“Mbak Dita, ya?” tanya wanita bergaun merah tersebut. “Iya. Maaf kamu ….” Dita tidak melanjutkan kalimatnya. “Kenalkan saya Inggrit, Mbak. Calon istri Mas Indra,” wanita itu memperkenalkan diri sembari tersipu. “Mas Indra meminta saya agar menjemput Mbak Dita dan Mbak Lastri untuk makan malam bersama di rumah Ibu,” ucapnya lagi.“Oalah. Maaf, ya, jadi ngerepotin,”balas Dita yang merasa tidak enak hati.“Tidak apa, Mbak. Mas Indra minta maaf tidak bisa menjemput, karena takut akan menjadi fitnah dan gunjingan para tetangga nantinya. Ayu juga masih mengerjakan tugas sekolah. Katanya biar cepat selesai supaya bisa ngobrol sama Mbak Dita setelah makan malam,” jelas Inggrit sembari tersenyum pada kedua wanita di depannya.“Ya ampun eggak tahu diri banget kita, ya, Ta. Udah numpang makan, enggak bantu apa-apa lagi,”celetuk Lastri. “Eggak apa, Mbak. Kami senang dengan kedatangan kalian, kok. Ibu sama Ayu jadi terlihat lebih ceria,” sanggah Inggrit. Ketiga wanita itu pun berjalan bersama
Baca selengkapnya