Mau ngapain lagi manusia satu itu? belum puas rupanya manusia itu mencari masalah dengan aku? "Sini, Mbak." Tangan ini menengadah pada perempuan berkerudung ungu. Kakak perempuan Mas Radit pun segera menyerahkan benda pipih yang canggih itu padaku."Mau ngomong apa? Cepat, waktuku nggak banyak!" Sedikit kusentak perempuan di seberang sana. Wanita macam dia tidak perlu diajak bicara dengan lemah lembut."Apa yang kamu katakan pada suamiku hingga dia kabur dari rumah? Kamu dari dulu memang jahat, Alina!" Suara Desti tersengal-sengal di sana. Jelas, emosi sedang menguasai dirinya.Baiklah, Desti, kamu ibarat daging yang nyamperin tusukan. Maka siaplah untuk dibakar dengan permainanku. Bersiaplah menjadi sate. Sepertinya asyik kalau aku memainkan perasaannya. "Mau tahu apa yang aku katakan pada suamimu? Tapi, sayangnya aku tidak akan membocorkan padamu!" Salah satu bibir ini kutarik ke atas saat membayangkan Desti menahan geram. "Setan kamu Alina! Tidak salah kalau aku benar-benar mem
Read more