“Saya tidak tahu, Tuan. Semakin saya menampik, rasanya semakin sulit untuk saya kendalikan,” imbuh Dita dengan jujur. “Jangan. Jangan kamu tampik, Ta. Biarkan saja dia bersemi,” tukas Daffin. “Ya. Mungkin sebaiknya saya biarkan saja rasa itu, Tuan. Saya tidak bisa menjanjikan apa pun kedepannya. Saya hanya ingin mengikuti ke mana takdir membawa saya. Saya tidak ingin lagi menghindar apalagi menepis segala yang sudah ditakdirkan untuk saya. Terkadang, semakin keras kita menginginkan sesuatu, Tuhan akan semakin menjauhkan itu dari kita. Terkadang Tuhan bukan menolak, tetapi hanya menunda sampai waktu yang benar-benar tepat untuk kita mendapatkannya. Sama seperti saat saya berusaha untuk melupakan A Bimo. Semakin saya berusaha untuk melupakan dia, yang tergambar jelas hanya kenangan manis saat kami bersama. Ingin membenci dan mengingat semua keburukan yang dia lakukan pada saya, tetapi rasanya begitu sulit. Perlahan, saya coba untuk menerima takdir yang sudah Tuhan gariskan. Saya tidak
Baca selengkapnya