Semua Bab Kubalas Hinaanmu, Mas!: Bab 141 - Bab 150

195 Bab

141 HUBUNGAN YANG MEMANAS

HUBUNGAN YANG MEMANAS “Jangan samakan masalahmu dengan masalah Raline!” Yovan kembali terpancing mendengar mendiang istrinya dibawa oleh Arini dalam pembicaraan mereka. “Dia sudah tidak ada. Jadi, tidak akan ada yang merasa dirugikan karenanya.”Arini tersenyum tipis mendengar bentakan Yovan. Dia memilih memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas untuk menjeda pembicaraan. Arini sebisa mungkin menurunkan tensi pembicaraan yang kembali tinggi diantara mereka.“Rafa akan dirugikan karena Mas yang terlalu ikut campur dalam masalah ini.” Arini kembali berbicara setelah diam cukup lama. “Mas boleh memikirkan perasaan Mama, tapi tolong, pikirkan juga perasaan Rafa.”“Omong kosong!” Yovan terkekeh pelan mendengar ucapan Arini barusan. “Rafa tidak akan rugi, Arini. Dia bisa dekat dengan ayahnya itu adalah keinginan setiap anak. Jangan mencari-cari alasan agar tetap ada akses untuk berhubungan dengan Yuda.”“Kenapa Mas picik sekali? Mas selalu menuduh aku yang tidak-tidak.” Arini menoleh pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-26
Baca selengkapnya

BAB 142 TETANGGA RESE

TETANGGA RESE“Pagi Mbak Arini,” ucap Bu Rita, tetangga berjarak dua rumah yang sebelumnya ditinggali oleh Arini dan Rafa. “Nggak sama Mas Yovan?” lanjut wanita itu hingga membuat Arini yang baru bersiap membersihkan rumah menghentikan gerakannya. Nama Yovan yang wanita itu sebut membuat moodnya sedikit memburuk. Dia mengingat bagaimana sikap laki-laki itu saat di dalam mobil tadi. “Pengantin baru bukannya lagi mesra-mesranya? Kemana-mana selalu berdua. Dulu Mas Yovan sama Mbak Raline juga mesra begitu. Mereka berdua nempel seolah tak terpisahkan.” Arini menghela napasnya sesaat. Akhirnya dia paham mengapa wanita di depannya itu tak berniat beranjak dari posisinya saat ini. Dia ingin mengorek informasi kehidupannya pasca menjadi menantu Bu Ningrum. Arini menahan diri untuk tetap berwajah baik di depan wanita itu. Beberapa tetangganya sudah menceritakan bagaimana perangai Bu Rita selama ini. Arini hanya perlu berhati-hati agar tidak salah bicara di depan wanita itu. “Mas Yovan sepe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-27
Baca selengkapnya

BAB 143 YOVAN MEMERGOKI ARINI DAN YUDA

“Lho, Mbak Arini kok makin nggak sopan. Benar-benar Bu Ningrum kali ini salah memungut orang. Bisa-bisanya wanita urakan seperti dia dijadikan menantu! Beda sekali dengan Mbak Raline yang berkelas!” Bu Rita yang sudah terpojok memilih pergi dari tempatnya berdiri. Wanita itu tetap tak menyadari kekeliruannya. Dia tetap menganggap sikap Arini berlebihan. Arini sendiri tak berkedip melihat kepergian Bu Rita dengan wajah yang masam. Dengan jelas telinganya masih menangkap apa yang wanita itu katakan. Dadanya sesak seketika. Lagi-lagi dia harus mendengar nama Raline yang kali ini harus terseret dalam perdebatan sengit antara dirinya dengan Bu Rita. Tak hanya itu, kekesalan puncaknya tentu karena akhirnya dia menemukan siapa orang yang telah memberikan nomor ponselnya pada mantan suaminya. Arini melangkahkan kakinya yang seolah tak menapak di atas tanah. Wanita itu sedikit kehilangan keseimbangan tubuhnya. Rasanya tangisnya hendak pecah karena rasa kesal yang dia rasakan dari pagi dia b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-27
Baca selengkapnya

BAB 144 KELAKUAN YUDA

“S*al!” Yuda mengembuskan napas kencang begitu mobil Yovan meninggalkan tempat itu. Dia tidak suka melihat cara lelaki itu bersikap. Yovan benar-benar menunjukkan arogansinya. Dia seolah ingin memperlihatkan kalau dia mempunyai kuasa penuh atas Arini.“Kurang baik ya hubungan Mas Yuda dengan Mas Yovan?”“Eh?” Yuda menautkan alis dan langsung menoleh ke sumber suara. Lelaki itu langsung tersenyum melihat Bu Rita. “Begitulah, Bu. Saya agak dipersulit untuk bertemu dengan anak saya sekarang.” Yuda memasang wajah prihatin.“Tapi, bukannya dulu-dulu juga Mas jarang kesini ya? Malah tidak pernah kesini. Saya lihat Mas Yuda kemari ya baru-baru ini saja pas Mbak Arini sudah menikah.” Bu Rita menautkan alis. Dia memperhatikan lelaki di hadapannya yang terlihat sedikit salah tingkah.“Eee, dulu kami ada jadwal bertemu rutin di luar, Bu. Arini akan membawa Rafa dan kami jalan bersama dengan istri saya juga. Sekarang ini sulit sekali. Yovan memberi keterbatasan akses sehingga saya sempat tidak bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 145 RAFA HILANG

“Benar, Yah?” Mata Rafa langsung membulat mendengar mainan yang disebutkan ayahnya. Mainan itu memang sedang hits sekali di sekolah. Beberapa teman bahkan sengaja membawa ke sekolah. Apalagi, promosinya sangat gencar sekali. Di setiap sudut kota ada banner yang mempromosikan mainan itu.“Iya!” Yuda mengangguk mantap sambil mengacak rambut Rafa. Tidak salah dia melempar umpan menyebut robot bergerak tadi. Apalagi ditambah dengan mengatakan sudah ada izin dari Arini. Dengan mudah, dia bisa mengajak Rafa ke mobilnya.Yuda tersenyum lebar saat mobil mulai berjalan. Ada rasa haru yang menelusup begitu saja bisa sedekat ini dengan anaknya setelah sekian lama. Andai dulu dia tidak meninggalkan anak dan istrinya, mungkin saat ini mereka masih bahagia bersama.Yuda menyadari, walau dulu hidup serba kekurangan dengan Arini, tapi dia bahagia. Dia memang lelah fisik karena harus bekerja keras, tapi hati dan pikirannya tenang dan bahagia. Berbeda dengan sekarang, dia bekerja enak dalam ruangan ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 146 KETAKUTAN ARINI

“Astaghfirullah, Rafa….” Arini lunglai. Dia benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya. Tak bisa tenang sama sekali membayangkan keberadaan anaknya saat ini. Bayangan buruk pun melintas di pikirannya. Apalagi beberapa waktu yang lalu dia pun melihat tayangan televise yang memberitakan seorang anak yang diculik seorang pemulung dengan menaiki bajaj. Hingga selang dua minggu menghilangnya anak tersebut polisi beserta keluarga belum bisa menemukannya. Hati ibu mana yang tak remuk. Arini bahkan harus merasakan rasa takut dan khawatir yang sama.“Ma, aku harus pergi sekarang. Mungkin Rafa masih di sekitar sekolahnya. Dia pasti tertinggal bus sekolah. Aku harus kesana sekarang, Ma!” Arini mulai merajuk. Dia tak bisa menunggu suaminya pulang. Belum tentu jalanan lancar hingga laki-laki itu cepat sampai di rumah.“Nggak. Kamu tunggu Yovan sebentar lagi. Dia langsung pulang setelah mendengar informasi menghilangnya Rafa. Mama juga sudah meminta Pak Ratno menelusuri ke sekolah Rafa. Dia akan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 147 TITIK TERANG

“Gimana?”Arini menggeleng. Napasnya kembali tak beraturan mendapati harapannya gugur satu. Mata Arini mulai berkaca-kaca kembali.“Sabar. Kita akan temukan anak kita,” ucap Yovan. Sedikit tak percaya saat Yovan mengucapkan hal tersebut. Arini memalingkan wajah ke arah sisi kirinya. Rintik gerimis mulai turun. Seiring dengan hal tersebut, tangis Arini pun mulai membanjiri pipinya kembali.“Mama, kita akan pindah kemana?” tanya Rafa sambil mendekap ke ibunya. Anak laki-laki itu hanya tahu keributan yang terjadi antara ibunya dengan pemilik kos-kosan yang mereka tinggali menjadi penyebab mereka harus segera menyingkir dari tempat itu.“Apa karena Rafa tidak punya ayah?” tanyanya lagi pada sang ibu. Arini yang belum selesai mengepaki barang-barangnya berbalik. Ditatapnya wajah Rafa yang sudah terlihat lelah. Arini paham seharusnya seorang anak tak sering pindah. Psikologis mereka akan terganggu. Tentu saja butuh penyesuaian diri lagi.Rafa mendengar bagaimana Bu Leha membahas Arini yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 148 MENCARI YUDA

Diandra yang baru saja meletakkan barang belanjaan menatap Arini tak mengerti. Tadi Ibu mertuanya menelpon, minta diantar belanja sesuatu. Karena pekerjaan sedang longgar dan kantornya yang fleksibel, dia bisa keluar dengan mudah. Selama pekerjaan beres dan target tercapai, pimpinan mereka tidak terlalu mengekang karyawan untuk terikat jam kantor."Mana Mas Yuda?" Arini mengulangi tanya saat melihat Diandra dan Ratna yang kebingungan menatapnya. Napas wanita itu tersengal. Kelihatan sekali raut wajah Arini yang menahan marah bercampur dengan rasa khawatir.Diandra yang tadinya akan berangkat lagi ke tempat kerja menatap Arini bingung. Wanita yang mengenakan setelan blazer merah hati itu berjalan mendekati Arini. Dia memutuskan urung berangkat saat mendengar Arini menanyakan keberadaan suaminya."Di? Kau berangkat saja. Biar Ibu yang urus mereka. Kau hanya membuang-buang waktu meladeni orang-orang tidak punya sopan santun ini." Ratna mendengus sebal. "Datang-datang berteriak sesukanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 149 BALASAN MENOHOK

“Jaga mulutmu, Arini!” Diandra berteriak kencang. Arini sukses merobek harga dirinya sebagai seorang wanita. Dia terluka hingga dasar terdalam perasaan saat mantan istri suaminya itu menyinggung sesuatu yang sangat dia hindari untuk dibicarakan selama ini.“Kenapa? Aku benar ‘kan? Kau dan Mas Yuda hampir setahun menikah, tapi belum hamil-hamil juga. Mas Yuda sudah jelas subur, dia punya dua anak denganku. Berarti, kalau belum hamil juga kau yang bermasalah.” Arini tersenyum miring melihat Diandra kehabisan kata.“Aku benar ‘kan, Bu?” Arini ganti menatap Ratna. Dia tersenyum puas melihat mantan mertuanya itu salah tingkah dan harus bersikap bagaimana. “Itu sebabnya Mas Yuda dan Ibu begitu ngotot ingin dekat dengan Rafa karena menyadari kalau menantu yang kalian banggakan ini mandul!”“Diam!” Diandra berteriak kencang. Dia melemparkan vas bunga di meja hingga menimbulkan suara benturan keramik dengan lantai rumah. Diandra menatap Arini dengan mata membara. Dia tidak suka wanita itu mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 150 RAFA PULANG

RAFA PULANG Mantan mertua Arini tersentak. Dia tak mengira perintahnya pada Yuda untuk mendekati Rafa justru berakibat fatal seperti ini. Diandra sendiri justru menatap mertuanya dengan tatapan marah. Dia merasa dibohongi. Pasti mertuanya tahu bahwa suaminya memang sedang dalam proses pendekatan pada anak kandungnya. Tentu saja ini sangat melukai perasaannya. “Bu, kuharap Ibu tak lupa bagaimana sikap Ibu dan anak laki-lakimu terhadapku dan anak-anak. Kalian bahkan tak sudi menengok ke arah mereka. Kalau mau diturut lagi, bahkan kau dan menantumu ini yang paling berperan dalam kepergian Naya. Jadi amat janggal jika sekarang kalian menginginkan waktu khusus bersama Rafa. Jika memang kau menginginkan cucu, kenapa tidak menekan menantumu saja untuk segera memberikan dia cucu? Kalau dia tidak mau, telusuri lebih jauh! Dia belum mau punya anak atau dia tidak mau punya anak!” “Arini!” teriak Diandra. Dia tak terima harga dirinya direndahkan oleh wanita yang amat dibencinya itu. Saat itul
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status