“Benar, Yah?” Mata Rafa langsung membulat mendengar mainan yang disebutkan ayahnya. Mainan itu memang sedang hits sekali di sekolah. Beberapa teman bahkan sengaja membawa ke sekolah. Apalagi, promosinya sangat gencar sekali. Di setiap sudut kota ada banner yang mempromosikan mainan itu.“Iya!” Yuda mengangguk mantap sambil mengacak rambut Rafa. Tidak salah dia melempar umpan menyebut robot bergerak tadi. Apalagi ditambah dengan mengatakan sudah ada izin dari Arini. Dengan mudah, dia bisa mengajak Rafa ke mobilnya.Yuda tersenyum lebar saat mobil mulai berjalan. Ada rasa haru yang menelusup begitu saja bisa sedekat ini dengan anaknya setelah sekian lama. Andai dulu dia tidak meninggalkan anak dan istrinya, mungkin saat ini mereka masih bahagia bersama.Yuda menyadari, walau dulu hidup serba kekurangan dengan Arini, tapi dia bahagia. Dia memang lelah fisik karena harus bekerja keras, tapi hati dan pikirannya tenang dan bahagia. Berbeda dengan sekarang, dia bekerja enak dalam ruangan ber
Terakhir Diperbarui : 2022-12-28 Baca selengkapnya