Home / Romansa / Ex-Husband After Divorce / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Ex-Husband After Divorce: Chapter 81 - Chapter 90

110 Chapters

Pindah Saham

Hal yang hari ini amat sangat disyukuri Reino adalah mengikuti instingnya untuk membawa sang istri menggunakan mobil pribadi. Itu adalah keputusan yang sangat tepat karena ambulans terjebak macet saat datang. Begitu pula dengan Reino yang menuju ke rumah sakit. Untungnya, jalanan yang dilalui Reino tidak semacet arah datang ambulansnya. Dan tentu saja itu membuat Reino harus menyuap para sopir dan perawat agar tidak banyak omong karena mobil mereka tidak jadi dipakai. Itu lebih baik dari pada kena macet dua kali. “Bagaimana, Dok?” Reino bertanya setelah istrinya diperiksa. “Tidak ada masalah berarti selain sedikit lecet. Lalu untuk pemeriksaan kandungan, mungkin nanti setelah pasien sadar saja.” “Memangnya tidak bisa dilakukan pemeriksaan sekarang?” tanya Reino dengan kening mengernyit tidak suka. “Istri saya baru terjatuh dari tempat tinggi. Kalau ada apa-apa dengan bayi saya dokter bisa tanggung jawab?”“Rei.” Gumaman lirih itu membuat Reino segera menoleh. “Sayang? Bagaimana
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Menyelesaikan Masalah

“Sorry?” tanya Reino sedikit terkejut. Reino sudah tahu kalau Pak Fendy akan mencuranginya, tapi tak menyangka akan seperti ini. Awalnya dia pikir, Pak Fendy akan menggunakannya untuk mencairkan uang perusahaan dalam jumlah besar. Ternyata dia jauh lebih rakus. “Ah, soal itu Papa tidak perlu khawatir.” Reino akhirnya berbicara. “Itu tidak akan pernah bisa terjadi.” “Bagaimana bisa tidak mungkin terjadi?” hardik Leo jelas makin marah. “Ada tanda tanganmu di sana.” “Coba perhatikan baik-baik tanda tangannya.” Reino kesal juga harus menjelaskan dengan detil. Dia memang tidak punya stok sabar yang cukup. Sang ayah terdiam beberapa saat. Dia mungkin sedang meneliti tanda tangan anaknya, sebelum akhirnya mendesah pelan. Tanda tangan yang dibubuhkan bukan tanda tangan Reino yang asli. Tanda tangan Reino sebenarnya cukup simpel. Dia hanya menuliskan inisial nama depan ditambah dengan nama belakangnya secara lengkap. R.Andersen. Harusnya seperti itu, tapi Reino melakukan sedikit peru
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

Terlalu Akrab

Reino duduk di kursi kayu. Dia tengah mengamati bagaimana orang-orangnya tengah memukuli Pak Fendy. Tidak terlalu keras sesuai dengan perintah Reino, tapi cukup membuat pria itu berteriak kesakitan. “Aku mohon hentikan ini,” pekik istri Pak Fendy yang diikat di kursi. “Dia bisa mati.” “Istri dan anakku juga bisa mati saat kau mendorong mereka dari atas tangga,” jawab Reino jelas tanpa perlu berpikir. "Apa kau pernah memikirkan itu?" Istri Pak Fendy langsung terdiam mendengar itu. Dia jelas tahu kalau dirinya juga bersalah dan lebih baik diam. Kalau banyak bicara dia bisa berakhir dipukuli juga. Untung saja Reino mengangkat tangan meminta anak buahnya untuk berhenti memukul. Reino yang punya usaha pengawalan bersama dengan para sahabatnya, tentu saja tidak kesusahan mendapat tukang pukul gratis. Apalagi karena dia yang lebih banyak terlibat langsung dalam manajemennya. Kepribadian Reino yang pemarah, memang lebih cocok dengan usaha seperti ini. Apalagi ketika dia perlu melampi
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Masa Lalu

“Mama dari mana saja?” tanya Reino dengan mata menyipit curiga. “Dari kantin rumah sakit lah. Memang mau dari mana lagi?” tanya Liani terlihat sedikit gugup. “Terus Pak Hadi mana?” Kini giliran Lydia yang bertanya. “Oh, Mama gak tahu sih. Tadi kami pisah soalnya. Dia sempat pergi nerima telpon.” Liani menjawab di bawah tatapan menelisik Reino. Perempuan yang tadi menjawab telepon Hadi belum sempat menjawab pertanyaan Reino, saat ponsel itu sudah kembali ke pemiliknya. Walau Hadi sudah mengatakan kalau yang mengangkat adalah saudaranya, tapi Reino tetap curiga. Rasanya Reino ingin bertanya, tapi dia tak tahu harus bertanya seperti apa. Lagi pula rasanya akan lebih mudah untuk menindas Hadi. “Maaf saya lama baru kembali.” “Panjang umur sekali.” Reino membalas Hadi yang baru saja masuk. “Aku baru saja memikirkanmu.” “Memikirkan saya?” tanya Hadi terlihat sedikit horor. Tentunya dia berpikir yang aneh-aneh. “Memikirkanmu kenapa lama sekali datang. Dan siapa pula yang mengangka
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Bayinya Rindu

“Apa yang terjadi?” gumam reino dengan nada lelah. “Mama juga tidak tahu,” Clarissa membalas dengan nada cemas. “Waktu mama tiba, Lydia udah muntah-muntah di dekat ranjang.” Clarissa menatap menantunya yang kini sudah ditangani oleh tim dokter. Bahkan kamarnya pun sudah diganti karena Lydia merasa tidak nyaman dengan bau muntahan, pun dengan bau karbol pembersih lantai yang digunakan untuk melenyapkan bau muntahan. “Tapi kan tadi pagi sampai siang dia baik-baik saja. Mama Liani yang tadi berjaga bilang tidak ada masalah,” cecar Reino tak bisa mengerti dengan yang namanya tiba-tiba muntah. “Mungkin sudah waktunya Lydia mengalami mual. Atau mungkin bayinya sedang manja karena ayahnya jauh. Itu bisa saja terjadi loh.” Reino hanya bisa mendesah pelan mendengar penjelasan sang ibu. Baginya itu semua tidak masuk akal, tapi apa yang bisa dia lakukan? Reino juga bukan dokter dan tidak bisa menjelaskan fenomena itu. “Baiklah. Aku akan pulang pakai heli malam ini juga.” “Ya. Pulang saja
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Antar Aku

“Lydia, Sayang.” Reino memanggil istrinya semesra mungkin. “Apa kau sudah tidur?” Lydia bisa merasakan kehadiran sang suami yang sangat dekat dengannya. Belaian lembut di rambut pun terasa membuai, sekaligus mebuat Lydia ingin muntah. Tidak ingin berbicara dengan suaminya, Lydia memutuskan untuk pura-pura tidur. Tentu saja sekalian menahan rasa mualnya sekuat tenaga. “Sepertinya dia sudah tidur. Biarkan saja,” bisik Clarissa tidak ingin mengganggu tidur menantunya. “Apa kata dokter?” Reino masih bertanya, walau tadi sempat dijelaskan oleh Hadi. “Gak apa-apa, tapi harus dijaga biar tidak stress. Soalnya stres bisa memicu mual.” Reino mendesah mendengar kabar itu. Untuk saat ini itu adalah hal yang kelas tidak mungkin. Setidaknya sampai dia bicara dengan sang istri. Sebenarnya Reino juga tak tahu apa yang dibicarakan Mary sampai istrinya seperti ini. Namun satu yang pria itu yakini, Mary pasti berbicara hal-hal tidak masuk akal, bahkan mungkin menjebaknya. “Mama gak apa-a
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

Melabrak

Pada akhirnya Lydia berhasil meyakinkan Hadi. Kini perempuan kurus dan sedang hamil itu tengah duduk di dalam mobil, berbalut baju pasien dan ditutupi dengan jas besar. Jas milik Reino yang tertinggal di mobil. Ini bukan mobil pribadi Reino, tapi salah satu mobil kantor yang tadi dia gunakan saat dari bandara. Sementara tadi, pria itu menggunakan mobil sang mama. Lydia menghindu aroma yang ada pada jas itu. Walau merasa sakit hati, pada akhirnya Lydia masih amat sangat merasa nyaman dengan baru suaminya. Entah ini bawaan janin atau bukan, yang jelas Lydia merasa aman dilingkupi oleh aroma maskulin Reino. “Anda yakin?” Hadi yang duduk di kursi penumpang depan kembali bertanya. Walau sedang tidak bisa menyetir, dia tentunya tak membiarkan Lydia pergi sendirian. “Amat sangat yakin,” jawab Lydia dengan tatapan menerawang. “Saya sudah memberitahu anda kalau ini bukan sesuatu yang perlu anda khawatirkan.” Hadi mendesah. “Kalau begitu kenapa kau tidak mau bercerita?” “Karna itu buka
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

Kemarahan Reino

“Siapa?”   Lydia bisa mendengar suara perempuan ketika pintu kamar hotelnya terbuka. Itu adalah Mary. Lydia sangat yakin akan hal itu karena dia sudah menghapal suaranya dengan baik. Mungkin karena dia terus kepikiran.  “Kau?” Mary terlihat terkejut saat melihat Lydia. “Untuk apa kau ke sini?”  Diluar dugaan Mary terlihat marah. Itu membuat Lyida makin yakin kalau suaminya ada di dalam kamar hotel itu.  “Aku ke sini mencari seseorang,” gumam Lydia pelan.  “Dia tidak ada di sini. Sebaiknya kau pergi,” hardik Mary tak berniat membuka pintu lebih lebar dari sejengkal. Perempuan itu bahkan tidak mau keluar.  Walau menyangkal, tapi jawaban itu sudah menjelaskan semuanya. Mary yang awalnya tidak tahu siapa Lydia, kini tiba-tiba bersikap defensif. Itu artinya perempuan itu mengenali Lydia sebagai ancaman dan satu-satunya orang yang bisa memberitahu Mary hanya Reino.
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Besok Saja

“Lydia, anakku.” Clarissa langsung memeluk menantunya saat datang. “Kamu ke mana saja, Sayang? Mama khawatir loh.” “Maaf, Ma. Tadi tiba-tiba pengen keluar, jadi aku ajak Pak hadi.” Lydia tersenyum pelan. “Kebetulan Mama gak pakai mobil, jadi aku yang pakai.” “Ya.” Clarissa mengangguk. “Mama tadi memang pakai ojek online biar cepat. Gak tahunya kamu malah hilang.” “Maaf.” Hanya itu saja yang bisa dikatakan Lydia pada ibu mertuanya. Reino yang tadi hanya sempat menggeramkan satu kalimat memilih diam saja sejak tadi, namun siapapun bisa tahu kalau lelaki itu sedang marah. Sayangnya Lydia memilih untuk acuh. Perempuan yang tengah hamil muda itu, berjalan melewati suaminya untuk mencapai ranjang. Dia merasa lelah dan merasa perlu minimal berbaring dulu. Setelahnya dia siap menghadapi Reino. “Bicaralah dengan lembut. Dia sedang hamil muda dan sensitif.” Tahu kalau putra dan mantunya perlu bicara berdua, Clarissa memberi nasihat pada sang putra, sebelum meninggalkan ruangan. Namun se
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Solusi

 [Lydia Andersen: Bagaimana cara tahu tentang hubungan darah ayah dan anak selain tes DNA?]  Alih-alih berkonsultasi dengan suami, keluarga atau dokter, Lydia memilih untuk menghubungi para sahabat baiknya. Tentu dia melakukan itu ketika Reino sudah tertidur di atas sofa bed yang disediakan rumah sakit.  [Vanessa Cerewet: Kenapa kau tiba-tiba bertanya soal itu?]  [Vanessa Cerewet: Apa Reino selingkuh dan punya anak di luar nikah?]  [Erika Jayantaka: Atau dia sudah pernah punya anak diluar nikah?]  [Cinta Brawijaya: Jangan bilang ada perempuan yang datang dan mengaku punya anak dari suamimu?]  Pertanyaan datang secara beruntun. Itu membuat Lydia cukup senang karena masih ada yang memperhatikannya. Bahkan Cinta yang kebetulan terbangun karena bayinya menangis pun, menyempatkan diri membalas chat. Mereka sempat membicarakan itu, sebelum Lydia menjawab kalau tebakan Ci
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status