“Akhirnya,” gumam Lydia pelan sambil mengulum senyum, memegang map di tangannya. Wanita berumur 25 itu mendonggak melihat pria yang duduk tepat di depannya. Pria dingin yang tidak punya begitu banya ekspresi selain marah, bingung, datar dan dingin. Oh dan mungkin puas karena sejuanya telah selesai. “Senang bisa bekerja sama dengan anda Pak Reino.” Lydia mengulurkan tangan untuk menjabat lelaki yang kini berstatus sebagai mantan suaminya itu. Reino tidak langsung menjabat tangan Lydia. Dia melihat tangan kurus itu terlebih dulu, sebelum akhirnya menjabatnya disertai dengan helaan napas lega. “Saya harap ke depannya kita tidak perlu bekerja sama lagi,” jawab Reino dengan ketus dan ekspresi dinginnya yang khas. Lydia sebenarnya kesal setengah mati dengan kelakuan Reino, tapi dia mencoba menahan diri. Bagaimana pun pria itu masih merupakan bosnya di kantor, jadi Lydia hanya bisa tersenyum saja. “Uruskan pembayarannya secepat mungkin,” Lydia masih bisa mendengar seruan malas Reino pad
Last Updated : 2022-10-12 Read more