Share

Kemarahan Reino

Author: 5Lluna
last update Last Updated: 2023-01-28 07:12:52

“Siapa?”

 Lydia bisa mendengar suara perempuan ketika pintu kamar hotelnya terbuka. Itu adalah Mary. Lydia sangat yakin akan hal itu karena dia sudah menghapal suaranya dengan baik. Mungkin karena dia terus kepikiran.

 “Kau?” Mary terlihat terkejut saat melihat Lydia. “Untuk apa kau ke sini?”

 Diluar dugaan Mary terlihat marah. Itu membuat Lyida makin yakin kalau suaminya ada di dalam kamar hotel itu.

 “Aku ke sini mencari seseorang,” gumam Lydia pelan.

 “Dia tidak ada di sini. Sebaiknya kau pergi,” hardik Mary tak berniat membuka pintu lebih lebar dari sejengkal. Perempuan itu bahkan tidak mau keluar.

 Walau menyangkal, tapi jawaban itu sudah menjelaskan semuanya. Mary yang awalnya tidak tahu siapa Lydia, kini tiba-tiba bersikap defensif. Itu artinya perempuan itu mengenali Lydia sebagai ancaman dan satu-satunya orang yang bisa memberitahu Mary hanya Reino.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ex-Husband After Divorce   Besok Saja

    “Lydia, anakku.” Clarissa langsung memeluk menantunya saat datang. “Kamu ke mana saja, Sayang? Mama khawatir loh.” “Maaf, Ma. Tadi tiba-tiba pengen keluar, jadi aku ajak Pak hadi.” Lydia tersenyum pelan. “Kebetulan Mama gak pakai mobil, jadi aku yang pakai.” “Ya.” Clarissa mengangguk. “Mama tadi memang pakai ojek online biar cepat. Gak tahunya kamu malah hilang.” “Maaf.” Hanya itu saja yang bisa dikatakan Lydia pada ibu mertuanya. Reino yang tadi hanya sempat menggeramkan satu kalimat memilih diam saja sejak tadi, namun siapapun bisa tahu kalau lelaki itu sedang marah. Sayangnya Lydia memilih untuk acuh. Perempuan yang tengah hamil muda itu, berjalan melewati suaminya untuk mencapai ranjang. Dia merasa lelah dan merasa perlu minimal berbaring dulu. Setelahnya dia siap menghadapi Reino. “Bicaralah dengan lembut. Dia sedang hamil muda dan sensitif.” Tahu kalau putra dan mantunya perlu bicara berdua, Clarissa memberi nasihat pada sang putra, sebelum meninggalkan ruangan. Namun se

    Last Updated : 2023-01-29
  • Ex-Husband After Divorce   Solusi

     [Lydia Andersen: Bagaimana cara tahu tentang hubungan darah ayah dan anak selain tes DNA?]  Alih-alih berkonsultasi dengan suami, keluarga atau dokter, Lydia memilih untuk menghubungi para sahabat baiknya. Tentu dia melakukan itu ketika Reino sudah tertidur di atas sofa bed yang disediakan rumah sakit.  [Vanessa Cerewet: Kenapa kau tiba-tiba bertanya soal itu?]  [Vanessa Cerewet: Apa Reino selingkuh dan punya anak di luar nikah?]  [Erika Jayantaka: Atau dia sudah pernah punya anak diluar nikah?]  [Cinta Brawijaya: Jangan bilang ada perempuan yang datang dan mengaku punya anak dari suamimu?]  Pertanyaan datang secara beruntun. Itu membuat Lydia cukup senang karena masih ada yang memperhatikannya. Bahkan Cinta yang kebetulan terbangun karena bayinya menangis pun, menyempatkan diri membalas chat. Mereka sempat membicarakan itu, sebelum Lydia menjawab kalau tebakan Ci

    Last Updated : 2023-01-30
  • Ex-Husband After Divorce   Bertemu Lagi

    “Apa yang kau maksud?” tanya Clarissa pada anaknya dengan mata membulat terkejut. “Jadi begini.” Reino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu dengan gugup. Ya. Reino sudah menceritakan semuanya sesuai permintaan sang istri, namun kini dia harus mengulanginya lagi. Baru Clarissa yang mendengar, tapi itu sudah cukup membuat Reino babak belur. “Dasar anak brengsek,” maki Clarissa sambil melayangkan tas tangan mahalnya ke tubuh sang putra. “Auw, Ma. Sakit.” Reino memekik karena itu memang cukup sakit, apalagi dia terkena bagian yang terbuat dari besi. “Dasar anak tidak berguna. Itu akibatnya kalau kau mendengar orang tuamu.” Clarissa terus memukul tanpa ampun. Dia masih tak puas memarahi anaknya, sampai keributan itu didengar keluar. “Permisi, saya mau cek infusnya.” Seorang perawat masuk dengan wajah meringis. Sesungguhnya tak ada yang perlu dicek, tapi perawat itu perlu masuk untuk melerai pertengkaran. Untung saja tanpa diberi teguran, Clarissa berhenti memukuli anakny

    Last Updated : 2023-02-04
  • Ex-Husband After Divorce   Pernyataan

     “Lydia, apa yang kau …” Ucapan Reino terpotong ketika sang istri memintanya diam, dengan menaikkan telapak tangan.   Bukan hanya meminta suaminya diam, tapi tangan Lydia yang satunya ikut bergerak menutup mulut. Perutnya tiba-tiba saja berputar dan asam lambungnya terasa naik sampai kerongkongan. Dia ingin muntah.   “Sayang?” Reino mendekat dengan wajah khawatir.  Tanpa bisa berkata-kata, Lydia bergegas mengangkat tiang infusnya. Berat, tapi dia perlu segera ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.  “Lydia.” Reino segera mengikuti dengan wajah panik, diikuti oleh tatapan Mary dan Clarissa.  Mary beranjak masuk, tanpa dipersilakan. Dia melewati Clarissa yang tampak tak senang, bahkan sudah memaki. Namun perempuan itu seolah tuli dan pergi melihat Lydia  dan Reino.  Di dalam kamar mandi yang lebih luas dari kamar mandi di ruang rawat inap biasa, Reino memegan

    Last Updated : 2023-02-05
  • Ex-Husband After Divorce   Kepergok

    Reino tersenyum puas menatap kertas yang dia terima pada keesokan paginya. Lelaki itu bersedia membayar mahal, hanya untuk mempercepat proses tes DNA yang diminta sang istri dan hasilnya sesuai harapan. Anak Mary bukanlah anak Reino. Itu sangat melegakan, tapi tentu tidak untuk perempuan itu. Dia kini bingung dengan identitas ayah dari anaknya, sayangnya Reino tak peduli. “I ... ini pasti salah,” Mary tergagap saat menyanggah. “Maaf, Bu. Hasil tes ini akurat dan hasilnya negatif.” Seorang pria berjas lab menjelaskan. Entah dia dokter atau hanya petugas medis saja. “Kau.” Tiba-tiba saja Mary menunjuk Lydia. “Kau pasti membayar rumah sakit ini untuk memalsukan ini kan.” “Perlu kau ketahui, bukan aku yang membayar, tapi Reino.” Tentu saja Lydia akan balas menghardik. Dia pemenangnya di sini. Mary kemudian menatap Reino. Pria itu jelas tidak mau lagi berurusan dengan perempuan seperti mantannya itu. Perempuan yang dengan mudahnya berselingkuh ketika masih berstatus pacar. Reino yan

    Last Updated : 2023-02-11
  • Ex-Husband After Divorce   Calon Ayah Mertua

    “Mama. Pak Hadi.” Lydia memanggil dengan tatapan kaget luar biasa. “Apa yang kalian lakukan berdua di sini?” “Lydia?” Liani refleks menarik tangannya yang digenggam oleh Hadi, menggunakan tangan yang tidak terluka. “Pak Reino dan Mbak Lydia kok ada di sini?” Kini giliran Hadi yang bertanya dengan nada canggung. Dilihat seperti bagaimanapun, dua orang yang tengah duduk dan terlihat canggung itu sedang berkencan. Masalahnya sekarang adalah sejak kapan 2 orang itu berkencan. Hal lainnya yang membuat Reino tercengang adalah kenapa harus mertuanya bersama Hadi. Demi Tuhan, Hadi itu pengawal pribadinya. Pegawai Reino Andersen dan ini hal yang sama sekali tidak lucu. “Apa yang kalian lakukan di sini?” Reino bertanya setelah keterkejutannya sedikit hilang. “Kami ... kami kebetulan bertemu.” Liani yang menjawab dengan sangat gugup. “Aku tiba-tiba ingin makan es krim dan melihat Pak Hadi, jadi kamu duduk bersama.” “Tiba-tiba ingin makan es krim?” tanya Lydia dengan kedua alis menjungkit

    Last Updated : 2023-02-11
  • Ex-Husband After Divorce   Tantangan

    Reino masuk ke rumah dengan langkah sangat gusar. Dia tak segan membanting pintu mobil dan pintu kamar, walau itu berpotensi membuat Lydia terkejut. Untung saja rumah sedang kosong, jadi pria itu tak mendapat omelan dari sang mama. Sayangnya, Reino tidak akan lolos dari omelan. Tidak ada Clarissa, maka Lydia yang akan mengomeli suaminya itu. “Ada apa sih denganmu?” tanya Lydia menutup pintu kamar dengan lebih pelan. “Kau bertanya ada apa dennganku?” Reino melotot dengan suara yang meninggi. “Harusnya kau menanyakan itu pada ibumu.” “Memangnya kenapa dengan Mama? Tidak ada yang aneh dengannya.” Lydia mengedikkan bahu dengan santai, seolah tidak tahu apa yang dipikiran suaminya. “Dia berkencan dengan Hadi,” hardik Reino dengan nada suara yang sudah sedikit lebih rendah, tapi tetap saja merasa marah. “Lalu apa yang salah dengan itu?” tanya Lydia pura-pura bingung. “Apa Pak Hadi orang yang sudah beristri.” “Kau tahu dia belum menikah.” Reino kembali menghardik dengan gusar. Pria i

    Last Updated : 2023-02-12
  • Ex-Husband After Divorce   Tantangan Diterima

    "YANG BENAR SAJA" Kenzo berteriak dengan suara yang cukup besar. "Mama mau menikah lagi?" Suara Kenzo sedikit mengecil setelah dipelototi sang kakak. "Ada yang salah dengan itu?” Lydia yang bertanya. Saat ini, kebetulan keluarga kecil itu tengah berkumpul di rumah Lydia sebelum menikah. Lydia yang menjadwalkan semua itu karena memang ingin membicarakan hal ini. Kenzo pun harus tahu soal ibunya yang sudah punya pacar. “Salah karena lelaki sialan itu tidak pernah datang ke sini. Bagaimana mungkin aku tidak marah ketika lelaki pengecut itu tidak pernah menampakkan batang hidungnya di depanku "Kenzo. Jaga mulutmu. Liani tentu saja menegur. "Hadi tidak seperti itu. Dia pria yang baik. Lagi pula Mama yang meminta untuk tidak memberitahu kalian dulu.” "Itu artinya Mama tidak serius dengannya. Kalau serius, kenapa dia tidak berani menemuiku? Kenapa tidak pernah memperkenalkannya secara resmi? tanya Kenzo membuat sang ibu terdiam. Itu adalah hal yang tidak salah. "Bagaimana mungkin aku

    Last Updated : 2023-02-14

Latest chapter

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Tempat Pulang

    “Amadeus Andersen?” Kenzo mengucapkan nama keponakannya yang kedua dengan kedua mata berkedip. “Apa kau ingin anak-anakmu jadi musisi?”Anak kedua Reino yang berjenis kelamin lelaki, baru saja dilahirkan dan lagi-lagi Reino baru terpikirkan soal nama. Alhasil, itu sempat membuat Lydia kesal. Untung saja, nama pemberian Reino cukup bagus. Amadeus. Diambil dari nama komposer terkenal dunia, Wolfgang Amadeus Mozart. Dengan nama anak pertama yang bernama Melody, tentu saja orang-orang akan berpikir kalau Reino ingin anaknya jadi musisi. “Tidak. Aku hanya ingin anak-anakku punya nama dengan tema yang sama.” Reino menjelaskan dengan santai. “Karena yang pertama sudah berhubungan dengan musik, jadi yang kedua pun harus sama.” “Tapi setidaknya tolong jangan membuat nama secara tiba-tiba.” Lydia menegur untuk yang kesekian kali. “Aku kesal karena nama yang sudah kusiapkan malah tidak jadi dipakai.” “Kita bisa memakainya sebagai nama tengah.” Reino memberi ide. “Sudah tidak mungkin. Aktanya

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Maaf

    “Selamat atas kehamilan keduanya. Janinnya sudah berumur hampir empat minggu.” Lydia melongo mendengar apa yang dikatakan dokter barusan. Sungguh, dia sama sekali tidak menyangka akan mendengar kalimat seperti itu karena memang belum ingin menambah momongan. Bukannya Lydia tidak mau tambah anak, tapi rencananya nanti. Mungkin setelah Melody berumur lebih dari setahun atau bahkan setelah anaknya berumur tiga tahun. Namun, ternyata itu semua tidak bisa lagi. Di usia Melody yang ke enam bulan, Lydia sudah hamil lagi. “Makanya aku bilang juga apa?” Lydia menghardik suaminya ketika mereka sudah duduk manis di dalam mobil. “Pakai pengaman. Apa susahnya sih?” “Katanya menyusui itu KB alami kan?” tanya Reino takut-takut. “Jadi kupikir tidak masalah.” “Iya, tapi kan ada syaratnya juga. Kau pikir aku menyusui dua puluh empat jam?” Lydia makin menghardik suaminya. “Sudah kejadian juga. Kita hanya bisa pasrah.” Reino mengatakan kalimat pamungkas itu. Lydia mendesah pelan. Memang sudah tak

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Hamil Lagi

    Waktu berlalu dengan cepat. Setelah pencarian nama yang kilat, kini dua bayi kembar yang diberi nama Meyer dan Meidi itu sudah berusia lima bulan. Hanya berbeda satu bulan kurang dua hari dari keponakan mereka, Melody. Nama mereka bertiga bahkan serupa, bahkan wajah pun agak mirip. Tidak heran kalau mereka bertiga kadang dikira kembar. “Aduh lucunya mereka.” Kenzo memekik senang ketika adik dan keponakannya berkumpul dan bermain bersama. “Kalau kau begitu suka dengan bayi, kenapa tidak segera menikah dan punya anak sendiri?” Lydia geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya itu. Hari ini, Lydia berkunjung ke rumah mamanya. Kebetulan dia sudah agak lama tak berkunjung karena sibuk dan baru saja sembuh dari sakit. Anak-anak dibiarkan bermain di lantai yang sudah dialasi karpet tebal. Tak lupa juga para pengasuh dan pengurus rumah berjaga di sekitar bocah-bocah itu. “Aku suka bayi, tapi masih terlalu muda untuk menikah. Lagi pula, aku baru masuk kerja. Aku harus kumpul banyak uan

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Belum Siap

    “Bagaimana?” Lydia berlarian mendatangi adiknya yang berdiri di depan ruang operasi. Liani sudah diatur akan dirujuk ke rumah sakit mana ketika melahirkan nanti. Letaknya berada di antara rumahnya dan rumah Lydia. Sengaja seperti itu agar bisa memudahkan semua orang. Rumah sakit yang sama dengan Lydia dulu. Lydia bahkan sempat menyusui Melody dulu sebentar, sebelum meninggalkan bayinya dengan mama Clarissa. Untung saja bayinya anteng dan tidak terlalu rewel, sehingga Lydia dan Reino bisa segera ke rumah sakit. “Mama masih di dalam. Dia baru masuk sekitar lima belas menit lalu karena tadi diperiksa dulu,” jelas Kenzo dengan panik. “Tidak apa-apa. Kau tidak perlu sepanik itu. Mama hanya melahirkan.” Lydia mengusap lengan adiknya. “Ya, tapi ... perut mama akan dibedah untuk mengeluarkan dua bocah itu. Itu tetap saja menakutkan.” Kenzo malah bergidik ketika membayangkannya. “Bagaimana nanti kau menemani istrimu melahirkan kalau kau selemah itu?” tanya Reino sambil menggelengkan kepal

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Adik Baru

    “Bagaimana rasanya jadi seorang ibu?” Erika menanyakan hal itu pada Lydia. “Luar biasa,” jawab perempuan yang baru saja melahirkan beberapa minggu lalu itu. “Ternyata cukup menyenangkan.” “Cukup menyenangkan?” tanya Cinta dengan mata melotot. “Memangnya anakmu tidak pernah terbangun tengah malam? Tidak pernah rewel?"“Rewel.” Lydia mengangguk pelan, sambil melihat anaknya yang baru saja tertidur itu. “Tapi kan banyak yang bantuin.” “Yeah, the power of money. Ada pengasuhnya.” Vanessa memutar bola matanya karena gemas. Lydia tertawa cukup keras. Yang dikatakan Vanessa itu memang tidak salah. Reino memang menyewa pengasuh untuk membantu Lydia mengurus Melody. Ada juga mama mertua baik hati yang mau membantu dan Reino juga cukup siaga. Bisa dikatakan hidup Lydia benar-benar nyaman. Dia benar-benar hanya menyusui putrinya dan membantu memakaikan baju. Selebihnya akan dilakukan pengasuh atau mama mertua. “Kalau kau kewalahan, coba ambil pengasuh. Punya dua bayi pasti lebih repot.” L

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Melody Andersen

    “Aku takut.” Lydia terlihat sudah ingin menangis ketika mengatakan itu. “Tidak perlu takut. Kau akan baik-baik saja.” Reino mengecup istrinya yang sudah berganti pakaian dengan jubah operasi yang steril. Yap. Hari ini pada akhirnya ibu hamil itu akan melahirkan dengan prosedur operasi cesar menggunakan metode ERACS. Itu adalah jenis operasi yang bisa membuat Lydia tak perlu tinggal lama di rumah sakit karena pemulihannya lebih cepat. Sebenarnya Lydia ingin mencoba normal, tapi dia tak bisa melakukan itu. Ukuran bayinya terlalu besar, sementara panggulnya agak kecil. Tidak tanggung-tanggung berat bayi dalam kandungan diperikan sudah melebihi tiga koma lima kilo. Itu membuat Lydia kesulitan berjalan selama trisemester akhir.“Kau tidak perlu takut.” Ibu mertua Lydia menenangkan menantunya. “Zaman sudah modern dan alat kedokteran juga sudah canggih. Semua akan aman.” “Aku juga akan mendampingimu.” Reino mengelus lengan istrinya yang makin bertambah gemuk, seiring pertumbuhan si bay

  • Ex-Husband After Divorce   Bahagia

    “Bagaimana ini?” Liani tampak panik ketika melihat putrinya sampai ke rumah lama mereka. “Mama kenapa?” Lydia segera menaruh tasnya di sofa dan duduk di samping sang ibu dengan wajah cemas. “Tadi mamamu ada sedikit flek.” Pak Hadi yang akhirnya menjelaskan kondisi calon istrinya itu. “Jadi kami pergi ke dokter karena Liani agak khawatir dan ternyata ....” “Kantong janinnya ada dua,” lanjut Liani memotong kalimat calon suaminya. “Hah?” Reino dan Lydia bergumam bersamaan. “Sepertinya kembar.” Lagi-lagi Hadi yang menjawab. “Maaf, Lyd. Mama bener-bener gak sengaja. Padahal kau sudah mengatakan hanya ingin satu adik lagi, tapi pada akhirnya jadi dua. Mama khawatir padamu.” Liani makin panik saja. Jujur saja, Lydia sangat syok. Dia tak menyangka akan mendapat dua adik lagi dan ingin protes, tapi mau apa lagi? Sudah terjadi juga dan dia tak bisa menyalahkan sang mama. Liani jelas tidak bisa mengontrol hal seperti itu. “Tidak apa-apa kok, Ma.” Lydia akhirnya berbicara setelah diam cu

  • Ex-Husband After Divorce   Minta Izin

    Setelah menjalani pemeriksaan, rupanya Liani benar-benar hamil. Baru sekitar sebulan, tapi itu membuatnya jadi cemas. Bukan saja cemas ini akan membuatnya kelelahan di hari pernikahan, tapi juga cemas dengan Lydia dan Kenzo. Biar bagaimana, pendapat kedua anaknya itu penting. “Wuah.” Kenzo langsung memekik senang mendengar kabar itu. “Aku akan punya adik? Sungguh?” Liani senang ketika melihat putra bungsunya itu antusias mendengar berita bahagia yang satu itu. Artinya sekarang tinggal Lydia saja. “Asal jangan banyak-banyak. Kalau satu masih bisa kumaklumi.” Pada akhirnya hanya itu yang bisa dikatakan Lydia pada ibunya, walau dengan tampang yang masih tak rela. Desahan napas lega langsung terdengar ketika Liani mendengar kalimat putrinya. Setidaknya kini tak ada lagi yang membebani pikirannya, selain harus segera menutup kandungan setelah melahirkan nanti. “Terima kasih karena mau memberi Mama satu kesempatan lagi,” bisik Liani memeluk lengan putrinya yang terasa makin gemuk.

  • Ex-Husband After Divorce   Mengerjai Hadi

    Lydia menatap Pak Hadi dengan tajam. Ibu hamil itu sudah beberapa menit seperti itu dan membuat Pak Hadi jadi salah tingkah. Bahkan Reino pun jadi agak salah tingkah. “Anu, Mbak. Ada apa saya tiba-tiba dipanggil?” tanya Hadi merasa sudah terlalu lama berdiri di depan kedua bosnya. “Apa kau sudah bosan hidup?” Lydia bertanya dengan nada ketus. “Tentu saja saya masih ingin hidup karena saya akan menikah sebentar lagi,” jawab Hadi tanpa berpikir. “Ya, itu. Kau kan sudah akan menikah, jadi kenapa membuat ibuku hamil di luar nikah?” Lydia menghardik dengan nada yang masih sama kesalnya. “Oh? Apa Liani sudah melakukan tes?” tanya Hadi tanpa merasa bersalah sama sekali. “Tunggu dulu.” Tiba-tiba saja Reino menyela. “Maksudmu Mama Liani hamil?” tanya lelaki itu dengan mata melotot. “Maksudnya kau akan punya adik lagi?” Reino kembali bertanya setelah istrinya mengangguk. “Anak dari Hadi?” Suara Reino makin lama makin membesar. Dia sungguh amat sangat terkejut mendengar berita ya

DMCA.com Protection Status