Selama seharian ini, Tama benar-benar tidak mengindahkanku. Kan enggan untuk meliriku hanya karena aku membicarakan soal apply pekerjaan yang aku lakukan dulu sebelum aku terlibat kecelakaan. Aku tidak mengerti bagaimana cara dia berpikir. Harusnya dia lepaskan saja aku. Toh, aku sudah tidak memiliki kegunaan lagi di sini setelah semuanya diambil.Beberapa bulan terakhir sebelum kecelakaan, memang waktu tersulit untukku. Marger akusisi perusahaan, papa yang meninggal, dan fakta keterlibatan Tama. Semua hal itu membuat duniaku hancur hanya dalam sehari. Semua berubah.Dytama adalah pria yang mengenalkan ku tentang apa itu cinta. Awalnya aku memang sangat cuek, tapi aku tidak bisa memungkiri jika aku sudah jatuh cinta padanya di pertemuan ketiga kami. Melihatnya tersenyum, berbicara, dan tertawa, membuatku tidak mengalihkan pandanganku sedetik pun darinya. Aku tidak ingin kehilangan moment itu. Dan lagi, dari sekian banyak pria hanya dia yang benar-benar memperlakukanku tulus.Nama itu
Read more