Share

Menang

“Jangan gila, Hadi.” Liani membentak kekasihnya, tidak peduli kalau lelaki itu masih diperban.

“Aku sama sekali tidak gila.” Hadi tersenyum manis menatap kekasihnya itu. “Aku bisa melakukan ini dan akan menang.”

“Demi Tuhan! Kenzo itu mengajakmu balapan motor di sirkuit. Bukan mengajakmu lomba makan. Tanganmu masih di gips.” Liani tidka bisa tidak berteriak ketika mengatakan itu.

Bagaiamana mungkin Liani tidak emosi. Dalam keadaan bahu dislokasi dan tulang tangan retak, tentu saja Hadi tidak mungkin mengendalikan motor dengan baik. Lelaki itu bisa terjatuh dan terluka makin parah.

Hal lain yang membuat Liani kesal adalah kekasihnya menerima tantangan sang putra yang tidak masuk akal itu dengan penuh percaya diri. Liani tak habis pikir bagaimana Hadi bisa sepercaya diri itu ketika dia terluka.

“Wow. Ini keren.” Liani mendelik tajam ke arah putranya, ketika mendengar suara teriakan itu.

“Aku tidak pernah balapan di sirkuit dan baru pertama kali menggunakan motor balap.” Kenzo yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status