkuk hormat kepada Qio Yinsi. Lin Feng tersedak mendengar penjaga istana memanggil Qio Yinsi dengan sebutan tuan putri. "Ternyata kamu adalah tuan putri," ujarnya. Qio Yinsi melepas jubah Lin Feng, kemudian membuka cadarnya. "Benar aku adalah putri Kaisar Qilin, apa sekarang kamu tertarik denganku?" Lin Feng mengerutkan dahinya. "Tidak, aku tidak tertarik denganmu," jawabnya. "Cih, sialan. Kamu masih sama seperti dulu," gerutu Qio Yinsi. Beberapa pelayan melihat Lin Feng dan Qio Yinsi berdebat. Mereka bertanya-tanya tentang siapa gerangan Lin Feng. Melihat para pelayan, Qio Yinsi memanggil mereka kemudian berkata, "dia adalah kekasihku." "Bukan, bukan, aku bukan kekasihnya." Lin Feng menyanggah perkataan Qi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status