Share

Tantangan Diterima

Penulis: 5Lluna
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-14 19:01:47

"YANG BENAR SAJA" Kenzo berteriak dengan suara yang cukup besar.

"Mama mau menikah lagi?" Suara Kenzo sedikit mengecil setelah dipelototi sang kakak.

"Ada yang salah dengan itu?” Lydia yang bertanya.

Saat ini, kebetulan keluarga kecil itu tengah berkumpul di rumah Lydia sebelum menikah. Lydia yang menjadwalkan semua itu karena memang ingin membicarakan hal ini. Kenzo pun harus tahu soal ibunya yang sudah punya pacar.

“Salah karena lelaki sialan itu tidak pernah datang ke sini. Bagaimana mungkin aku tidak marah ketika lelaki pengecut itu tidak pernah menampakkan batang hidungnya di depanku

"Kenzo. Jaga mulutmu. Liani tentu saja menegur. "Hadi tidak seperti itu. Dia pria yang baik. Lagi pula Mama yang meminta untuk tidak memberitahu kalian dulu.”

"Itu artinya Mama tidak serius dengannya. Kalau serius, kenapa dia tidak berani menemuiku? Kenapa tidak pernah memperkenalkannya secara resmi? tanya Kenzo membuat sang ibu terdiam. Itu adalah hal yang tidak salah.

"Bagaimana mungkin aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ex-Husband After Divorce   Menang

    “Jangan gila, Hadi.” Liani membentak kekasihnya, tidak peduli kalau lelaki itu masih diperban. “Aku sama sekali tidak gila.” Hadi tersenyum manis menatap kekasihnya itu. “Aku bisa melakukan ini dan akan menang.” “Demi Tuhan! Kenzo itu mengajakmu balapan motor di sirkuit. Bukan mengajakmu lomba makan. Tanganmu masih di gips.” Liani tidka bisa tidak berteriak ketika mengatakan itu. Bagaiamana mungkin Liani tidak emosi. Dalam keadaan bahu dislokasi dan tulang tangan retak, tentu saja Hadi tidak mungkin mengendalikan motor dengan baik. Lelaki itu bisa terjatuh dan terluka makin parah. Hal lain yang membuat Liani kesal adalah kekasihnya menerima tantangan sang putra yang tidak masuk akal itu dengan penuh percaya diri. Liani tak habis pikir bagaimana Hadi bisa sepercaya diri itu ketika dia terluka. “Wow. Ini keren.” Liani mendelik tajam ke arah putranya, ketika mendengar suara teriakan itu. “Aku tidak pernah balapan di sirkuit dan baru pertama kali menggunakan motor balap.” Kenzo yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-18
  • Ex-Husband After Divorce   Tidak Romantis

    “Will you mary me?” Hadi bertanya sambil berlutut dengan satu kaki dan cincin di tangannya yang tak terluka. Pria itu langsung melakukannya ketika balapan sudah selesai, dengan dirinya sebagai pemenang. Hal yang sudah dipersiapkan sejak lama, namun baru bisa terlaksana sekarang. “Oh, yang benar saja.” Kenzo mengeluh setelah sang ibu menjawab ‘yes’ dan memeluk Hadi. “Ya. Ini sama sekali tidak lucu,” gumam Reino jelas ikut merasa kesal. “Kenapa kau ikut kesal? Padahal bukan ibumu yang dilamar pria tak dikenal.” “Karena yang melamar itu karyawanku. Bayangkan bagaimana kau bekerja dengan ayah mertuamu.” Kenzo melebarkan bibirnya karena terkejut baru mengingat hal itu. Rasanya itu akan sangat canggung. “Kau sendiri? Kenapa tak suka pada Hadi?” tanya Reino menyaksikan semua orang berbahagia atas lamaran itu. Rasanya hanya dia dan Kenzo yang tidak. “Karena aku tidak ingin Mama kecewa lagi. Aku tidak ingin lelaki yang Mama nikahi sama bodohnya dengan almarhum papaku.” “Wah, du

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Ex-Husband After Divorce   Kejutan

    “Rei?” Lydia bergumam dengan suara serak, ketika merasakan ranjang di sebelahnya sudah dingin. Itu artinya Reinno sudah lama bangun. “Kau sudah bangun?” Lelaki yang Lydia cari kini muncul dari walk in closet. “Loh kok sudah rapih? Memangnya ini sudah jam berapa?” Lydia terlonjak melihat suaminya yang sudah siap berangkat kerja. “Baru jam 7 kok. Santai saja.” Reino duduk di tepi ranjang dan merapikan rambut sang istri yang berantakan. “Bagaimana bisa santai.” Lydia menggeram marah. Perempuan itu turun dari ranjang dengan membawa selimut untuk membungkus tubuh telanjangnya. Ini jelas saja sudah sangat terlambat untuk bersiap-siap ke kantor. “Santai saja, Sayang.” Reino kembali mengulang kalimatnya, sambil menarik istrinya untuk duduk di ranjang.“Astaga Kak Rei! Kita bisa telat kalau aku tidak siap-siap dari sekarang.” Lydia jelas saja mendesis mendengar suaminya. “Kau itu istri yang punya perusahaan. Siapa yang mau menegurmu kalau terlambat ke kantor? Lagi pula, kau tidak punya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Ex-Husband After Divorce   Di Tempat Umum

    “Kita ke restoran?” Lydia bertanya dengan kedua alis terangkat naik. “Ya. Apa kau tidak suka tempat yang kupilih?” tanya Reino agak panik melihat raut wajah istrinya yang terlihat tidak suka. “Gak sih. Aku suka, cuma kenapa tiba-tiba? Padahal biasanya juga makan di rumah saja.” Lydia menoleh melihat sang suami. “Aku hanya sedang ingin saja, Sayang. Sesekali kan tidak apa-apa kalau aku memanjakan istri.” Lydia menatap suaminya dengan mata yang menyipit. Dia merasa aneh dengan kelakuan Reino hari ini, tapi sudahlah. Soal makan malam di luar jelas bukan sesuatu yang aneh. “Tunggu sebentar, biar kubukakan pintu.” Reino menahan istrinya yang akan turun dari mobil. Walau merasa aneh, tapi Lydia membiarkan suaminya. Dia tentu saja merasa senang kalau diperlakukan istimewa seperti ini, apalagi Reino bukan orang yang romantis. “Baiklah.” Lydia memeluk lengan suaminya dengan erat. “Kau ini kenapa sih? Kok tiba-tiba jadi romantis? Mencurigakan.” “Astaga! Kenapa hari ini kau terus menga

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • Ex-Husband After Divorce   Adik Baru

    Setelah kejadian malam itu, Reino benar-benar berusaha untuk membuktikan kalimatnya. Dia berusaha sebaik mungkin jadi ayah siaga dan suami romantis, apalagi malam itu Lydia sudah melayaninya di tempat yang seharusnya. Yup. Saat di restoran kala itu, mereka dengan beraninya bercinta. Bukan di dalam ruangan makan, tapi di kamar mandi. Agak riskan, tapi berhasil dilalui dengan sangat baik. Itu jelas saja membuat Reino makin bersemangat untuk menjadi suami yang baik. Tentu saja Lydia juga senang dengan kelakuan suaminya itu. Seperti yang terjadi hari ini. “Udah selesai belanja dengan mama?” Reino menanyakan itu dari sambungan telepon. “Ya. Sekarang kami lagi makan karena tiba-tiba aku pengen pizza. Kamu bisa datang ke sini gak, Rei?” tanya Lydia dengan nada manja. “Itulah gunanya aku meneleponmu. Aku memang ingin menjemput.” Reino membalas dengan senyuman. “Bagi lokasinya ya. Aku akan segera ke sana.” “Kau terlihat makin mesra dengan Reino ya.” Liani berbicara ketika putrinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • Ex-Husband After Divorce   Mengerjai Hadi

    Lydia menatap Pak Hadi dengan tajam. Ibu hamil itu sudah beberapa menit seperti itu dan membuat Pak Hadi jadi salah tingkah. Bahkan Reino pun jadi agak salah tingkah. “Anu, Mbak. Ada apa saya tiba-tiba dipanggil?” tanya Hadi merasa sudah terlalu lama berdiri di depan kedua bosnya. “Apa kau sudah bosan hidup?” Lydia bertanya dengan nada ketus. “Tentu saja saya masih ingin hidup karena saya akan menikah sebentar lagi,” jawab Hadi tanpa berpikir. “Ya, itu. Kau kan sudah akan menikah, jadi kenapa membuat ibuku hamil di luar nikah?” Lydia menghardik dengan nada yang masih sama kesalnya. “Oh? Apa Liani sudah melakukan tes?” tanya Hadi tanpa merasa bersalah sama sekali. “Tunggu dulu.” Tiba-tiba saja Reino menyela. “Maksudmu Mama Liani hamil?” tanya lelaki itu dengan mata melotot. “Maksudnya kau akan punya adik lagi?” Reino kembali bertanya setelah istrinya mengangguk. “Anak dari Hadi?” Suara Reino makin lama makin membesar. Dia sungguh amat sangat terkejut mendengar berita ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • Ex-Husband After Divorce   Minta Izin

    Setelah menjalani pemeriksaan, rupanya Liani benar-benar hamil. Baru sekitar sebulan, tapi itu membuatnya jadi cemas. Bukan saja cemas ini akan membuatnya kelelahan di hari pernikahan, tapi juga cemas dengan Lydia dan Kenzo. Biar bagaimana, pendapat kedua anaknya itu penting. “Wuah.” Kenzo langsung memekik senang mendengar kabar itu. “Aku akan punya adik? Sungguh?” Liani senang ketika melihat putra bungsunya itu antusias mendengar berita bahagia yang satu itu. Artinya sekarang tinggal Lydia saja. “Asal jangan banyak-banyak. Kalau satu masih bisa kumaklumi.” Pada akhirnya hanya itu yang bisa dikatakan Lydia pada ibunya, walau dengan tampang yang masih tak rela. Desahan napas lega langsung terdengar ketika Liani mendengar kalimat putrinya. Setidaknya kini tak ada lagi yang membebani pikirannya, selain harus segera menutup kandungan setelah melahirkan nanti. “Terima kasih karena mau memberi Mama satu kesempatan lagi,” bisik Liani memeluk lengan putrinya yang terasa makin gemuk.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Ex-Husband After Divorce   Bahagia

    “Bagaimana ini?” Liani tampak panik ketika melihat putrinya sampai ke rumah lama mereka. “Mama kenapa?” Lydia segera menaruh tasnya di sofa dan duduk di samping sang ibu dengan wajah cemas. “Tadi mamamu ada sedikit flek.” Pak Hadi yang akhirnya menjelaskan kondisi calon istrinya itu. “Jadi kami pergi ke dokter karena Liani agak khawatir dan ternyata ....” “Kantong janinnya ada dua,” lanjut Liani memotong kalimat calon suaminya. “Hah?” Reino dan Lydia bergumam bersamaan. “Sepertinya kembar.” Lagi-lagi Hadi yang menjawab. “Maaf, Lyd. Mama bener-bener gak sengaja. Padahal kau sudah mengatakan hanya ingin satu adik lagi, tapi pada akhirnya jadi dua. Mama khawatir padamu.” Liani makin panik saja. Jujur saja, Lydia sangat syok. Dia tak menyangka akan mendapat dua adik lagi dan ingin protes, tapi mau apa lagi? Sudah terjadi juga dan dia tak bisa menyalahkan sang mama. Liani jelas tidak bisa mengontrol hal seperti itu. “Tidak apa-apa kok, Ma.” Lydia akhirnya berbicara setelah diam cu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13

Bab terbaru

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Tempat Pulang

    “Amadeus Andersen?” Kenzo mengucapkan nama keponakannya yang kedua dengan kedua mata berkedip. “Apa kau ingin anak-anakmu jadi musisi?”Anak kedua Reino yang berjenis kelamin lelaki, baru saja dilahirkan dan lagi-lagi Reino baru terpikirkan soal nama. Alhasil, itu sempat membuat Lydia kesal. Untung saja, nama pemberian Reino cukup bagus. Amadeus. Diambil dari nama komposer terkenal dunia, Wolfgang Amadeus Mozart. Dengan nama anak pertama yang bernama Melody, tentu saja orang-orang akan berpikir kalau Reino ingin anaknya jadi musisi. “Tidak. Aku hanya ingin anak-anakku punya nama dengan tema yang sama.” Reino menjelaskan dengan santai. “Karena yang pertama sudah berhubungan dengan musik, jadi yang kedua pun harus sama.” “Tapi setidaknya tolong jangan membuat nama secara tiba-tiba.” Lydia menegur untuk yang kesekian kali. “Aku kesal karena nama yang sudah kusiapkan malah tidak jadi dipakai.” “Kita bisa memakainya sebagai nama tengah.” Reino memberi ide. “Sudah tidak mungkin. Aktanya

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Maaf

    “Selamat atas kehamilan keduanya. Janinnya sudah berumur hampir empat minggu.” Lydia melongo mendengar apa yang dikatakan dokter barusan. Sungguh, dia sama sekali tidak menyangka akan mendengar kalimat seperti itu karena memang belum ingin menambah momongan. Bukannya Lydia tidak mau tambah anak, tapi rencananya nanti. Mungkin setelah Melody berumur lebih dari setahun atau bahkan setelah anaknya berumur tiga tahun. Namun, ternyata itu semua tidak bisa lagi. Di usia Melody yang ke enam bulan, Lydia sudah hamil lagi. “Makanya aku bilang juga apa?” Lydia menghardik suaminya ketika mereka sudah duduk manis di dalam mobil. “Pakai pengaman. Apa susahnya sih?” “Katanya menyusui itu KB alami kan?” tanya Reino takut-takut. “Jadi kupikir tidak masalah.” “Iya, tapi kan ada syaratnya juga. Kau pikir aku menyusui dua puluh empat jam?” Lydia makin menghardik suaminya. “Sudah kejadian juga. Kita hanya bisa pasrah.” Reino mengatakan kalimat pamungkas itu. Lydia mendesah pelan. Memang sudah tak

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Hamil Lagi

    Waktu berlalu dengan cepat. Setelah pencarian nama yang kilat, kini dua bayi kembar yang diberi nama Meyer dan Meidi itu sudah berusia lima bulan. Hanya berbeda satu bulan kurang dua hari dari keponakan mereka, Melody. Nama mereka bertiga bahkan serupa, bahkan wajah pun agak mirip. Tidak heran kalau mereka bertiga kadang dikira kembar. “Aduh lucunya mereka.” Kenzo memekik senang ketika adik dan keponakannya berkumpul dan bermain bersama. “Kalau kau begitu suka dengan bayi, kenapa tidak segera menikah dan punya anak sendiri?” Lydia geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya itu. Hari ini, Lydia berkunjung ke rumah mamanya. Kebetulan dia sudah agak lama tak berkunjung karena sibuk dan baru saja sembuh dari sakit. Anak-anak dibiarkan bermain di lantai yang sudah dialasi karpet tebal. Tak lupa juga para pengasuh dan pengurus rumah berjaga di sekitar bocah-bocah itu. “Aku suka bayi, tapi masih terlalu muda untuk menikah. Lagi pula, aku baru masuk kerja. Aku harus kumpul banyak uan

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Belum Siap

    “Bagaimana?” Lydia berlarian mendatangi adiknya yang berdiri di depan ruang operasi. Liani sudah diatur akan dirujuk ke rumah sakit mana ketika melahirkan nanti. Letaknya berada di antara rumahnya dan rumah Lydia. Sengaja seperti itu agar bisa memudahkan semua orang. Rumah sakit yang sama dengan Lydia dulu. Lydia bahkan sempat menyusui Melody dulu sebentar, sebelum meninggalkan bayinya dengan mama Clarissa. Untung saja bayinya anteng dan tidak terlalu rewel, sehingga Lydia dan Reino bisa segera ke rumah sakit. “Mama masih di dalam. Dia baru masuk sekitar lima belas menit lalu karena tadi diperiksa dulu,” jelas Kenzo dengan panik. “Tidak apa-apa. Kau tidak perlu sepanik itu. Mama hanya melahirkan.” Lydia mengusap lengan adiknya. “Ya, tapi ... perut mama akan dibedah untuk mengeluarkan dua bocah itu. Itu tetap saja menakutkan.” Kenzo malah bergidik ketika membayangkannya. “Bagaimana nanti kau menemani istrimu melahirkan kalau kau selemah itu?” tanya Reino sambil menggelengkan kepal

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Adik Baru

    “Bagaimana rasanya jadi seorang ibu?” Erika menanyakan hal itu pada Lydia. “Luar biasa,” jawab perempuan yang baru saja melahirkan beberapa minggu lalu itu. “Ternyata cukup menyenangkan.” “Cukup menyenangkan?” tanya Cinta dengan mata melotot. “Memangnya anakmu tidak pernah terbangun tengah malam? Tidak pernah rewel?"“Rewel.” Lydia mengangguk pelan, sambil melihat anaknya yang baru saja tertidur itu. “Tapi kan banyak yang bantuin.” “Yeah, the power of money. Ada pengasuhnya.” Vanessa memutar bola matanya karena gemas. Lydia tertawa cukup keras. Yang dikatakan Vanessa itu memang tidak salah. Reino memang menyewa pengasuh untuk membantu Lydia mengurus Melody. Ada juga mama mertua baik hati yang mau membantu dan Reino juga cukup siaga. Bisa dikatakan hidup Lydia benar-benar nyaman. Dia benar-benar hanya menyusui putrinya dan membantu memakaikan baju. Selebihnya akan dilakukan pengasuh atau mama mertua. “Kalau kau kewalahan, coba ambil pengasuh. Punya dua bayi pasti lebih repot.” L

  • Ex-Husband After Divorce   Ekstra-Melody Andersen

    “Aku takut.” Lydia terlihat sudah ingin menangis ketika mengatakan itu. “Tidak perlu takut. Kau akan baik-baik saja.” Reino mengecup istrinya yang sudah berganti pakaian dengan jubah operasi yang steril. Yap. Hari ini pada akhirnya ibu hamil itu akan melahirkan dengan prosedur operasi cesar menggunakan metode ERACS. Itu adalah jenis operasi yang bisa membuat Lydia tak perlu tinggal lama di rumah sakit karena pemulihannya lebih cepat. Sebenarnya Lydia ingin mencoba normal, tapi dia tak bisa melakukan itu. Ukuran bayinya terlalu besar, sementara panggulnya agak kecil. Tidak tanggung-tanggung berat bayi dalam kandungan diperikan sudah melebihi tiga koma lima kilo. Itu membuat Lydia kesulitan berjalan selama trisemester akhir.“Kau tidak perlu takut.” Ibu mertua Lydia menenangkan menantunya. “Zaman sudah modern dan alat kedokteran juga sudah canggih. Semua akan aman.” “Aku juga akan mendampingimu.” Reino mengelus lengan istrinya yang makin bertambah gemuk, seiring pertumbuhan si bay

  • Ex-Husband After Divorce   Bahagia

    “Bagaimana ini?” Liani tampak panik ketika melihat putrinya sampai ke rumah lama mereka. “Mama kenapa?” Lydia segera menaruh tasnya di sofa dan duduk di samping sang ibu dengan wajah cemas. “Tadi mamamu ada sedikit flek.” Pak Hadi yang akhirnya menjelaskan kondisi calon istrinya itu. “Jadi kami pergi ke dokter karena Liani agak khawatir dan ternyata ....” “Kantong janinnya ada dua,” lanjut Liani memotong kalimat calon suaminya. “Hah?” Reino dan Lydia bergumam bersamaan. “Sepertinya kembar.” Lagi-lagi Hadi yang menjawab. “Maaf, Lyd. Mama bener-bener gak sengaja. Padahal kau sudah mengatakan hanya ingin satu adik lagi, tapi pada akhirnya jadi dua. Mama khawatir padamu.” Liani makin panik saja. Jujur saja, Lydia sangat syok. Dia tak menyangka akan mendapat dua adik lagi dan ingin protes, tapi mau apa lagi? Sudah terjadi juga dan dia tak bisa menyalahkan sang mama. Liani jelas tidak bisa mengontrol hal seperti itu. “Tidak apa-apa kok, Ma.” Lydia akhirnya berbicara setelah diam cu

  • Ex-Husband After Divorce   Minta Izin

    Setelah menjalani pemeriksaan, rupanya Liani benar-benar hamil. Baru sekitar sebulan, tapi itu membuatnya jadi cemas. Bukan saja cemas ini akan membuatnya kelelahan di hari pernikahan, tapi juga cemas dengan Lydia dan Kenzo. Biar bagaimana, pendapat kedua anaknya itu penting. “Wuah.” Kenzo langsung memekik senang mendengar kabar itu. “Aku akan punya adik? Sungguh?” Liani senang ketika melihat putra bungsunya itu antusias mendengar berita bahagia yang satu itu. Artinya sekarang tinggal Lydia saja. “Asal jangan banyak-banyak. Kalau satu masih bisa kumaklumi.” Pada akhirnya hanya itu yang bisa dikatakan Lydia pada ibunya, walau dengan tampang yang masih tak rela. Desahan napas lega langsung terdengar ketika Liani mendengar kalimat putrinya. Setidaknya kini tak ada lagi yang membebani pikirannya, selain harus segera menutup kandungan setelah melahirkan nanti. “Terima kasih karena mau memberi Mama satu kesempatan lagi,” bisik Liani memeluk lengan putrinya yang terasa makin gemuk.

  • Ex-Husband After Divorce   Mengerjai Hadi

    Lydia menatap Pak Hadi dengan tajam. Ibu hamil itu sudah beberapa menit seperti itu dan membuat Pak Hadi jadi salah tingkah. Bahkan Reino pun jadi agak salah tingkah. “Anu, Mbak. Ada apa saya tiba-tiba dipanggil?” tanya Hadi merasa sudah terlalu lama berdiri di depan kedua bosnya. “Apa kau sudah bosan hidup?” Lydia bertanya dengan nada ketus. “Tentu saja saya masih ingin hidup karena saya akan menikah sebentar lagi,” jawab Hadi tanpa berpikir. “Ya, itu. Kau kan sudah akan menikah, jadi kenapa membuat ibuku hamil di luar nikah?” Lydia menghardik dengan nada yang masih sama kesalnya. “Oh? Apa Liani sudah melakukan tes?” tanya Hadi tanpa merasa bersalah sama sekali. “Tunggu dulu.” Tiba-tiba saja Reino menyela. “Maksudmu Mama Liani hamil?” tanya lelaki itu dengan mata melotot. “Maksudnya kau akan punya adik lagi?” Reino kembali bertanya setelah istrinya mengangguk. “Anak dari Hadi?” Suara Reino makin lama makin membesar. Dia sungguh amat sangat terkejut mendengar berita ya

DMCA.com Protection Status