POV AuthorAlina urung mengerjakan ide jahilnya untuk Widuri, tersebab wanita itu harus segera mengangkat telpon dari Bu Fatimah — pembina pengajian tempat Alina mengaji selama tinggal di daerah sini."Saya di rumah, Ummi," ungkap Alina setelah membalas salam dari lawan bicaranya senyum manisnya tak luput menghiasi bibirnya meskipun, lawannya di sana tak melihat. " ….""Monggo, Ummi. Saya tunggu di rumah. Jam berapa Ummi mau kemari?" Alina menatap lurus ke arah Widuri yang sedang menarik napas panjang. "....""Ooh, Maa Shaa Allah … boleh banget. Terima kasih banyak, Umm." Ummi Fatimah menawari untuk membawakan buah semangka yang dipetik dari kebunnya sendiri. "....""Waalaikumsalam Warahmatullah …."Alina ada janji dengan Ummi Fatimah. Sebentar lagi beliau sampai ke rumah Alina. Mereka akan membahas mengenai program Jumat berkah. Selain itu, rencananya mereka pun akan mulai membahas warung makan yang akan menjual aneka menu murah. Mereka akan menjual sepiring nasi beserta lauk deng
Read more