BAB 81___"Jadi, kamu sudah dapat sertifikatnya, Mas?" ucap Lia sumringah. Wanita itu baru saja sampai rumah, bahkan Lia rela merogoh koceknya untuk membeli pakaian baru untuk mengelabui suaminya. Sementara baju seksinya, ia lempar ke garasi rumah Kikan sebelum masuk ke dalam rumah. "Iya sudah, tinggal nunggu kabar dari Hilman aja." Lia tersenyum sumringah, rencananya berhasil. "Kalau Hilman enggak mau, nanti aku bantu jualkan ya, Mas." Hanif mengangguk, "iya, Yang. Semoga aja cepat laku, supaya kita cepat buka usaha." Wanita itu tersenyum penuh arti menatap suaminya, "iya Mas, nanti uangnya biar aku yang pegang ya, Mas. Takut si Rima minta nanti, kalau dia tahu tanahnya sudah laku." Lagi, lagi, Hanif hanya mengangguk menuruti keinginan sang istri. Ia tak kuasa menolak keinginan Lia, meskipun terkadang hatinya merasa tindakannya ini salah, tapi jika istrinya sudah memerintah ia tak bisa menolak. "Kita nginap di sini aja dulu ya,
Last Updated : 2023-01-11 Read more