POV Author Radit menarik napas dalam-dalam. Napas yang mengisyaratkan adanya beban berat dalam hidupnya.Dua orang di depannya hanya bisa melihat dalam diam. Dalam benak mereka hanya ada rasa kasihan terhadap Radit.Detik berikutnya Radit menekankan nomor Ratmi setelah berusaha keras mengingat-ingat nomor kakak iparnya tersebut."Mbak, ini Radit. Ralia masih di situ?" "Masih, Dit. Kamu di mana sekarang? Kenapa ganti nomor setelah tadi kamu memutuskan sepihak." Nada khawatir terdengar jelas dari suara Ratmi."Ceritanya panjang, Mbak. Tadi handphoneku habis baterai. Lalu, kecolongan tas selempang. Hingga duitnya raib semua. Aku pun baru juga kejambretan uang dari hasil jual handphone yang ada. Ini pake handphone orang, Mbak.""Innalillahi … terus nasib kamu sekarang bagaimana? Kok kamu bisa apes seperti itu, Dit?" Ratmi tidak bisa lagi menyembunyikan rasa penasarannya. Sehingga ia memberondong pertanyaan pada adik iparnya tersebut."Aku yakin semua itu ulahnya Desti, Mbak. Sebenarnya
Last Updated : 2022-12-27 Read more