Share

Nostalgia

Penulis: Kara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-13 12:27:21

Setelah berbincang ringan, Papa Irfandi memutuskan untuk langsung pergi. Dia bahkan tidak repot-repot untuk memarkirkan mobilnya masuk ke dalam rumah.

Aku dan Tama mengantar kepergiannya. Untuk sesaat aku dapat menghela nafas lega. Ketika aku menoleh, Tama menatapku lekat sama seperti yang dia lakukan tadi.

"Kenapa?" tanyaku.

"Kamu tahu kan kalau aku bakalan selaku ada di pihak kamu," ucapnya. Aku mengangguk. Aku tahu itu karena dia pernah mengatakan hal yang sama sebelumnya, "jadi aku harap kamu juga bisa percaya sama aku," lanjutnya lagi.

"Maksud kamu?"

Tama hanya tersenyum pelan dan langsung menarikku masuk. Genggaman tangannya hangat, membuat nyaman. Tapi aku sudah mewanti-wanti pada diriku sendiri untuk tidak terbuai dengan kehangatan semu yang dia salurkan. Aku harus tetap fokus pada tujuan utamaku.

Rumah ini tampak terawat dengan halaman luas dan taman yang bunganya sudah mulai bermekaran. Beberapa pekerja tampak lalu-lalang dan sepertinya mereka tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Kerja Sama

    Selama seharian ini, Tama benar-benar tidak mengindahkanku. Kan enggan untuk meliriku hanya karena aku membicarakan soal apply pekerjaan yang aku lakukan dulu sebelum aku terlibat kecelakaan. Aku tidak mengerti bagaimana cara dia berpikir. Harusnya dia lepaskan saja aku. Toh, aku sudah tidak memiliki kegunaan lagi di sini setelah semuanya diambil.Beberapa bulan terakhir sebelum kecelakaan, memang waktu tersulit untukku. Marger akusisi perusahaan, papa yang meninggal, dan fakta keterlibatan Tama. Semua hal itu membuat duniaku hancur hanya dalam sehari. Semua berubah.Dytama adalah pria yang mengenalkan ku tentang apa itu cinta. Awalnya aku memang sangat cuek, tapi aku tidak bisa memungkiri jika aku sudah jatuh cinta padanya di pertemuan ketiga kami. Melihatnya tersenyum, berbicara, dan tertawa, membuatku tidak mengalihkan pandanganku sedetik pun darinya. Aku tidak ingin kehilangan moment itu. Dan lagi, dari sekian banyak pria hanya dia yang benar-benar memperlakukanku tulus.Nama itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Perubahan

    Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi makam Papa setelah dia meninggal. Selama ini aku terlalu menyalahkan diri karena tidak ada di samping Papa ketika sekarat. Tapi sejujurnya yang membuatku tidak berani datang adalah, karena aku pengecut.Nisan itu tampak bersih dan sangat terawat padahal hanya aku keluarga yang dia miliki. Aku akui, memang aku tidak memiliki kenangan indah dengan Papa, tapi dia adalah orang yang selalu mendorongku untuk terus maju meskipun dengan kata-kata pedas. Papa ini Aluna. Papa gimana di sana? Bahagia kan? Kenapa Papa nggak kasih tahu Aluna kalau Papa sakit. Maaf Aluna baru bisa datang sekarang. Aluna emang pengecut.Papa tahu, hari ini Aluna ngajak Tama buat kerja sama. Aluna nggak rela perusahaan Papa jatuh ke tangan Om Irfandi. Aluna juga nggak percaya dia bisa dapat tanda tangan Papa. Kenapa Papa bisa nemuin orang kayak gitu sih?Sekarang Aluna tahu darimana sikap terlalu peduli milik Aluna berasal. Itu dari Papa kan. Menurut Papa lucu nggak sih, du

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Tama POV

    "Kamu nggak lupa sama janji kamu, kan? Kamu nggak merasa kalau kamu udah mengkhianati kepercayaan dari Papa?"Kalimat yang dilontarkan Papa masih terngiang jelas di benakku. Seminggu terakhir ini aku memang bolak-balik ke kantor Papa untuk mencari bukti yang dia sembunyikan. Semenjak tahu jika perusahaan yang seharusnya menjadi milik Aluna dipindahtangankan secara paksa, aku menolak keras, tapi terlambat karena saat kejadian itu Papa mertuaku langsung koma tidak lama setelahnya. Aku tidak tahu bagaimana Papa bisa mendapatkan cap perusahaan, yang jelas aku sangat amat marah ketika itu.Aku dan Papa membuat perjanjian, aku tidak akan ikut campur asalkan dia tidak mengganggu hubunganku dengan Aluna. Pria itu setuju karena dia sudah berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Aku sendiri memang pengecut karena masih terus-terusan menutup mata soal kejahatan Papa. Aku hanya tidak mau Aluna tahu, dan terlambat karena sepertinya dia lebih peka dari dugaanku.Hubungan kami meregang dan dia me

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Pekerjaan Pertama

    Aku menguap dan membalikkan tubuhku untuk mencari posisi ternyaman. Mataku masih lengket meski tubuhku meronta untuk segera bangkit. Aku mengerjakan mata dan langsung terduduk karena merasa aneh. Aku menatap sekeliling. Aku sudah ada di tempat tidur, aku kira hanya mimpi dan ketika menoleh ke sofa, aku menemukan bekas selimut dan bantal yang sudah tertata rapi di sana. Apa Tama aku usir dari tempat tidur? Aku menggeleng pelan dan menoleh ke samping. Tama sudah berdiri di sana dan membuatku berteriak karena terkejut. "Kamu kenapa?" tanyanya pelan. Aku masih mengusap dadaku karena efek kejut itu masih bersarang. Kenapa dia tidak mengeluarkan suara sama sekali? "Siap-siap. Ayo kita sarapan bareng," setelah mengatakan itu dia langsung melipir duduk di sofa. Aku yang masih belum sepenuhnya sadar hanya mengangguk dan berlalu ke kamar mandi. Tama pasti akan menunggu lebih lama jika aku tidak bergegas.Kami berjalan beriringan menuju ruang makan. Bi Susan sudah menyiapkan sarapan di meja

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Cerita versi Tama

    Malam ini aku masih berkutat dengan perhitungan pengeluaran bulanan dan besok merupakan hari gajian para pekerja yang juga harus aku persiapkan. Aku masih duduk dan masih menghitung ketika tiba-tiba Tama masuk dengan langkah pelan.Waktu masih menunjukkan pukul 7 malam dan biasanya dia akan pulang ke rumah ketika jam sudah menunjukkan di angka sepuluh. Pria ini tidak biasanya pulang cepat."Kantor udah nggak sibuk?" tanyaku, begitu dia melepaskan jas dan dasinya, lalu menggantungnya di tempat khusus pakaian kotor."Tadi aku rapat di luar. Karena kantor udah dihandle sama sekertaris jadi aku putusin buat pulang. Gimana tadi pengalaman kamu ke perkebunan."Aku langsung menatapnya tidak percaya dia akan menanyakan pendapatku. Bukankah ini berarti dia sudah mulai mau berkomunikasi dua arah? Tapi sebelumnya juga dia memang selalu berkomunikasi hanya saja aku yang tidak menggubris. Maafkan aku Tama, kamu pasti frustasi berat "Aku banyak belajar di sana. Ternyata terjun langsung nggak semud

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Quality Time

    Aku tergelak mendengar alasan yang dibicarakan Tama. Jika hukumannya seperti itu jelas aku akan menerima dengan suka hati. Lagipula dimana lagi aku bisa menemukan sosok pasangan yang seperti Tama. Walaupun dia tampak dingin tapi sebenarnya dia itu orang yang sangat memikirkan tentang aku dan aku tidak akan pernah rela jika pria ini direbut oleh orang lain. Andai saja aku sudah berpikiran terbuka seperti ini sejak dulu, sudah pasti kehidupan rumah tangga kami akan berjalan baik. Sayangnya aku yang dulu sangat terobsesi dengan yang namanya permintaan maaf setelah pernah dikhianati oleh teman yang aku percaya. Kejadian dimana ketika Tama menyembunyikan kebenaran itu benar-benar menjadi pukulan telak dan membuatku berpikir jika Tama sama seperti Jess dan Papanya. Penilaian impulsif yang seperti itu malah menghancurkan diriku dan menyeretku ke dalam lubang penyesalan yang tidak pernah aku kira akan menghampiriku. "Kamu sadar nggak sih kalau yang kamu omongin tadi itu bukan hukuman," kata

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bertemu Pengacara

    Rupanya niat Tama yang ingin menjadikan kekasih Jessica sebagai pengacaraku itu memang benar adanya, karena pada hari Minggu yang cerah ini dia sudah membawaku keluar rumah dengan dalih untuk menghabiskan waktu di luar berdua. Tapi kalian tahu apa yang terjadi? Dia membawaku ke sebuah kafe hukum yang ternyata selain menyediakan makanan dan minuman, kafe ini juga menyediakan konsultasi gratis.Dan tentu saja pemilik kafe ini adalah orang yang pasti kalian pikirkan. Benar, kafe ini milik kekasihnya Jessica. Manta sahabatku yang dulunya menusukku dari belakang. Ketika masuk ke dalam kami langsung di arahkan menuju ruang konsultasi. Entah kenapa aku malah kesal sendiri padahal Tama sudah memberitahuku soal ini. Aku tidak memiliki kesalahan yang mengharuskannya untuk segan padanya, tapi tetap saja perasaan canggung itu asih ada dan tidak mudah untuk dihilangkan."Dia pasti akan senang lihat kamu," ucap Tama mencoba mencairkan suasana karena aku sama sekali tampak tidak bisa menikmati suas

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Perkumpulan Aneh

    Ada apa dengan mereka, memangnya salah jika saya tidak tahu berapa usianya. Lagian dia terlihat lebih tua dari pada saya. Ingat! Saya baru berusia 25 tahun dan semua orang yang ada di sini sudah terlihat paruh baya.Lyana bilang ini perkumpulan yang wajib didatangi oleh anggota baru dan mau tidak mau aku harus datang karena aku harus mulai mengikuti kegiatan pergaulan sosialita. Jika saja bukan karena ingin mengubah kepemimpinan perusahaan, saya juga enggan datang. Bergaul dengan wanita-wanita dan diisi dengan gosip bukanlah hobiku."Saya udah lihat semua artikel yang isinya tentang kamu, kenapa kamu bisa seenggak tahu malu itu buat ketemu sama kami? Terus kamu juga sekarang bertingkah layaknya nyonya Irfandi di saat istri ketua Irfandi masih hidup," celetuk seseorang.Bagaimana? Bagaimana? Bertingkah?Saya ini memang nyonya Irfandi muda jadi salahnya dimana jika saya bertingkah? Aku juga tidak merugikan orang lain di sini karena aku hanya mengerjakan bagianku."Kalau kamu punya rasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06

Bab terbaru

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Hilangnya Anak-anak

    “Sayang, aku mau belanja dulu ya,” bisik Luna di depan telinga Tama. Pria itu tampak masih setengah sadar dan menjawab kalimat Luna dengan gumaman pelan. Dia terlihat amat sangat lelah, bahkan hanya untuk sekedar membuka matanya saja Tama harus mengumpulkan banyak kekuatan. Tama baru sampai di rumah sekitar pukul 3 dini hari. Karena adanya pembangunan cabang baru di luar kota, Tama terpaksa harus hadir secara langsung untuk melihat bagaimana progres bangunan lima lantai miliknya itu. Dan karena ini pertama kalinya bagi pria itu pergi tanpa berpamitan langsung dengan triplet, jadi dia memutuskan untuk langsung pulang begitu urusannya selesai. “Biar aku antar,” gumam Tama dan kembali berusaha membuka matanya yang masih terasa lengket.“Enggak usah. Kamu tidur lagi aja. Lagian aku Cuma mau pergi ke pasar di belakang komplek. Enggak terlalu jauh. Jalan kaki juga sampai. Sama Bi Susan kok.”Penjelasan Luna kembali membuat Tama berbaring. Pria itu mengangguk dan kembali tidur.“Aku pergi

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Izin Kerja

    "Kakak sama adek baru bangun?" Luna bertanya sambil menyerahkan segelas air pada Tama. Dia juga memberikan biskuit pada Rama dan Rajen. Biskuit yang sama seperti yang dia berikan pada Raka"Iya," jawab pria itu setelah meneguk air minumnya hingga tandas. "Tadi aku sengaja mampir ke kamar mereka dan ternyata mereka udah lada bangun. Tumben banget nggak pada nangis," lanjut Tama sambil memajukan diri untuk mencium Luna. Sayangnya ditolak oleh wanita itu."Nggak boleh! Ada anak-anak," peringat wanita itu tanpa boleh dibantah.Sayangnya Tama tetaplah pria. Dia tidak suka dilarang bahkan sampai mengernyitkan dahi karena tidak suka dengan peraturan mendadak itu. Dia masih memeluk Luna dan tetap berusaha untuk mencium Luna."Ayah!" seru Luna dengan tawa tapi tetap mencoba untuk menghindar."Abang, adek, sama kakak lihat ya. ayah mau cium Bunda."Tama berhasil mendapatkan bibir Luna. Dia mencium pendek-pendek hingga beberapa kali. Rajen dan Raka tertawa senang melihat adegan tersebut. Menurut

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bunda

    Luna menatap lekat ke arah ketiga anaknya dengan perasaan yang masih membuncah bahagia. Raka, Rama dan Rajen nampak tengah tertidur lelap, membuat siapa oun yang melihat adegan tersebut akan merasa jatuh hati. Luna memperbaiki letak selimut Rajen yang melorot. Dia juga ikut mengecup kening anak bungsunya dan dilanjutkan ke kening putra-putranya yang lain.Jika memutar kembali ingatannya ke kejadian dua tahun yang lalu, Luna masih saja merasa takjub. Anak yang kini sudah tumbuh besar itu pernah tinggal di rahimnya. Rasanya apa yang sudah terjadi itu bagaikan ilusi. Hanya dalam sekejap mata ketiga buah hatinya sudah berusia tiga tahun saja. Apalagi Rajen, bayi yang dulunya terlahir paling kecil di antara kakak-kakaknya juga sudah terlihat bertumbuh dengan sehat.Dulu Luna selalu merasa was-was karena saat itu Ranen harus di rawat di ruangan khusus bayi yang bermasalah. Tubuhnya yang ringkih juga sampai harus di pasangi berbagai macam kabel dan selang. Tiada hari tanpa air mata kala itu.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Happy Family

    Tiga tahun kemudian...Tama mendesis pelan saat tangannya tidak sengaja menyentuh panci panas yang tengah digunakannya untuk memasak sup. Anak-anaknya harus sarapan sedangkan Bi Susan tidak ada di tempat karena wanita paruh baya itu tadi izin akan pergi ke pasar tradisional yang ada di belakang komplek. Sebentar lagi triplets akan bangun dan sudah lasti mereka akan merengek karena kelaparan.Belum ada lima menit dia menggumamakan soal itu di dalam hati dan tidak lama kemudia, suara berisik dari kamar ketiganya membuat fokus Tama teralihkan. Pria itu segera mengecilkan kompor sebelum bergerak untuk mencari tahu penyebab dari keributan tersebut. Meski sesungguhnya dia sudah tahu siapa biangnya.Senyum Tama terbit seketika saat dia melihat putra bungsunya, Rajen, sedang memukul-mukul pagar pembatas menggunakan mainan berbentuk boneka pisang berwarna hijau yang terpasang di setiap pintu. Tingginya sebatas pinggang orang dewasa."Anak Ayah udah bangun ternyata," seru Tama sambil meraih Raj

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Penanganan Cesar

    Luna kecil duduk manis di tengah-tengah ruangan besar nan megah. Tidak ada yang menemani. Hanya keheningan yang tersisa walau pun di dalam ruangan itu sudah dipenuhi banyak hal-hal menakjubkan.Luna kecil menundukkan kepalanya, bukan ini yang di inginkannya. Padahal Mama dan Papanya sudah berjanji kalau hari ini akan menjadi ulang tahun penuh kejutan yang tidak akan pernah mungkin Luna lupakan.Yang dia inginkan bukan barang-barang penuh gemerlapan seperti ini. Luna kecil hanya mengharapkan mereka semua berkumpul bersama dan menghabiskan waktu untuk bercanda riang layaknya keluarga pada umumnya. Tapi sayangnya hal itu sulit untuk terealisasikan karena bahkan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kemunculan mereka.Baginya, itu bukanlah ulang tahun tapi hari paling menyedihkan. Bahkan beberapa asisten rumah tangga yang hadir di sana juga menatap penuh iba ke arahnya. bocah kecil yang malang.Setelah mulai bersekolah, waktu untuk Luna bertemu dengan orang tuanya bahkan sampai bisa dihit

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Menjelang Operasi

    Tama Pov"Buat sekarang lebih baik kita fokusin diri kita untuk menyambut kehadiran triplets dulu. Masa depan juga masih panjang dan untuk urusan adiknya triplets masih bisa kita bahas nanti-nanti," jelasku lagi sambil mencubit pelan pipinya."Kamu nggak mau aku hamil lagi ya?" Mata Luna sudah berkilat memerah. Bahkan air muta sudah mulai menghiasi kornea indah itu."Nggak gitu sayang," ucapku sambil menangkupkan tanganku ke pipi chubby miliknya. "Aku tadi itu cuma bilang buat fokus ke triplets kan. Nggak ada penjelasan tentang aku yang nggak mau kamu hamil lagi. Yang aku maksud supaya kita bisa banyak-bayak saving kenangan sama triplets. Itu doang, nggak ada maksud lain. Kalau memang rezeki lagi kamu hamil, nanti kita pikirkan saat itu.""Tapi aku juga mau punya anak perempuan juga," tangis Luna pecah. Kehamilan memang membuat moodnya naik dan turun macam roller coster. Awalnya aku juga merasa kesulitan dengan kondisi ini, bahkan aku sampai meminta saran dari beberapa pihak hanya dem

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Gender Reveal

    Tama Pov Seperti biasanya meski aku mengatakan kalau aku akan lebih memilih bekerja di rumah, tapi kenyataanya tidak berjalan semulus itu. Ada saja kerjaan yang tidak bisa di wakilkan dan membuatku harus turun tangan langsung. Kali ini adalah pembahasan soal kerjasama dengan beberapa rumah sakit. Perkebunan milikku yang sudah beratas namakan Luna semakin membesar dan hasil produksinya juga bertambah. Dengan ide absurd yang awalnya hanya terlontar sekilas dari mulut Bi Susan, kini aku malah benar-benar merealisasikan karena produksi benar-benar sudah tidak bisa ditampung oleh para petani. Pembicaraanya berjalan sangat lancar. Bahkan ahli gizi yang ikut memeriksa sayuran milik perkebunan tersenyum lega karena sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan, aku memilih untuk menemui Mela. Suasana di sana tidak ramai tapi juga tidak bisa dibilang sepi. Di hadapanku ada sepasang suami istri yang menunggu dengan tangan bertautan. Sang suami mencoba

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Mellow Feeling

    Tama PovMalam itu, untuk pertama kalinya aku bisa merasakan gerakan lembut yang berasa dari triplets. Itu adalah moment paling emosional sepanjang kehidupanku sebagai seorang Dytama dan aku jadi yakin jika semuanya akan berjalan baik-baik saja. Luna dan triplets akan sehat sampai jadwal operasi mendatang.Berbeda dengan harapanku kala itu, kini keadaan Luna malah terlihat semakin tidak baik. Keyakinan yang berhasil aku tanamkan hampir sirna semua karena kondisi itu.Luna kini sering mual muntah, pingsan, dan yang paling membuatku hampir kacau adalah, dia juga harus diberikan suntikan untuk pengencer darah setiap dua belas jam sekali. Bukan hanya itu saja, ada kalanya Luna sampai harus di bawa ke UGD karena bekas suntikannya itu terus-menerus mengeluarkan darah tanpa henti. Itu efek dari darah yang ada di tubuhnya terlalu encer.Rasanya, jiwaku seperti ditarik keluar paksa ketika melihat dress favoritnya sudah dipenuhi oleh darahnya. Kala itu aku berserah pada Tuhan.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Pernyataan Luna

    "Aku tambah berisi banget ya," ucap Luna lagi. Kini dia bahkan sampai membalikkan tubuhnya supaya bisa bertatapan dengan Tama. Momok yang paling menakutkan bagi wanita adalah perubahan bentuk tubuh yang langsung drastis. Aluna hanya wanita biasa yang bisa merasakan takut kehilangan. Apalagi sekarang hubungannya dengan Tama sedang dalam mode yang amat membahagiakan dan benar-benar takut untuk kehilangan."It's okay. I still love you," Tama mulai mendekatkan wajah mereka dan mulai saling menggesekkan kedua ujung hidung mereka berdua karena gemas."Tapi kan nanti badan aku bakal melar habis-habisan?" tanyanya memastikan lagi. Tama membalasnya dengan cara mengecup sudut bibir Luna. "Terus nanti juga perut sama badan aku bakal penuh sama stretchmark," lanjutnya kembali memperjelas. Dia hanya ingin memastikan kalau Tama tidak akan meninggalkan dia saat kondisinya sedang tidak menarik seperti sekarang."Aku nggak pernah mempermasalahkan soal bentuk badan kamu. Aku memilih

DMCA.com Protection Status