“Mama ….” Neira berlari menghampiri Dita setelah pintu gerbang sekolah dibuka. “Tadi ada teman baru di kelas, namanya Gibran,” adu Neira pada Dita. “Oh, ya?” Dita menuntun Neira menuju mobil yang sudah menunggu di dekat jalan. “Iya, Ma. Tapi, Gibran sombong. Dia gak suka kalau Neira ajak ngobrol,” adu Neira lagi. Anak itu sudah duduk di samping Dita. “Mungkin Gibran masih malu, Sayang. Besok, Neira ajak ngobrol lagi aja Ghibrannya, ya.” Dita tersenyum lembut dan mengusap lembut kepala Neira. Tak terasa sudah hampir tiga tahun Dita merawat anak itu. Sekarang, Neira sudah berusia lima tahun lebih. Empat bulan lagi, anak itu sudah menginjak usia enam tahun. Neira sekarang sudah sekolah di taman kanak-kanak. “Kita mau ke kantor Papa hari ini, Ma?” tanya Neira.“Iya, Sayang. Kita antar bekal makan siang Papa dulu, ya.”"Neira boleh main di kantor Papa, Nggak? Mau makan siang sama Papa di sana,” rengek anak itu sambil mengerjapkan matanya. “Kita tanya Papa dulu, ya,” balas Dita dan me
Read more