Share

Cerita versi Tama

Penulis: Kara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-28 04:21:56

Malam ini aku masih berkutat dengan perhitungan pengeluaran bulanan dan besok merupakan hari gajian para pekerja yang juga harus aku persiapkan. Aku masih duduk dan masih menghitung ketika tiba-tiba Tama masuk dengan langkah pelan.

Waktu masih menunjukkan pukul 7 malam dan biasanya dia akan pulang ke rumah ketika jam sudah menunjukkan di angka sepuluh. Pria ini tidak biasanya pulang cepat.

"Kantor udah nggak sibuk?" tanyaku, begitu dia melepaskan jas dan dasinya, lalu menggantungnya di tempat khusus pakaian kotor.

"Tadi aku rapat di luar. Karena kantor udah dihandle sama sekertaris jadi aku putusin buat pulang. Gimana tadi pengalaman kamu ke perkebunan."

Aku langsung menatapnya tidak percaya dia akan menanyakan pendapatku. Bukankah ini berarti dia sudah mulai mau berkomunikasi dua arah? Tapi sebelumnya juga dia memang selalu berkomunikasi hanya saja aku yang tidak menggubris. Maafkan aku Tama, kamu pasti frustasi berat

"Aku banyak belajar di sana. Ternyata terjun langsung nggak semud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Quality Time

    Aku tergelak mendengar alasan yang dibicarakan Tama. Jika hukumannya seperti itu jelas aku akan menerima dengan suka hati. Lagipula dimana lagi aku bisa menemukan sosok pasangan yang seperti Tama. Walaupun dia tampak dingin tapi sebenarnya dia itu orang yang sangat memikirkan tentang aku dan aku tidak akan pernah rela jika pria ini direbut oleh orang lain. Andai saja aku sudah berpikiran terbuka seperti ini sejak dulu, sudah pasti kehidupan rumah tangga kami akan berjalan baik. Sayangnya aku yang dulu sangat terobsesi dengan yang namanya permintaan maaf setelah pernah dikhianati oleh teman yang aku percaya. Kejadian dimana ketika Tama menyembunyikan kebenaran itu benar-benar menjadi pukulan telak dan membuatku berpikir jika Tama sama seperti Jess dan Papanya. Penilaian impulsif yang seperti itu malah menghancurkan diriku dan menyeretku ke dalam lubang penyesalan yang tidak pernah aku kira akan menghampiriku. "Kamu sadar nggak sih kalau yang kamu omongin tadi itu bukan hukuman," kata

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bertemu Pengacara

    Rupanya niat Tama yang ingin menjadikan kekasih Jessica sebagai pengacaraku itu memang benar adanya, karena pada hari Minggu yang cerah ini dia sudah membawaku keluar rumah dengan dalih untuk menghabiskan waktu di luar berdua. Tapi kalian tahu apa yang terjadi? Dia membawaku ke sebuah kafe hukum yang ternyata selain menyediakan makanan dan minuman, kafe ini juga menyediakan konsultasi gratis.Dan tentu saja pemilik kafe ini adalah orang yang pasti kalian pikirkan. Benar, kafe ini milik kekasihnya Jessica. Manta sahabatku yang dulunya menusukku dari belakang. Ketika masuk ke dalam kami langsung di arahkan menuju ruang konsultasi. Entah kenapa aku malah kesal sendiri padahal Tama sudah memberitahuku soal ini. Aku tidak memiliki kesalahan yang mengharuskannya untuk segan padanya, tapi tetap saja perasaan canggung itu asih ada dan tidak mudah untuk dihilangkan."Dia pasti akan senang lihat kamu," ucap Tama mencoba mencairkan suasana karena aku sama sekali tampak tidak bisa menikmati suas

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Perkumpulan Aneh

    Ada apa dengan mereka, memangnya salah jika saya tidak tahu berapa usianya. Lagian dia terlihat lebih tua dari pada saya. Ingat! Saya baru berusia 25 tahun dan semua orang yang ada di sini sudah terlihat paruh baya.Lyana bilang ini perkumpulan yang wajib didatangi oleh anggota baru dan mau tidak mau aku harus datang karena aku harus mulai mengikuti kegiatan pergaulan sosialita. Jika saja bukan karena ingin mengubah kepemimpinan perusahaan, saya juga enggan datang. Bergaul dengan wanita-wanita dan diisi dengan gosip bukanlah hobiku."Saya udah lihat semua artikel yang isinya tentang kamu, kenapa kamu bisa seenggak tahu malu itu buat ketemu sama kami? Terus kamu juga sekarang bertingkah layaknya nyonya Irfandi di saat istri ketua Irfandi masih hidup," celetuk seseorang.Bagaimana? Bagaimana? Bertingkah?Saya ini memang nyonya Irfandi muda jadi salahnya dimana jika saya bertingkah? Aku juga tidak merugikan orang lain di sini karena aku hanya mengerjakan bagianku."Kalau kamu punya rasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Cuti Tahunan

    Belakangan ini kediaman di apartemen sangat sepi. Itu karena sebagian pegawai di beri izin untuk cuti tahunan dan biasanya mereka akan pergi bersama-sama dan meninggalkan Bi Susan seorang. Tama memang memberikan cuti bulanan tapi cuti tahunan itu wajib untuk dilakukan karena sebagian pekerja tidak pulang dan memilih untuk terus bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi uang. Tama memberikan mereka cuti tahunan wajib agar mereka dapat bertemu dengan keluarga mereka secara berkala. Dia memang bukan orang baik tapi Tama memang berjanji untuk memakmurkan para pekerja di rumahnya agar mereka setia. Dan dia sudah memetik hasil yang dia tanam. Semua orang sangat loyal pada suamiku itu, bahkan mereka tidak segan memperlakukanku secara buruk ketika mereka tahu aku berselingku. Aku bersyukur pria itu hidup dengan baik meski dididik dengan orang yang bermasalah. Ini pertama kalinya aku menyaksikan mereka cuti bersama karena seperti yang kita semua tahu, hidupku selama ini dipenuhi dengan banyak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bertemu Teman

    Beberapa hari kemudian, para pekerja yang dicutikan telah kembali. Seperti sebuah ritual yang tidak tertuli, aku menanyakan pada mereka bagaimana kondisi setelah mendapatkan liburan. Semua orang bersuka cita. Tidak ada lagi pandangan kesal yang mereka layangkan padaku. "Berarti sekarang udah siap untuk bekerja, kan?" tanyaku. Meski mereka tidak siap, tetap saja tanggung jawab itu harus mereka jalankan. "Kalau sudah kalian bisa langsung menuju bagian kalian masing-masing." Semua mengangguk dan langsung melipir pergi. Staf untuk tinggal di rumah ini hanya 3 termasuk bi Susan, selebihnya adalah staf yang bekerja di rumah utama milik Tama. Beberapa dari mereka memang sering datang ke sini sekarang untuk melapor atau hanya sekedar bertukar posisi jika staf yang bekerja di sini tidak bisa datang. "Ibu kenapa? Suntuk banget mukanya." Dia Dinda yang memang ditugaskan Tama untuk menjadi asistenku meski sebenarnya aku tidak membutuhkannya. Dia di sini malah seperti teman mengobrol karena para

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Penculikan

    Aku langsung menoleh untuk melihatPerasaanku semakin membaik ketika langkah ringanku membawaku mengelilingi alun-alun. Banyak orang yang datang dan tempat ini penuh sesak, tapi euforia kebahagiaan itu tidak melunturkan semangat semua orang yang datang. Mataku meniti seluruh tempat, berbagai macam makanan dan pernak-pernik yang ada hampir membuatku kalap. Selesai menghabiskan satu porsi waffle, aku bergegas menarik Dinda. Wanita itu aku ajak menelusuri semua jalanan dan mataku semakin takjub melihat benda-benda lucu yang terpajang. Sebuah topi hitam membuat pandanganku tertegun. Itu mengingatkanku akan Tama. Pria itu pasti akan bertambah tampan jika mengenakan topi itu. Aku kembali menarik Dinda untuk melihat-lihat."Mau beli apa, Bu?" tanyanya. Aku menoleh dan tersenyum sambil mengangkat topi tersebut ke hadapannya. "Buat siapa?""Bapak bagus nggak ya pakai ini?" "Ah, buat Bapak to. Bagus kok Bu." Senyumku semakin lebar dan dengan cepat langsung melakukan transaksi untuk sebuh top

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Surat Cerai

    Aku semakin gemetar di tempatku. Mulutku yang dibekap membuatku tidak bisa banyak berbicara. Setidaknya, kalau ikatan di mulutku dilepas, aku bisa bernegoisasi dengan mereka. Memang apa untungnya bagi pria itu untuk menculikku. Toh, aku tidak mengenalnya dan juga, kami hanya berinteraksi sangat minim malam itu."Lo harus kasih gue imbalan yang besar setelah urusan ink selesai," ujar salah seorang dari mereka. Aku tidak tahu itu siapa karena bahkan untuk mendongak saja aku tidak berani. Aju kelewat takut dan kelewat pasrah. Banyak kemungkinan-kemungkinan buruk yang berputar di kepalaku. Otakku sudah tidak bisa mendoktrin segala sesuatu yang bersifat positif karena suasana dan keadaan di sini sangat mendukung untuk berpikiran buruk.Bagaimanapun juga, jika aku berteriak, pasti tidak akan ada orang yang mendengar. Tidak akan ada orang juga yang berani mendekati tempat ini. Tempat yahg terbilang kumu dan terpencil. Tempat-tempat yang sangat dihindari para manusia normal karena mereka tahu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Menyelamatkan Aluna (Tama Pov)

    Aku mengitari pandanganku ditengah hiruk-pikuk manusia yang sedang menikmati suasana festival. Bukan pertama kalinya bagiku mendatangi tempat-tempat ramai seperti ini. Hanya saja rasanya masih asing setelah sekian lama aku tidak pernah menginjakkan kakiku ke acara-acara seperti ini.Kepalaku kupitar untuk mencari keberadaan Luna. Aku sengaja datang kemari karena aku memang ingin berkeliling bersama dengan wanita itu. Tidak dipungkiri ada perasaan membuncah yang bersarang di dadaku sekarang.Keningku berkerut saat melihat orang-orang yang aku tugaskan untuk menjaga Luna ada di sini. Padahal aku belum memberi mereka kabar."Kenapa kalian ada di sini?"Mereka menatapku bingung. Lalu saling berpandangan sebelum kembali menatapku."Bukannya Bapak yang manggil kita buat ke sini, ya?""Apa?!" Hening sejenak. Mataku langsung terbelalak kaget dan tanpa menunggu penjelasan, aku langsung berlari. Orang-orang itu memanggilku tapi tidak aku gubris. Sekarang yang ada di fikiranku hanya Luna.Ada y

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09

Bab terbaru

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Hilangnya Anak-anak

    “Sayang, aku mau belanja dulu ya,” bisik Luna di depan telinga Tama. Pria itu tampak masih setengah sadar dan menjawab kalimat Luna dengan gumaman pelan. Dia terlihat amat sangat lelah, bahkan hanya untuk sekedar membuka matanya saja Tama harus mengumpulkan banyak kekuatan. Tama baru sampai di rumah sekitar pukul 3 dini hari. Karena adanya pembangunan cabang baru di luar kota, Tama terpaksa harus hadir secara langsung untuk melihat bagaimana progres bangunan lima lantai miliknya itu. Dan karena ini pertama kalinya bagi pria itu pergi tanpa berpamitan langsung dengan triplet, jadi dia memutuskan untuk langsung pulang begitu urusannya selesai. “Biar aku antar,” gumam Tama dan kembali berusaha membuka matanya yang masih terasa lengket.“Enggak usah. Kamu tidur lagi aja. Lagian aku Cuma mau pergi ke pasar di belakang komplek. Enggak terlalu jauh. Jalan kaki juga sampai. Sama Bi Susan kok.”Penjelasan Luna kembali membuat Tama berbaring. Pria itu mengangguk dan kembali tidur.“Aku pergi

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Izin Kerja

    "Kakak sama adek baru bangun?" Luna bertanya sambil menyerahkan segelas air pada Tama. Dia juga memberikan biskuit pada Rama dan Rajen. Biskuit yang sama seperti yang dia berikan pada Raka"Iya," jawab pria itu setelah meneguk air minumnya hingga tandas. "Tadi aku sengaja mampir ke kamar mereka dan ternyata mereka udah lada bangun. Tumben banget nggak pada nangis," lanjut Tama sambil memajukan diri untuk mencium Luna. Sayangnya ditolak oleh wanita itu."Nggak boleh! Ada anak-anak," peringat wanita itu tanpa boleh dibantah.Sayangnya Tama tetaplah pria. Dia tidak suka dilarang bahkan sampai mengernyitkan dahi karena tidak suka dengan peraturan mendadak itu. Dia masih memeluk Luna dan tetap berusaha untuk mencium Luna."Ayah!" seru Luna dengan tawa tapi tetap mencoba untuk menghindar."Abang, adek, sama kakak lihat ya. ayah mau cium Bunda."Tama berhasil mendapatkan bibir Luna. Dia mencium pendek-pendek hingga beberapa kali. Rajen dan Raka tertawa senang melihat adegan tersebut. Menurut

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bunda

    Luna menatap lekat ke arah ketiga anaknya dengan perasaan yang masih membuncah bahagia. Raka, Rama dan Rajen nampak tengah tertidur lelap, membuat siapa oun yang melihat adegan tersebut akan merasa jatuh hati. Luna memperbaiki letak selimut Rajen yang melorot. Dia juga ikut mengecup kening anak bungsunya dan dilanjutkan ke kening putra-putranya yang lain.Jika memutar kembali ingatannya ke kejadian dua tahun yang lalu, Luna masih saja merasa takjub. Anak yang kini sudah tumbuh besar itu pernah tinggal di rahimnya. Rasanya apa yang sudah terjadi itu bagaikan ilusi. Hanya dalam sekejap mata ketiga buah hatinya sudah berusia tiga tahun saja. Apalagi Rajen, bayi yang dulunya terlahir paling kecil di antara kakak-kakaknya juga sudah terlihat bertumbuh dengan sehat.Dulu Luna selalu merasa was-was karena saat itu Ranen harus di rawat di ruangan khusus bayi yang bermasalah. Tubuhnya yang ringkih juga sampai harus di pasangi berbagai macam kabel dan selang. Tiada hari tanpa air mata kala itu.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Happy Family

    Tiga tahun kemudian...Tama mendesis pelan saat tangannya tidak sengaja menyentuh panci panas yang tengah digunakannya untuk memasak sup. Anak-anaknya harus sarapan sedangkan Bi Susan tidak ada di tempat karena wanita paruh baya itu tadi izin akan pergi ke pasar tradisional yang ada di belakang komplek. Sebentar lagi triplets akan bangun dan sudah lasti mereka akan merengek karena kelaparan.Belum ada lima menit dia menggumamakan soal itu di dalam hati dan tidak lama kemudia, suara berisik dari kamar ketiganya membuat fokus Tama teralihkan. Pria itu segera mengecilkan kompor sebelum bergerak untuk mencari tahu penyebab dari keributan tersebut. Meski sesungguhnya dia sudah tahu siapa biangnya.Senyum Tama terbit seketika saat dia melihat putra bungsunya, Rajen, sedang memukul-mukul pagar pembatas menggunakan mainan berbentuk boneka pisang berwarna hijau yang terpasang di setiap pintu. Tingginya sebatas pinggang orang dewasa."Anak Ayah udah bangun ternyata," seru Tama sambil meraih Raj

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Penanganan Cesar

    Luna kecil duduk manis di tengah-tengah ruangan besar nan megah. Tidak ada yang menemani. Hanya keheningan yang tersisa walau pun di dalam ruangan itu sudah dipenuhi banyak hal-hal menakjubkan.Luna kecil menundukkan kepalanya, bukan ini yang di inginkannya. Padahal Mama dan Papanya sudah berjanji kalau hari ini akan menjadi ulang tahun penuh kejutan yang tidak akan pernah mungkin Luna lupakan.Yang dia inginkan bukan barang-barang penuh gemerlapan seperti ini. Luna kecil hanya mengharapkan mereka semua berkumpul bersama dan menghabiskan waktu untuk bercanda riang layaknya keluarga pada umumnya. Tapi sayangnya hal itu sulit untuk terealisasikan karena bahkan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kemunculan mereka.Baginya, itu bukanlah ulang tahun tapi hari paling menyedihkan. Bahkan beberapa asisten rumah tangga yang hadir di sana juga menatap penuh iba ke arahnya. bocah kecil yang malang.Setelah mulai bersekolah, waktu untuk Luna bertemu dengan orang tuanya bahkan sampai bisa dihit

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Menjelang Operasi

    Tama Pov"Buat sekarang lebih baik kita fokusin diri kita untuk menyambut kehadiran triplets dulu. Masa depan juga masih panjang dan untuk urusan adiknya triplets masih bisa kita bahas nanti-nanti," jelasku lagi sambil mencubit pelan pipinya."Kamu nggak mau aku hamil lagi ya?" Mata Luna sudah berkilat memerah. Bahkan air muta sudah mulai menghiasi kornea indah itu."Nggak gitu sayang," ucapku sambil menangkupkan tanganku ke pipi chubby miliknya. "Aku tadi itu cuma bilang buat fokus ke triplets kan. Nggak ada penjelasan tentang aku yang nggak mau kamu hamil lagi. Yang aku maksud supaya kita bisa banyak-bayak saving kenangan sama triplets. Itu doang, nggak ada maksud lain. Kalau memang rezeki lagi kamu hamil, nanti kita pikirkan saat itu.""Tapi aku juga mau punya anak perempuan juga," tangis Luna pecah. Kehamilan memang membuat moodnya naik dan turun macam roller coster. Awalnya aku juga merasa kesulitan dengan kondisi ini, bahkan aku sampai meminta saran dari beberapa pihak hanya dem

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Gender Reveal

    Tama Pov Seperti biasanya meski aku mengatakan kalau aku akan lebih memilih bekerja di rumah, tapi kenyataanya tidak berjalan semulus itu. Ada saja kerjaan yang tidak bisa di wakilkan dan membuatku harus turun tangan langsung. Kali ini adalah pembahasan soal kerjasama dengan beberapa rumah sakit. Perkebunan milikku yang sudah beratas namakan Luna semakin membesar dan hasil produksinya juga bertambah. Dengan ide absurd yang awalnya hanya terlontar sekilas dari mulut Bi Susan, kini aku malah benar-benar merealisasikan karena produksi benar-benar sudah tidak bisa ditampung oleh para petani. Pembicaraanya berjalan sangat lancar. Bahkan ahli gizi yang ikut memeriksa sayuran milik perkebunan tersenyum lega karena sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan, aku memilih untuk menemui Mela. Suasana di sana tidak ramai tapi juga tidak bisa dibilang sepi. Di hadapanku ada sepasang suami istri yang menunggu dengan tangan bertautan. Sang suami mencoba

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Mellow Feeling

    Tama PovMalam itu, untuk pertama kalinya aku bisa merasakan gerakan lembut yang berasa dari triplets. Itu adalah moment paling emosional sepanjang kehidupanku sebagai seorang Dytama dan aku jadi yakin jika semuanya akan berjalan baik-baik saja. Luna dan triplets akan sehat sampai jadwal operasi mendatang.Berbeda dengan harapanku kala itu, kini keadaan Luna malah terlihat semakin tidak baik. Keyakinan yang berhasil aku tanamkan hampir sirna semua karena kondisi itu.Luna kini sering mual muntah, pingsan, dan yang paling membuatku hampir kacau adalah, dia juga harus diberikan suntikan untuk pengencer darah setiap dua belas jam sekali. Bukan hanya itu saja, ada kalanya Luna sampai harus di bawa ke UGD karena bekas suntikannya itu terus-menerus mengeluarkan darah tanpa henti. Itu efek dari darah yang ada di tubuhnya terlalu encer.Rasanya, jiwaku seperti ditarik keluar paksa ketika melihat dress favoritnya sudah dipenuhi oleh darahnya. Kala itu aku berserah pada Tuhan.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Pernyataan Luna

    "Aku tambah berisi banget ya," ucap Luna lagi. Kini dia bahkan sampai membalikkan tubuhnya supaya bisa bertatapan dengan Tama. Momok yang paling menakutkan bagi wanita adalah perubahan bentuk tubuh yang langsung drastis. Aluna hanya wanita biasa yang bisa merasakan takut kehilangan. Apalagi sekarang hubungannya dengan Tama sedang dalam mode yang amat membahagiakan dan benar-benar takut untuk kehilangan."It's okay. I still love you," Tama mulai mendekatkan wajah mereka dan mulai saling menggesekkan kedua ujung hidung mereka berdua karena gemas."Tapi kan nanti badan aku bakal melar habis-habisan?" tanyanya memastikan lagi. Tama membalasnya dengan cara mengecup sudut bibir Luna. "Terus nanti juga perut sama badan aku bakal penuh sama stretchmark," lanjutnya kembali memperjelas. Dia hanya ingin memastikan kalau Tama tidak akan meninggalkan dia saat kondisinya sedang tidak menarik seperti sekarang."Aku nggak pernah mempermasalahkan soal bentuk badan kamu. Aku memilih

DMCA.com Protection Status