Karena Haryanto pulang lebih dulu, akhirnya Daffin ditemani oleh sekretarisnya untuk bergantian menyetir mobil. Sepanjang perjalanan, pria itu terus menempel pada Dita. Neira sampai kesal dibuatnya. "Papa ‘kan sudah besar. Ngapain nempel-nempel terus sama Mam? Protes Neira "Papa duduk di depan aja, deh.""Kamu 'kan udah sering bareng sama Mama, Sayang. Sekarang gantian biar papa deket-deket Mama." Daffin menatap manja pada putrinya. "Enggak bisa gitu, Papa. Papa harusnya malu sama Om Dimas. Papa itu lebih tua dari Om Dimas, tau." Dita terkekeh mendengar omelan Neira. Daffin mencebik. "Papa hanya lebih tua dua tahun dari Om Dimas, Sayang. Lagian, wajah papa jauh terlihat lebih muda dari Om Dimas, kok. Iya, 'kan, Dim?" Daffin meminta persetujuan sekretaris pribadinya itu. "Anda terlalu percaya diri, Pak," sanggah Dimas. Daffin berdecak mendengar jawaban pria yang sedang mengemudikan mobil tersebut. "Buktinya aku udah laku dua kali, Dim. Sedangkan kau? Pacaran saja nggak pernah.
Baca selengkapnya